Travelling Stories and Medical Record

Home Top Ad

EnryMazniDotCom - Tidak terasa sudah satu tahunan saya menjadi penduduk sementara di Ibukota, selama itu pula saya memanfaatkan waktu sen...

Wisata Di Batu Malang : Pilihan Liburan Akhir Tahun

EnryMazniDotCom - Tidak terasa sudah satu tahunan saya menjadi penduduk sementara di Ibukota, selama itu pula saya memanfaatkan waktu senggang untuk diisi dengan hobi traveling saya tanpa mengenyampingkan tujuan utama saya hijrah ke Jakarta ini. Jakarta adalah ibukota negara yang penuh dengan permasalahan, kebisingan, dan masalah yang tidak pernah selesai sampai saat ini adalah soal kemacetan. Yahh, namanya juga ibukota negara. Walaupun Jakarta menawarkan segala macam bentuk hiburan dan wisata bagi warganya, tetapi bagi saya pribadi hiburan  atau wisata yang ditawarkan Ibukota tentunya akan berbeda dengan wisata yang bakalan saya kunjungi. Bersama empat orang teman lainnya, kami akan melakukan Wisata di Batu Malang.

Keinginan menginjakkan kaki di Malang sebenarnya sudah lama terniat dalam hati, terkadang semua keinginan itu tidak bisa terwujud dalam sekejap. Selain membutuhkan biaya, kita juga butuh waktu kapan saat yang tepat. Jadi, saya hanya bersabar sampai waktu itu datang, dan alhmadulillah kesempatan untuk 'minggat' sejenak ke Malang dapat saya wujudkan disisa sisa waktu yang ada.
Trip To Malang
Trip To Malang
Selama berada di Jakarta memberikan saya kesempatan untuk berkeliling jawa, dan di ujung tahun 2016 ini saya tutup dengan keliling jawa di kota Malang Jawa Timur. Perjalanan selama 4 hari bersama 4 orang teman lainnya melahirkan persahabatan baru diantara kami berlima, walaupun dua diantaranya baru pertama kali jumpa, tetapi keakraban itu sangat terasa. Semoga persahabatan yang terlahir dari sebuah perjalanan terus berlanjut dan yang terpenting adalah saling komunikasi.

Persiapan untuk trip Malang ini tidak ada kendala yang berarti, meskipun sebelum trip berlangsung masing masing kami berada di kota yang berbeda, tetapi masih tetap bisa komunikasi untuk sama sama mempersiapkan segala kebutuhan traveling nanti, dan kamipun membuat sebuah grup Whatsapp agar lebih memudahkannya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan akhirnya kami bisa sama sama menginjak kota Malang.

Keberangkatan menuju Malang menggunakan kereta api, kami berangkat dari stasiun Pasar Senen menuju stasiun Malang Kota. Tiket kereta api untuk kelas ekonomi pun sudah kami beli seharga Rp 109.000/orang, dengan durasi perjalanan lebih kurang 16 jam. Perjalanan yang amat panjang inipun tidak terasa, sebab keabrakan diantara kami berlima membuat waktu menjadi lebih singkat. Berbagai macam topik yang kami bicarakan, dan seolah olah semua pembicaraan keluar begitu saja tanpa ada skenario yang mengatur *halahhhh apaan seh*.
Makan Malam di Kereta
Makan Malam di Kereta
Tujuan utama saat tiba di Malang adalah Gunung Bromo, siapa yang tidak kenal dengan tempat wisata yang satu ini, Malang mempunyai beberapa tempat wisata yang sudah banyak dikenal, selain Bromo, biasanya para wisatawan pasti akan mengunjungi daerah Batu dengan berbagai macam sajian wisata dan bagi para pecinta gunung pastinya tidak akan melewati Semeru. Gunung ini menjadi lokasi syuting salah satu film Indonesia yaitu 5 cm. Dan masih ada tempat tempat wisata menarik di Malang.

Objek Wisata Batu

Jam 07.50 kereta kamipun berhenti di stasiun Malang kota, sebagai tanda perjalanan kami harus berakhir disini. Perjalanan yang memakan waktu lebih kurang 16 jam ini hanya menyisakan rasa capek, bagaimana tidak! semua persediaan bekal kami sudah habis sejak malam dan hanya tersisa puing puing makanan alakadarnya dan tidak cukup untuk dijadikan sarapan pagi kami dipagi yang segar ini. Keluar dari stasiun kami melangkah ke seberang jalan, ada sebuah taman yang berdampingan dengan kios kios penjual makanan. Taman kota yang berhadapan langsung dengan stasiun Malang ini bernama Taman Kuliner Sriwijaya, sebuah taman dengan konsep kulineran hadir dihadapan kami yang kebetulan sedang kelaparan.

Menyantap makanan secara lesehan pilihan kami, sambil bersantai sejenak melepaskan pegal kaki saat berada dikereta semalaman. Kebetulan pagi ini kami sudah buat janji dengan mba Yuli pemilik rental mobil. Beberapa hari sebelum keberangkatan kami sudah menghubungi beliau perihal untuk merental mobil seharian saja, awalnya sedikit kesulitan mencari rental mobil di Malang yang mau lepas kuncu alias tanpa driver , tapi akhirnya teman Couchsurfing saya punya kenalan rental mobil yang mau lepas kunci, setelah diberikan no kontak beliau, kamipun menghubungi mba Yuli menanyakan mobil rentalnya apakah masih tersedia untuk tanggal kedatangan kami di Malang, dan yang paling penting adalah mobilnya bisa lepas kunci. Untuk harga nya Rp 300.000/hari.

Selesai sarapan kami pun beranjak menuju Batu, daerah perbukitan nan sejuk dan segar ini menjadi kunjungan wajib saat di Malang. Kami mempunyai waktu satu hari untuk wisata alam di Batu Malang, berikut beberapa tempat wisata Batu Malang yang bisa kami kunjugi untuk waktu satu hari.

1. Gunung Banyak
2. Paralayang di Gunung Banyak
3. Omah Kayu
4. Peternakan Megastar Batu
5. Coban Rondo
6. Labirin
7. Belajar Panahan
8. Taman Bunga Matahari Di Megastar
9. Museum Angkut
10. Makan malam di Spesial Sambal (SS)

Gunung Banyak, Batu Malang

Dengan menggunakan aplikasi Waze, kamipun melaju menggunakan kendaraan ke Gunung Banyak. Wisata alam perbukitan yang menyajikan pemandangan kota Batu ini bisa ditempuh lebih kurang 1 jam an. Untuk entry fee nya kami dikenakan Rp 30.000, disini disediakan area parkir yang cukup luas dan tidak terlalu jauh untuk mencapai puncak bukitnya hanya cukup berjalan kaki. Gunung Banyak terletak di Desa Songgokerto ini memang benar benar menawarkan keindahan alam dari atas langit. Terbentang dihadapan bangunan bangunan rumah penduduk yang bisa dijadikan latar belakang untuk berfoto, udara segar diatas perbukitan inipun membuat suasana lebih rilek.

Selain pemandangan yang luar biasa yang bisa kita nikmati, di sini juga terdapat aktifitas Paralayang atau Paradigling. Bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi terbang melayang di udara, cukup merogoh kocek sebesar Rp 350.000/orang dengan durasi lebih kurang 15 menit dan kalau beruntung anginnya bagus mungkin bisa lebih dari 15 menit merasakan terbang bagaikan burung. Salah seorang teman kamipun tak mau ketinggalan untuk mencobanya, meskipun saat itu antrian lumayan panjang. Tapi karena rasa ingin tahu, apa salahnya untuk ikutan dalam antrian.

Omah Kayu

Salah satu objek wisata Batu Malang terbaru dan tempat wisata yang lagi hits saat ini adalah Omah Kayu. Bangunan rumah yang terbuat dari kayu yang dibangun dipinggir tebing/perbukitan ini lagi ramai digemari oleh para pengunjung, tidak hanya di Malang, wisata sejenis juga pernah saya jumpai saat berkunjung ke Lodge Maribaya Lembang. Rumah kayu yang sengaja dibangun dipinggiran tebing ini memang memberikan sensasi yang berbeda, selain bisa untuk bersantai sambil menikmati pemandangan alam, wisata seperti ini sangat digemari karena sangat bagus dijadikan sebagai spot untuk berpoto. Omah Kayu yang berada lokasi Gunung Banyak ini dibuat lumayan banyak, dan harga tiket masuknya juga tidak terlalu mahal, hanya Rp 5000/orang dan kita sudah bisa menikmati objek wisata Batu Malang ini. 
Saat kami disini, pengunjung lumayan ramai, terlihat antrian panjang pengunjung yang hanya sekedar ingin berpoto di setiap Omah Kayu. Nah, karena bangunannya dari kayu dan dipinggiran tebing, pihak pengelola membatasi maksimal hanya 6 orang diperbolehkan untuk menaiki Omah Kayu dan harus bergantian. Kita tidak mau dunk nanti terjadi hal hal yang tidak di inginkan di Omah Kayu kalau tidak diberi batas orang yang diperbolehkan menaikkinya.
Omah Kayu Batu Malang
Omah Kayu Batu Malang
Masih di Gunung Banyak, sebenarnya teman saya tadi sudah mendapatkan no antrian untuk ikut Paralayang, sambil nunggu antrian yang sudah di no 30 an kami mengunjungi Omah Kayu terlebih dahulu. Setelah dari Omah Kayu kamipun kembali ke area Paralayang tadi berharap para antrian sudah semakin sedikit. Tapi kenyataannya dari pertama memang belum ada para peserta Paralayang yang mulai, dikarenakan saat itu tidak ada angin/menunggu arah angin yang tepat untuk mulai Paralayangnya. Nasib ya, akhir kata teman saya mengundurkan diri dari antrian Paralayang, sesuai dengan kesepakatan awal kalau kita batal uang akan di kembalikan sepenuhnya tanpa ada potongan. Mungkin dilain waktu dan tempat kita bisa coba lagi ikut antrian untuk mencoba serunya melayang layang diudara.

Coban Rondo

Objek wisata di Batu Malang yang kami datangi selanjutnya adalah Coba Rondo. Coban yang artinya air terjun Rondo adalah Janda. Kalau diartikan secara langsung adalah air terjun canda, pasti ada sejarah dibalik pemberian nama tersebut. ini dia legenda Coban Rondo, berawal dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan antara Dewi Anjarwati dari gunung Kawi dan Raden Baron Kusuma berasal dari gunung Anjasmoro, selang pernikahan mencapai 36 hari (selapan), Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke gunung Anjasmoro. Namun orang tua Dewi Anjarwati melarang keduanya untuk pergi karena baru selapan, namun keduanya bersikeras berangkat dengan segala resiko apapun yang terjadi selama perjalanan.
Coban Rondo
Coban Rondo
Namun dalam perjalanan munculah sosok Joko Lelono yang tidak tahu asal usulnya, nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya. Perkelahian pun tidak terelakkan dan kepada punokawan yang menyertai Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan disuatu tempat yang ada Cobannya (air terjun), perkelahian berlangsung seru dan akhirnya sama sama gugur, dengan demikian akhirnya Dewi Anjarwati menjadi janda (Dalam bahasa jawa Rondo). Sejak saat itulah tempat Dewi Anjarwati menanti suaminya dikenal dengan COBAN RONDO. Konon batu besar dibawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri.

Coba rondo saat ini memang menjadi salah satu tempat wisata alam air tejun yang sering dikunjungi wisatawan, lokasinya masih satu kawasan dengan tempat wisata Labirin dan masih ada beberapa tempat wisata lainnya disini. Untuk tiket masuk ke lokasi ini dikenakan biaya Rp 18.000/orang ditambah Rp 10.000 untuk parkir mobil. Coban rondo atau air terjun ini tidak jauh berbeda dengan air terjun di daerah lain, air terjun yang cukup tinggi ini yaitu setinggi 84 meter memiliki daya tarik sendiri bagi para pengunjung baik dalam maupun luar, Coban rondo paling banyak dikunjungi saat akhir pekan atau hari libur nasional.
Coban Rondo
Coban Rondo
Rasakan kesejukan bulir bulir air yang diterpa sejuknya udara saat berada disini, dan disekitar lokasi Coban Rondo juga terdapat kios kios kecil yang menjual beraneka makanan, oleh oleh khas Malang dan tentunya souvenir souvenir lucu yang wajib dibawa pulang. Dilokasi air terjun juga tersedia beberapa aktifitas outdoor seperti Flying Fox, Fun Tubing dan Camping Ground, selain itu bagi yang suka trekking tidak ada salahnya untuk mencoba berpetualang ke Cuban Tengah biar bisa merasakan langsung serunya bersatu dengan alam.

Dengan sisa waktu yang ada, kami melanjutkan ke tujuan wisata lainnya. Seperti Labirin dan bermain keseruan olahraga memanah yang masih berada disatu lokasi dengan Coban Rondo, kemudian melanjutkan ke Peternakan kuda Megastar dan Terakhir di Museum Angkut.

BACA : Wisata Batu Malang : Labirin, Peternakan Kuda Megastar Dan Museum Angkut (Bag-2)



'Keep Traveling Keep Writing'

4 komentar:

  1. Wah wah, ceritanya bakal panjang banget ini. Kalo naik sedikit keatas ambil jalan sebelah kiri, kalian bisa foto full body sama air terjunnya bang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rencana mau buat seribu episode, mau saingin sinetron2 yang ceritanya gak berujung.hahaha
      Ya eka sayang banget pas ke sini hujan jadi buru buru aja dapat spot potonya.

      Hapus
  2. Enak tinggal di Jakarta, bisa ke mana saja dengan mudah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa bg ahmadi, ini kesempatan yang tak akan disia siakan untuk jelajah pulau jawa sebelum kembali ke asal. Hahaha

      Hapus