Travelling Stories and Medical Record

Home Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Cambodia. Tampilkan semua postingan

Hiiiiii, i am back again dengan lanjutan cerita sebelumnya, kali ini mau share perjalanan dari Siem Reap menuju Ho Chi Minh City Via Phnom...

Hiiiiii, i am back again dengan lanjutan cerita sebelumnya, kali ini mau share perjalanan dari Siem Reap menuju Ho Chi Minh City Via Phnom Penh melalui jalur darat. Saat nya melanjutkan ke destinasi berikutnya, Ho Chi Minh City (HCMC) Vietnam, kota yang dulu nya di kenal dengan nama Saigon ini juga layak untuk dikunjungi. Perjalanan menggunakan bus tidak langsung ke HCMC melainkan akan transit ke ibu kota Cambodia dulu yaitu Phnom Penh, lama waktu perjalanan lebih kurang 7 jam ini terasa tidak terlalu melelahkan, karena bus yang akan ditumpangi adalah model Sleeper Bus dengan 2 baris dan berlantai 2. Ini pengalaman pertama saya menggunakan bus Overland Country To Country antara Cambodia dan Vietnam. Baca terus ceritanya ya.

Menjelang keberangkatan malam pukul 23.30, siangnya manfaatin waktu untuk berkeliling keliling Siem Reap, makan siang kali ini di Wan Resto (Authentic Malaysian And Cambodian Cuisine), di area perkampungan Steung Thmey, ini merupakan salah satu perkampungan muslim yang terdapat di Siem Reap. Makanan yang saya order tentunya khas Cambodian salah satunya adalah Nasi Lock Lack seharga 12.000 Riel / 2.50 USD, Nasi Lock Lack is 1st Cambodian famous rice yang disajikan bersama black pepper beef and fried egg. Untuk rasa, pasti beda banget bagi lidah saya yang pure Indonesia Minang ini *hehehe*. Oh ya, sedikit mau share beberapa pengeluaran di hari ini ya.

* Sarapan at KFC SR 3 USD Burger Combo.
* Nasi Lock Lack 12.000 R / 2.50 USD
* Teh Ice (Ice tea + milk) 4.000 R / 1 USD
* Watermelon Shake / Jus Semangka 1 USD
* Beli 1 Hammock 5 USD
* 4 buah Magnet 2 USD
* Baju Camodia 2 pcs for 4 USD
* Cambodian Scraf / Syal Large for 2 USD
* Cambodian Scarf 3 for 6 USD
* Miniatur Cambodia 2 USD
* Tom Yam 4.50 USD
* Mineral Water Big 1 USD
* Sugar Cracker 2 USD
*Giant Ibis Siem Reap-Phomphen 16 USD Online Book

www.enrymazni.com
Persiapan Berangkat Giant Ibis Bus
Untuk tiket dari Phnom Penh ke Ho Chi Minh City saya belinya on the spot saat di Siem Reap, sekalian cek in tiket dari Siem Reap ke Phnom Penh nya. Bus dari Siem Reap ke Phnom Penh sengaja pilih waktu keberangkatan di malam hari, pukul 23.30, selain bisa beristirahat sekaligus bisa menghemat satu malam penginapan, karena bus akan sampai di Phnom Penh pukul 06.00 keesokannya di office Giant Ibis nya. Karena tipe busnya Sleeper jadi malam selama perjalanan saya benar benar manfaatin untuk tidur, karena besok pukul 08.00 nya akan lanjut menggunakan bus biasa menuju Ho Chi Minh City Vietnam.
Baca Juga : Cambodia : Jelajahi Angkor Wat, Moslem Area dll

Morning Phnom Penh

Selamat pagi from Phnom Penh, bus Giant Ibis dari Siem Reap yang saya tumpangi tadi malam, saat ini tepat pada pukul 06.00 sudah sampai di Phnom Penh *On Time Ya*, nah pagi ini saya akan melanjutkan perjalanan menuju Ho Chi Minh City Vietnam masih menggunakan bus Giant Ibis, menjelang keberangkatan pukul 08.00 nantinya, saya masih punya waktu lebih kurang 2 jam untuk mencari sarapan di sekitaran bus office Giant Ibis ini, tapi sebelumnya waktunya untuk bersih bersih di wastafel nya, dan saya langsung cus berkeliling di area pasar berharap bisa nemu resto halal. Suasana pagi di pasar Phnom Penh ini sangat ramai dengan aktifitas warga yang sembari berbelanja dan mencari sarapan pagi juga, tidak lama berjalan mmmmm saya pun menemukan resto halal yang terpampang logo halalnya di depannya langsung deh masuk ke dalamnya, tapi sayang banget dikarenakan waktu masih pukul 06.30 an, Ibu yang punya resto bilang mereka belum buka, akhirnya saya melanjutkan penyusuran di ruko ruko lainnya. Sepanjang perjalanan berbekal informasi dari si ibu kalau beberapa ruko ke depannya masih ada resto halal, kebetulan sekali nama resto nya adalah Restaurant Halal spesial masakan Khmer food, Malaysian Food and Western Food, ya tanpa pikir panjang saya langsung nyamperin resto nya. Untuk sarapan pagi ini saya memesan mie goreng seharga 9000 R dan 1 gelas tea ice milk 3000 R, di Phnom Penh ini harga dalam menunya di tampilin dalam mata uang Riel tapi tetap bisa kita bayar dalam bentuk USD juga dan menurut saya sedikit lebih murah untuk makan 2 porsi mie goreng 1 gelas tea ice milk, 1 gelas milo ice cukup bayar 6 USD *SerasaNgetripKeYuropAjah*.
www.enrymazni.com
Dapat Roti Dari Phnom Penh To Vietnam
Mengingat waktunya singkat acara sarapan pagi nya gak pakai lama,hahaha jadi harus segera balik ke bus office sembari melewati Mekong River / Sungai Mekong, ternyata bus office Giant Ibis nya dekat toh sama Mekong River. Pagi ini terlihat terlihat 2 buah bus besar dan 2 buah minibus yang akan berangkat salah satunya adalah bus yang akan saya tumpangi ke HCMC, karena perjalananya siang hari jadi model bus nya sitting bukan sleeper seperti bus yang saya tumpangi tadi malam dari Siam Reap ke Pnom Penh. Untuk fasilitas bus nya sendiri lumayan ya kita diberi roti, air mineral botol dan bagi yang mau minuman hot drink juga ada tinggal sebutin aja ama stokarnya,hahaha dan tak kalah pentingnya adalah free wifi nya selama perjalanan nantinya, ya walaupun speednya standar, at least masih bisa internetan selama 7 jam perjalanan nantinya *MauNarsis*, sepanjang perjalanan tidak banyak pemandangan alam yang bisa di nikmati, hanya bisa melihat lihat rumah rumah penduduk saja. Dalam bus yang saya tumpangi menuju HCMC ini lebih banyak sama penumpang bule nya dari pada asia dan setahu saya penumpang asal Indonesia ada 6 orang termasuk saya salah satunya.

Jam 12 an bus pun sampai di border Cambodia Vietnam, sama abang stokar *IndoBangetYa*  bus nya, para penumpang disuruh turun buat cek out passport. Proses imigrasinya gak pakai ribet dan lama dan tak pakai tanya tanya cukup tap tap tap cussss deh, hahaha. Sebelum masuk ke Border Vietnam bus akan berhenti sebentar untuk istirahat makan kata stokarnya di kasi waktu 30 menit buat istirahat makan, tempat istirahat makannnya ya seperti mall ya, lebih banyak produk retail daripada resto makanan, karena saya tidak tahu itu resto halal atau tidak akhirnya saya pun tidak ikutan makan seperti penumpang penumpang lain dan parahnya ini tidak ada pilihan resto lainnya.
www.enrymazni.com
Exit Border Cambodia
www.enrymazni.com
Pos Border Exit Cambodia
Proses pun berlanjut ke border Vietnam, prosesnya cepat banget karena si abang stokar nya udah ngumpulin passport masing masing penumpang sebelum makan siang tadi, jadi saat kami semua melewati imigrasi vietnam passport tadi dibagi kan lagi sama abang stokarnya, dengan status sudah di stempel masuk Vietnam jadi saya dengan rombongan lain tinggal masuk saja tanpa harus antrian satu persatu seperti kita keluar masuk imigrasi negara lain. Perjalanan bus dari border menuju HCMC lebih kurang 3 jam an dan bus Giant Ibis ini bakalan nurunin semua penumpang nya di area Pham Ngu Lao district 1, ini memang area keramaian dan disini banyak sekali bertebaran agen agen travel, hostel hostel, hotel hotel dan para turis lainnya yang mondar mandir di area tersebut.

Bus pun berhenti semua penumpang segera turun sambil ngambil bagasi di samping bus, saat kita turun bus banyak sopir sopir taxi menawarkan jasa antar, dikarenakan saya tidak membutuhkannya jadi cukup tolak saja dengan senyum. Sebelum menuju penginapan, sesuai rekomendasi dari teman yang sudah duluan beberapa hari ke Mui Ne dia menyarankan menggunakan jasa travel agent Sinh Tourist lebih murah, sempat hope less seh sebenarnya karena tidak bisa andelin google maps buat nyari dimana lokasi kantornya, sudah keliling keliling area Pham Ngu Lao tetap saja belum ketemu. ya sudah akhirnya saya coba tanya tanya paket tour half day tour sunrise sand dunes ke Mui Ne ke beberapa agent travel, paket yang saya ambil rencannya tanpa penginapan, di tempat agent pertama mereka menawarkan 30 USD / orang dan di tempat agent kedua sedikit lebih mahal dengan tawaran 40 USD.

Di agent travel kedua ini, menurut saya mahal banget tawaran Half Day Tour Sunrise Sand Dunes di Mui Ne walaupun sudah termasuk tiket bus pergi pulang, sebenarnya dalam hati seh masih mau tetap nyari dimana lokasi Sinh Tourist travel, sayang banget maps tidak bisa kebuka karena saya tidak mempunyai akses internet, tapi rezeki anak sholeh ya hahaha, itu si mba mba travel tempat saya tanya tanya paket tour nya nawarin wifi, tapi ini sebenarnya mba nya baik karena saya sudah melakukan transaksi di travel nya, yaitu nukar uang USD ke VDN plus dapat mineral botol dingin lagi kerennnn kannn.

Oh ya sebagai info 1 USD sama dengan 22.000 VDN dan 1 SGD sama dengan 16.000 VDN, ini rate kursnya di agent travel ya. Saya sengaja membawa mata uang USD untuk ditukarkan ke VDN karena harganya lebih tinggi dan menurut info seh IDR kita mereka gak mau terima *MirisBangetNegaraku*, nah kalau kita nukar VDN gak harus di money exchange kalau mau nukar di travel agent pun mereka terima kok dan bahkan dengan kurs yang lebih tinggi dari lapak sebelah.

Kesempatan dapat internet tidak akan saya sia siakan gitu aja, saatnya buka google maps mencari lokasi Sinh Tourist Office tadi, dan tadaaaaaaa akhirnya dapat posisinya kemudian saya pun mintak pamit sama si mba mba sambil basa basi busuk bilangin "nanti saya balik lagi ya mba sekarang ini mau cari makan dulu karena seharian perjalanan belum makan", dan si mba nya pun mempersilahkannya. Setelah mengikuti lokasi di google maps saya berhasil menemukan office Sinh Tourist. Tanpa basa basi busuk lagi saya langsung aja nanyain ke salah satu pelayan nya, karena mengingat jam sudah pukul 05.00 an sore, akhirnya dapat penawaran mereka seharga 19 USD untuk paket yang sama di travel agent sebelumnya tadi, nah bener kan ini tempat sangat rekom buat teman teman nantinya, total harga dalam VDN 417.000, untuk bus two way Saigon - Mui Ne berangkat jam 20.30 dan sudah including a Half Day Sunrise Tour Package Sand Dunes Mui Ne, nah untuk harga bus keberangkatan pagi (AM) harganya bisa dapat lebih murah lagi loh. Bus yang digunakan pun model Sleeper dan lebih nyaman dan bersih daripada bus Sleeper yang saya tumpangi dari Siem Reap ke Phnom Penh.

So, urusan untuk tour sunrise besok udah beres saatnya mencari makan, backpack saya titip di Sinh Tourist, kemudian saya bersama teman berkeliling keliling area Pham Ngu Lao mencari resto halal. Di sore hari area ini sudah terlihat ramai di padati oleh para para turis, termasuk saya juga dunk hehe. Berkeliling keliling berharap bertemu halal food karena ini perut hampir 1 harian belum di isi nasi. Sempat ketemu beberapa halal food seh seperti Taj Mahal resto, Namaste resto dan ada beberapa buah lagi yang saya lewati, untuk makan perdana di Saigon ini saya pun mencoba makan di Namaste Resto Halal Food ya sebenarnya adalah masakan india, ngomong ngomong soal indian ne, berdasarkan pengalaman beberapa trip saya sebelumnya, seperti dulu di Hong Kong nemunya makanan halal indian food, di Malaysia apalagi itu sumbernya, beberapa daerah di Thailand saya juga pernah mencicip masakan indian ini, Siem Reap juga makan di beberapa resto indian food halal, dan hari ini di Saigon malah ketemu beberapa tempat Indian Halal Food. Apakah sudah bisa di kategorikan seperti orang Padang di Indonesia kali ya, yang disetiap daerah pasti ada menjual nasi padang ya kannn? Karena saya adalah orang keturunan Minang Kabau jadi kalau kemana mana tidak sah kalau tidak makan nasi padang.

Untuk makan malam ini saya memesan Briyani Fried Rice Seafood dengan segelas Watermelon Juice, kalau masalah harga sepiring Briyani Fried Rice Seafood seharga 90.000 VDN dan segelas jus semangkanya seharga 25.000 VDN, kalau dalam rupiah lebih kurang 71.000 an. Mahal kah? Standar kah? Murahkan? semua kembali kepada kita masing masing ya. Pelayanan di Namaste Resto bagus, karena kita bisa refil air minum dingin berkali kali, resto nya juga bersih banget dan menurut saya inilah pertama kalinya saya bisa bilang makanannya enak, Briyani Fried Rice Seafood yang pernah saya makan.
'Keep Traveling Keep Writing'

Perjalanan one day trip Angkor Wat masih berlanjut, setelah puas berkeliling di kuil yang merupakan icon nya Cambodia saya pun dibawa sama...

Perjalanan one day trip Angkor Wat masih berlanjut, setelah puas berkeliling di kuil yang merupakan icon nya Cambodia saya pun dibawa sama bang Shafie untuk mengunjungi Angkor Thom, Bayoon dan tempat pembuatan batu batu pasir yang digunakan untuk membangun kuil yang megah ini. Bang Shafie pun memperagakan cara cara orang zaman dulu membuat bebatuan satu demi satu sehingga membentuk sebuah kuil ini, selama berkeliling di area Angkor Thom dan Bayoon kali ini kami ditemani langsung sama bang Shafie nya, kata dia seh dia mau bantuin sebagai photografernya hehehe baik bangetkan. Beliau pun sekarang beralih sebagai photografer kami dan mengarahkan kami untuk berpoto poto di beberapa spot yang memang menjadi tempat favorit para turis untuk mendapatkan angle yang keren, arahan dari beliau pun berbagai macam gaya dan angel yang pas banget saat kita berdiri didepan ukiran wajah yang dari kuil Bayoon menjadi seolah olah saling berciuman dan tentunya masih banyak lagi angle angle yang keren banget berkat arahan dari photografer dadakan ini.
www.enrymazni.com
Bayoon Temple

Rules You Should Know When Visit Angkor.

Sebenarnya ada beberapa aturan atau rules yang harus kita ikuti selama berada di area kuil, baik di Angkor Wat maupun di area Angkor Thom. Seperi :
1. Tidak boleh memakai pakain yang terlalu pendek seperti celana di atas lutut dan menggunakan baju yang menampakkan bahu (seperti baju tanktop), jadi berusahalah untuk menggunakan pakaian yang sopan dan tertutup selama berada di area kuil.
2. Menyentuh ukiran, duduk dan bersandar pada bagian bagian bebatuan kuil yang rapuh serta memindahkan arkelogi artefak sangat dilarang. Jadi berlakulah sebagai pengunjung yang baik.
3. Sebagai tempat suci dilarang untuk membuat kebisingan apa lagi berbicara keras sehingga mengganggu pengunjung lainnya. *Ini Bukan Pasar Ikan Ya*.
4. Untuk keselamatan dan berkelanjutan dari Angkor ini, silakan untuk mengikuti dan mematuhi semua tanda tanda keamanan serta jangan pernah untuk menaikki reruntuhan bebatuan Angkor.
5. Dilarang merokok selama berada di area Angkor, karena sisa putung rokok akan memancing kebakaran.
6. Dilarang memberi permen atau uang kepada anak anak.
7. Untuk perempuan dilarang untuk menyentuh, berdiri atau duduk terlalu dekat dengan biksu, kalau mau photo silakan minta izin terlebih dahulu.
Baca Juga : Wonderful Siem Reap
Perjalanan berkeliling di kota Angkor yang memendam banyak sejarah pada zaman dahulu ini tidak cukup dengan satu hari sebenarnya, tetapi mengingat waktu saya yang hanya beberapa hari di Siem Reap makanya saya hanya mengambil short tour saja dan bagi saya pribadi ini sudah lebih dari cukup. Apalagi cuaca saat itu sangat panas dan terik sekali, sangat disarankan untuk membawa alat pelindung panas ya. Durasi tour kami pun selesai sekitar pukul 15.00 an dan saatnya kembali ke penginapan untuk cek in serta istirahat untuk persiapan keliling dimalam harinya. Sebelum kembali ke penginapan kami memutuskan untuk pergi mencari makan siang walaupun sebenarnya sudah sore seh.

Muslim Food In Siem Reap

Untuk makanan halal di Siem Reap terdapat di area perkampungan muslim Steung Thmey yang artinya Sungai Baru, di perkampungan ini di huni lebih kurang 300 kepala keluarga menurut salah seorang Ustadz Mesjid Al-Nikmatul yang bisa berbahasa melayu, dan saya pun berkesempatan ngobrol ngobrol sama beliau tentang kehidupan muslim di perkampungan ini, Selain kegiatan beragama di lakukan di Mesjid ini, area belakang Mesjid juga tedapat sekolah madrasah tempat anak anak untuk belajar agama. Menurut beliau di Siem Reap terdapat 7 area perkampungan muslim dan Steung Thmey adalah salah satu perkampungan yang paling banyak umat muslimnya. Senang sekali bisa mengunjungi perkampungan muslim ini walaupun menjadi kaum minoritas tetapi toleransi beragama di Siem Reap cukup tinggi, sehingga umat muslim disini bisa melakukan kegiatan beragama lebih leluasa.
www.enrymazni.com
Bersama Ustadz Mesjid Al-Nikmatul
Di perkampungan muslim ini bisa kita jumpai beberapa restoran halal salah satunya adalah Muslim Family Kitchen yang menyediakan beragam menu makanan, harga untuk satu porsi makanan berkisaran sekitar 2.50 sd 4.50 USD dan untuk minuman berkisar 0.50 sd 2.00 USD walaupun terbilang agak mahal tetapi yang namanya berada di daerah minoritas menurut saya itu wajar, apalagi untuk bertransaksi di sini menggunakan kurs USD. Untuk kurs yang mereka pakai dalam 1 USD ke Cambodia Rieal adalah 4.000 KHR (Cambodia Riel).

Selain Muslim Family Kitchen, masih ada beberapa tempat makan halal yang bisa kita temui, salah satunya adalah Namaste India yaitu restoran halal masakan India. Lokasinya tidak jaug dari tempat penginapan saya area Pub Street, Namaste India menyediakan banyak menu makanan Indian Food dan beberapa jenis makanan lokal juga, untuk harga lebih kurang sama dengan Muslim Family Kitcen dan lokasinya pun dekat dengan area keramaian Siem Reap. Tapi menurut saya untuk pilihan yang beragam bisa langsung ke perkampungan muslim Steung Thmey tadi, karena disitu ada beberapa restoran muslim yang mungkin bisa kita singgahin satu per satu, misal makan siang di resto A makan malam di resto B jadi kita bisa mencoba berbagai variasi masakannya. Selain resto tadi, ada juga KFC di area Pub Street yang halal bisa juga di jadikan alternatif untuk sarapan.
www.enrymazni.com
Lunch With Uncle Mutu At Muslim Halal Resto

Where To Stay?

Sebenarnya banyak sekali penginapan di Siem Reap, tinggal kita nya saja mau menginap di area mana. Apalagi sekarang banyak aplikasi atau website yang menyediakan jasa booking hotel, dan yang sering saya gunakan adalah booking dot com karena bagi saya pribadi sangat mudah dengan fitur nya payment later alias pembayaran saat kita cek in. One Stop Hostel menjadi pilihan saya untuk stay stay di Siem Reap, selain lokasinya di area keramaian dan dekat kemana mana, harga nya juga standar untuk kantong backpacker seperti saya, per malam 8 USD untuk shared room 4 Bed dan pastinya shared bathroom. Kebersihan, kenyamanan, fasilitas rekomendasi banget lah, seperti dapur bersama, ruang nonton, ruang santai dengan beberapa sofa, beberapa unit pc yang disediakan gratis untuk penghuni, dan yang paling penting bagi para backpacker adalah luggage space atau tempat penitipan barang sementara walaupun kita sudah check out dari hostel, seperti saya dunk harus stay di loby hostel sambil nunggu keberangkatam bus malam menuju Phnom Penh. Dan banyak juga para backpacker yang stay disini pada saat itu. Setiap kamar diberikan locker penyimpanannya lumayan besar dan kita beri gembok locker.

Kenapa saya rekomendasikan disini, karena pusat area keramaian di Siem Reap, supermarket bersebelahan dengan hostel, resto resto dan beberapa street food juga ramai pada malam harinya, dan yang terpenting bagi saya adalah lokasi Giant Ibis Bus hanya jarak beberapa ruko dari tempat saya menginap. Sedikit info tentang fasilitas bathroomnya yang terdapat di lantai 1 dan lantai 2, satu bathroom terdapat 2 toilet duduk, 3 kamar mandi plus shower cold and hot water, 2 buah wastafel plus cermin buat dandan,hehehe dan 2 buah urinary toilet. Nah bagi yang muslim menurut saya kurang cocok sama toilet duduknya yang tidak menyediakan selang air buat cebok pufffff, karena mereka hanya menyediakan tisu gulung di dalam toilet, Informasi tambahan khusus teman teman muslim, saat bertraveling khususnya ke Siem Reap dianjurkan untuk membawa tisu basah ya, karena hostel tempat saya menginap untuk buang air besarnya tidak ada selang air buat cebok, sebenarnya saya juga tidak tahu pasti untuk hostel hostel lainnya, tetapi berdasarkan beberapa pengalaman saya saat mengunjungi Hat Yai, Hong Kong, Singapore dan Siem Reap mengalami hal seperti ini. Ini hanya untuk tipe kamar dorm atau shared bathroom ya, tetapi untuk kamar private mungkin toilet sudah include selang air ceboknya.

Siem Reap memang dikenal dunia dengan sejarah peradaban dulu, yaitu reruntuhan banguna sejarah Angkor Wat ini, tapi selain itu di Siem Reap juga memiliki sisi lain yang menarik. Nah, setelah saya berkeliling di area Angkor Wat, saya juga berkesempatan melihat kehidupan muslim di kota ini, sebagai kaum minoritas di perkampungan Steung Thmey, mereka tetap bisa melaksanakan kegiatan beragama seperti layaknya kaum muslim di negara negara lain. Selain itu di Siem Reap juga mempunyai sisi kehidupan layaknya kota modern lainnya, jadi tidak monoton dengan sisi sejarahnya saja. Cobalah untuk berkunjung di Pub Street area, dimana lokasi ini di penuhi dengan resto, pub, pasar dan di malam harinya suasana akan semakin hidup. Jalan raya yang dipenuhi turis turis dari berbagai negara hanya untuk menghabiskan malam bersama sama sambil menikmati beer atau minuman lainnya. Suasana pada malam harinya menurut saya sudah seperti area Patong di Phuket Thailand dengan hingar bingar musik nya club club tersebut.

Pub Street, bisa dikatakan seperti tagline nya Patong Phuket Thailand "Good Guys Goes To Heaven Bad Guy Goes To Patong" yang akan menyajikan kehidupan malam yang luar biasa, tetapi area ini akan berubah jelmaannya menjadi pasar tradisional pada siang harinya, di sini banyak yang bisa kita temui dari mulai makanan, kebutuhan dapur, pakaian, souvenir dan lain lainnya. Kesimpulan saya ketika ke Siem Reap kita akan mendapatkan dua macam sensasi traveling, Angkor Wat dengan historinya dan Pub Street dengan dunia malamnya.

Looking For Souvenir?

Nah ini ne hal yang terpenting saat kita bertraveling ria, yap berburu souvenir khas daerah tersebut. Karena tidak lengkap apabila saat traveling kita tidak membawa souvenir sebagai penambah koleksi kita, dan jangan lupa juga untuk membelikan souvenir atau lebih dikenal dengan kata 'ole-oleh' buat orang orang terdekat, tentunya sesuai dengan budget kita, jangan teralu dipaksakan untuk memborong ole-oleh ya, selain budget kita juga harus mempertimbangkan bagasi nantinya. Saya pribadi saat melakukan traveling ke suatu tempat pastinya yang di cari dahulu adalah tempelan kulkas, selain harganya terjangkau mengoleksi tempelan kulkas menjadi suatu kepuasaan pribadi. Dan sampai saat ini saya sudah banyak mengoleksinya dari berbagai daerah dan negara dan semuanya tidaklah murni dari hasil jalan jalan sendiri, melainkan ada juga beberapa dari teman teman lainnya sesama traveler. Untuk di Siem Reap, saya mencari nya di area Pub Street yang sudah berubah menjadi pasar tadi, nah untuk malam hari nya saya juga menyempatkan mengunjungi night marketnya yang tidak jauh dari Pub Street area. Tips berbelanja kita harus pintar pintar nawar setengah harga, jujur saya sempat kaget waktu mau membeli salah satu souvenir dan mereka menawarkan harga 20 USD, mmmmm saya pun tidak mau, akhirnya mereka mencoba untuk merayu rayu lagi berulang ulang dan harga akhirnya bisa terpotong setengah dari harga awal, otomatis sangat langsung menolaknya, karena merasa di palakin, enak aja tu orang dari harga 20 bisa menjadi setengah setelah melalu proses tarik menarik. 

Setelah puas berkeliling, dan akhir kata tetap aja membawa beberapa kantong belanja yang awalnya hanya mau membeli beberapa saja, ehhh malah keterusan, hehehe. Untuk cerita selanjutnya, saya akan share tentang pengalaman menuju Ho Chi Minh City Vietnam menggunakan sleeper bus dari Siem Reap, perjalanan yang memakan waktu lebih kurang 14 jam dan transit di Phnom Penh yang cukup melelahkan. So, supaya tidak ketinggalan cerita terbaru dari EnryMazniDotCom jangan lupa untuk subscribe via email kamu dengan mengklik banner dibawah ini.
Baca Juga : My Overland Trip Cambodia To Vietnam
'Keep Traveling Keep Writing'

Mengawali pagi yang entah cerah entah mendung saya pun tidak mengetahui secara pasti, pagi ini saya harus bangun pagi sekali untuk melanju...

Mengawali pagi yang entah cerah entah mendung saya pun tidak mengetahui secara pasti, pagi ini saya harus bangun pagi sekali untuk melanjutkan penerbangan KLIA2 ke REP adalah bandar udara international Siem Reap Cambodia merupakan salah satu bandar udara tersibuk di Cambodia kenapa? bandar udara Siem Reap ini merupakan salah satu akses udara tercepat ke salah satu tempat wisata terpopuler di Cambodia yaitu Angkor Wat. Salah satu flight dari Kuala Lumpur menuju Siem Reap adalah Airasia, ya maskapai yang saya gunakan untuk sampai ke tempat ini, penerbangan saya dari KLIA2 sekitar pukul 06.50 am waktu Malaysia dengan estimasi waktu terbang 2 jam karena perbedaan waktu 1 jam antara Malaysia dan Cambodia. Jam 04.30 am saya sudah berjalan menuju KL Sentral dengan menggunakan bus menuju KLIA2 seharga 11 MYR, sesampai di KLIA2 saya langsung menuju konter untuk cek dokumen passport dan sekalian print out boarding pass. Selama penerbangan saya manfaatkan untuk kembali beristirahat tidur karena tadi sebenarnya masih ngantuk berat. Alhamdulillah selama penerbangan menuju Siem Reap tidak ada kendala dan lancar jaya di udara. berkat tiket promo Airasia seharga 87 MYR saya bisa berkunjung menikmati wonderful Sieam Reap dan merupakan salah satu tempat wisata yang masuk dalam 7 dari keajaiban dunia.
www.enrymazni.com
Depan Gerbang Angkor Wat
Perjalanan saya yang awalnya berdua, tetapi setelah landing di Cambodia kami mendapat satu teman baru yang kebetulan juga mau mengunjungi Angkor Wat, teman baru keturunan India Malaysia ini saya memanggilnya dengan uncle, sepertinya kurang gregetan kalau hanya sekedar uncle dan saya pun menambahnya dengan sebutan 'Uncle Mutu'. Ya, Uncle mutu terinspirasi dari salah satu toko kartun Upin dan Ipin ini mau bergabung bersama kami untuk mengikuti one day tour Angkor Wat nantinya. Saat landing di REP suasana bandara terlihat sepi sekali hanya ada 2 buah pesawat yang parkir termasuk pesawat Airasia yang saya tumpangi, sambil menuju proses imigrasi kami pun saling ngobrol dan berkenalan sama uncle mutu tadi. Saat proses imigrasi, kata uncle mutu tadi dia di minta sejumlah uang sama petugas imigrasi bandara kata si petugas seh hanya untuk sekedar uang kopi, karena si uncle tidak mempunyai pecahan 5 USD terpaksa deh dia ngasinya 10 USD ke si petugas dan barulah si petugas lancar mestempel masuk passportnya uncle mutu tadi.
www.enrymazni.com
With Uncle Mutu
Mmmmmmm miris juga ya petugas imigrasinya apa karena si uncle mutu kelihatan banget ya kalau di turunan india dan pasti dianggap sebagai turis yang banyak uang hahahaha, setelah si uncle mutu beres selanjutnya adalah saya deg deg an juga seh takut diminta in duit lagi pun kok petugas imigrasi kayak gitu seh aneh kan, apa gajinya gak cukup? dan hal seperti itu akan mencoreng nama baik imigrasi bandara bahkan mungkin negaranya sendiri. Dengan memasang tampang cuek dan berwajah minta dikasihani saya pun akhirnya bisa lewat proses imigrasi tanpa harus memberi si bapak sengak itu uang kopi mmmmmmmmm.
Sekedar info, sebelum saya sampai di Siem Reap salah satu teman saya sudah memesan tuk tuk driver yang akan membawa kami one day tour Angkor Wat, jadi saat landing kami pun sudah di sambut sama tuk tuk driver di bandara dan tidak lah sulit untuk menemukan si driver nya karena dia sudah membuat nama teman saya di selembar kertas *berasa jadi orang penting ya*. Yap, tuk tuk driver yang terkenal di kalangan traveler ini sangat rekomendasi banget untuk digunakan jasanya dan biasa dipanggil dengan Shafie. One day tour Angkor Wat yang ditawarkan sama bang Shafie ini termasuk murah banget seharga 15 USD sudah termasuk untuk penjemputan di bandara dan setelah touring bang Shafie bakalan drop kita kembali ke penginapan. Sebelum memulai tournya si uncle mutu pertama minta di anterin ke hotel tempat dia menginap karena harus meletakkan barang barang nya dan saya pun tidak mau ketinggalan untuk nebeng nitip backpack saya yang kalau ditimbang entah berapa kilo, yang jelas melebihi dari batas bagasi kabin *pura pura bodoh aja*. Kebetulan sekali bang Shafie kenal sama orang hotel tempat uncle menginap walaupun sebenarnya belum bisa cek in tapi pihak hotel bersedia untuk dititipkan backpack kami yang seabrek *katanya seh seabrek*.
www.enrymazni.com
Tuk Tuk Angkor Shafie
Angkor Shafie (Bang Shafie)
Sebelum memulai tour saya sedikit mau bercerita tentang tuk tuk driver yang rekom banget buat yang mau memakai jasanya, bang Shafie adalah warga asli Cambodia dan bisa berbahasa melayu karena katanya dia dulu pernah bekerja di Malaysia, kenapa saya merekomendasi kan bang Shafie? walaupun saya tidak ada perbandingan dengan tuk tuk driver yang lain ya tetapi pelayanan dari bang Shafie top banget, selain dia bisa berbahasa melayu dan pastinya memudahkan kita dalam berkomunikasi selama tour, kedua orangnya ramah banget dan benar benar melayani pelanggannya dengan sepenuh hati, pelayanan yang di berikan sama beliau untuk 15 USD one day tour Angkor Wat nya, kita bakalan dijemput langsung sama beliau di bandara, beliau melayani dengan ramah, service lainnya setiap habis mengunjungi beberapa temple di Angkor Wat beliau sudah menyediakan air mineral botol dingin karena cuaca di sana sangat panas jadi kita pasti kehausan banget setelah berkeliling ke beberapa temple, ketika kembali ke tuk tuk bang Shafie memberikan kita tisu basah yang di ambil dalam box es tempat minuman tadi, ya bertujuan untuk lebih mendinginkan suhu tubuh kita tadi yang sudah panas panasan berkeliling, kalau mau menitipkan backpack ke tempat penginapan bang Shafie bersedia untuk mengantarkan kita dan ngomong sama pihak penginapannya kalau kita mau titip backpack, soal makanan jangan takut kita cukup bilang ke dia kalau kita muslim dan beliau pasti bakalan bawa kita makan di resto halal. Untuk service selama tour di temple beliau juga tidak hanya sekedar mengantarkan saja tetapi ikut andil juga menerangkan tentang sejarah sejarah beberapa spot yang kita kunjungi pokoknya layaknya tour guide, selain itu beliau juga rela nguntitin kita panas panas an untuk menjadi photografer dadakan karena menurut beliau kalau kita minta tolong sama petugas petugas di sana bakalan dimintain uang tip. Dan masih banyak lagi layanan layanan yang diberikan sama bang Shafie, so tidak menyesal sama sekali kalai kita pakai jasa nya dia. Dan bagi teman teman yang membutuhkan jasa beliau nantinya bisa hubungi via :

1. Whatsapp : +855 81 260 270
2. IG : AngkorShafie
3. Twiter : AngkorShafie
4. fast respone via whatsapp dan cukup menggunakan bahasa melayu/indonesia.

Angkor Wat
Angkor wat merupakan kuil yang dibangun oleh raja Suryawarman II yang terletak di kota Angkor, Cambodia. Kuil yang dibangun dengan memakan waktu lebih kurang 30 tahun pada abad ke 12, Angkor Wat yang terletak di area Angkor yang terdiri dari kuil kuil yang sangat terkenal di dataran Angkor. Jalan utama masuk Angkor Wat lebih kurang sepanjang setengah kilo ini dihiasi dengan pagar sepanjang menuju gerbang utama dan diapit oleh dua danau buatan manusia yang dikenal dengan sebutan Baray. Angkor Wat ini masih terawat sampai sekarang dikarenakan kuil ini dialihfungsikan sebagai kuil Budha dan digunakan terus menerus oleh agama Budha yang menggantikan Hindu pada abad ke 13. Angkor Wat masuk kedalam situs warisan dunia UNSECO dan dulunya dikenal dengan nama aslinya adalah Preah Pisnulok atau Vishnuloka sebelum digantikan dengan nama yang modern saat ini yaitu Angkor Wat.

Untuk kunjungan pertama saya di mulai dengan menyusuri area Angkor Wat, cuaca hari ini memang sangat panas sekali dan seharusnya saat berkunjung ke sini kita menggunakan pelindung panas, bisa topi atau payung dan lain lain, perjalan menuju ke lokasi kami tempuh lebih kurang 20 sd 30 menit dari lokasi penginapan kami, nah sebelum sampai di gerbang utama Angkor Wat bang Shafie tadi mengajak ke lokasi tempat membeli tiket masuk nantinya, lokasi penjualan tiket memang jaraknya lumayan jauh dan saya tidak tahu kenapa berada di tempat yang berbeda, tiket untuk memasuki area Angkor Wat pun di bagi dalam beberapa kategori harga, bagi yang hanya mau berkunjung untuk 1 hari saja harga tiketnya di jual 20 USD dan bagi yang ingin berkunjung lebih lama dan puas puasin berkeliling kota Angkor yang penuh dengan kuil kuil dan sejarah di jual seharga 40 USD, sekedar informasi untuk pembelian tiket masuk nya kita akan di ambil photo nya yang kemudian akan di cetak ke dalam tiket kita masing masing,*menarik ya*. Untuk memudahkan pengecekan nantinya oleh petugas gerbang kami diberikan sebuah gantungan plastik yang bisa digantungkan di dada kita dan layanan ini tidak ada saya temui oleh tuk tuk driver lainnya yang saat itu juga membawa para tamunya,*Nilai plus bang Shafie*.
www.enrymazni.com
Salah Satu Bangunan Di Angkor Wat
Sebelum menuju gerbang utama Angkor Wat di area parkir tuk tuk ini ternyata sudah banyak dipenuhi dengan pengunjung lainnya ini terlihat dari banyaknya tuk tuk yang lagi nunggu para tamunya masing masing, teriakan dari para penjaja minuman, topi dan berbagai souvenir pun ikut menghiasi panas teriknya siang itu. Saya pun mulai melangkah menuju gerbang yang cukup panjang dan sepanjang jalan tidak ada pohon yang bisa meneduhkan walau hanya sedikit hehehe, bangunan Angkor Wat merupakan contoh gaya klasik arsitektur khmer pada abad ke 12 dan material utama bangunanya terbuat dari batu pasir, sejauh mata memandang setiap sudut bangunan terukir elemen elemen dekorasi dewata / bidadari, relief dasar dan pedimen karangan bunga yang luas dan gambaran naratif, Angkor Wat di kelilingi oleh danau buatan sehingga membuat posisi kuil tepat berada di tengah tengah yang di kelilingi oleh air air. Mungkin bagi yang pernah mengunjungi candi candi di Indonesia katanya lebih berasa seperti candi Prambanan, pokoknya bagi pecinta wisata sejarah Angkor Wat merupakan tempat wajib yang di kunjungi. Untuk mengelilingi Angkor Wat memang sedikit butuh waktu yang lama karean mengingat luas dan banyak spot spot yang wajib di kelilingi salah satu nya saya sempat mendapatkan kesematan untuk menaiki puncak atau menara yang berada di Angkor Wat nya, untuk menghidari kerusakan pada tangga yang akan di injak injak sama para turis yang lalu lalang dan mungkin untuk menghindari dari kemungkinan kecelakaan mengingat bangunannya sudah ribuan tahun, jadi tangga aslinya di ganti dengan tangga kayu yang sudah di desain sesuai dengan bentuk kontur candi tersebut.
www.enrymazni.com
Narsis Still No. 1
Selain Angkor Wat masih banyak temple temple lain yang bisa kita kunjungi seperti Angkor Thom, Bayon, Chau Say Tevoda, Thommanom dan Ta Phrom salah satu lokasi syuting film Tomb Raider Lara Croft. Berkat film yang dibintangi Angelina jolie ini membuat nama Cambodia khususnya Angkor Wat mendunia dan sampai sekarang menjadi tujuan wisata mancanegara yang pastinya penasaran ingin melihat langsung bentuk Angkor Wat dan kuil kuil lainnya, termasuk saya sendiri yang penasaran ingin langsung menginjakkan kaki di kota Angkor ini. Jarak antara kuil kuil seperti Angkor Thom agak jauh jadi kita memang disarankan untuk menggunakan kendaraan atau sewa tuk tuk yang akan membawa kita berkeliling ke setiap kuil nya, selain tuk tuk kita juga bisa menyewa kendaraan bermotor atau sepeda untuk berkeliling.

Nah, gimana? masih penasaran kan dengan cerita cerita saya lainnya selama beberapa hari di Siem Reap, untuk selanjutnya saya akan berbagi cerita di postingan kedua. Postingan selanjutnya saya akan berbagi tentang beberapa restoran halal yang berada di area perkampungan muslim di Siem Reap. Jadi, tetap update dengan artikel artikel terbaru dari EnryMazniDotCom dengan mengklik berlangganan pada banner dibawah ini ya.
Baca Juga : Wonderful Sieam Reap : Angkor Wat Cambodia (Bagian Dua)
'Keep Traveling Keep Writing'