Travelling Stories and Medical Record

Home Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan

EnryMazniDotCom - Pada postingan sebelumnya Belitung episode 1 *Kayak sinetron aja pakai episode segala*, sudah saya tulis beberapa tempat ...

EnryMazniDotCom - Pada postingan sebelumnya Belitung episode 1 *Kayak sinetron aja pakai episode segala*, sudah saya tulis beberapa tempat objek wisata yang akan saya kunjungi. Dari wisata laut sampai wisata daratnya, walaupun hanya punya waktu 3 hari 2 malam disini, saya dan travelmate akan memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin dengan kurun waktu terbilang pendek. Walaupun sebenarnya mau lebih lama stay disini biar bisa explore pulau Belitung dari A sampai Z, sebenarnya masih ada keinginan saya untuk kembali ke pulau Belitung ini, rasanya belum puas menikmati pulau pulau di Belitung dengan taman bawah lautnya yang indah banget. Pantai pasir putih yang terbentang panjang dengan air laut yang jernih serta kebiruan. Pulau Belitung menjadi salah satu tempat favorit untuk dikunjungi oleh para wisatawan, dengan potensi wisata yang mempunyai daya tarik sendiri. Seperti batu granit yang besar besar seolah olah tumbuh dari atas permukaan tanah.
www.enrymazni.com
Tugu Batu Satam - icon Belitung
Hari pertama landing dipulau ini, saya langsung mengeksekusi itinerary pertama yaitu island hopping dari pantai Kelayang. Dengan menggunakan sepeda motor dari bandara, saya langsung menuju pantai Kelayang lebih kurang 30 menit perjalanan. Pantai Kelayang merupakan salah satu tempat untuk memulai perjalanan keliling pulau pulau. Disini banyak kapal kapal penduduk yang berbaris rapi di bibir pantai, kapal kapal inilah yang akan membawa saya dan rombongan lainnya menuju ke objek wisata pulau pulau. Pantai Kelayang merupakan pintu akses utama untuk para pengunjung yang mau island hopping.



Karena menjadi pintu akses utama, maka tidak heran kalau lokasi pantai Kelayang ini sudah memiliki fasilitas fasilitas yang memadai. Seperti, tersedianya lokasi parkir kendaraan bermotor dan mobil, bahkan kendaraan sekelas bus pariwisata pun bisa parkir dengan leluasa di lapangan terbuka yang sudah disediakan. Selain itu, berdiri juga warung warung kecil yang menyediakan berbagai macam kebutuhan, seperti makanan berat, beraneka macam camilan, bahkan beberapa warung pun menjual sandal jepit, celana pendek dll. Fasilitas lainnya yang tak akan di lupakan oleh pihak pengelola adalah toilet, yaaa ini salah satu hal wajib tersedia di tempat tempat wisata.
Boat di Pantai Kelayang - Belitung
Boat di Pantai Kelayang - Belitung

Pulau Batu Garuda

Belitung selain dikenal dengan penghasil timah, ternyata Belitung juga mempunyai batu granit yang besar besar dan hampir disetiap pulau di Belitung memilikinya. salah satunya adalah pulau batu granit ini, pulau yang berada tepat dilepas pantai Kelayang ini mirip dengan kepala seekor burung. Pulau yang di 'tenggeri' batu granit kepala burung ini dinamai masyarakat setempat pulau batu Garuda, alasannya simpel seh, karena batu granit ini membentuk mirip dengan kepala burung garuda.
Pulau Batu Garuda - Belitung
Pulau Batu Garuda - Belitung
Pulau batu garuda adalah spot pertama yang dikunjungi dalam rangkaian island hopping  saya, dengan menggunakan boat lebih kurang 10 menit dari pantai Kelayang. Pulau batu garuda menjadi salah satu spot favorit bagi para pengunjung, karena keunikan bentuk batu granit yang benar benar mirip sekali dengan kepala burung garuda. Dipulau ini, boat tidak akan merapat ke pulaunya, karena spot yang tepat untuk melihat nya adalah dari tengah laut saja.

Pulau Batu Berlayar

Selesai dari spot pulau batu garuda, saya dan rombongan boat melanjutkan ke spot pulau berikutnya. Pulau kecil ini tidak terlalu jauh keberadaanya dari pulau batu garuda tadi. Penduduk setempat menyebutnya dengan pulau batu berlayar, pulau kecil yang dipenuhi dengan batu batu granit yang berformasi seperti layar sebuah kapal. Tidak ada pepohonan yang tumbuh di pulau ini, hanya batu batu granit yang memenuhi setiap sudut pulau ini. Batu besar yang berdiri secara vertikal seperti layar diatas pulau pasir seumpama kapalnya, maka dari itu di beri nama dengan pulau batu berlayar.
Pulau Batu Berlayar - Belitung
Pulau Batu Berlayar - Belitung
Untuk mendapatkan spot terbaik dipulau ini, para pengunjung di persilahkan untuk turun langsung dan berkeliling keliling pulau yang kecil ini. Sangat disarankan bagi yang tidak tahan panas, sebaiknya menggunakan payung atau pelindung panas, karena tidak ada satupun pohon yang tumbuh disini. Waktu terbaik berkunjung dipulau ini adalah saat air surut, karena saat air pasang pasir putih pulau batu berlayar akan tertutup dengan air laut. Jadi, saran tanyakanlah kepada boat tour kapan waktu terbaik untuk mengunjunginya.

Pulau Lengkuas

Ini adalah pulau yang menjadi favorit para wisatawan, kenapa? simak beberapa kelebihan pulau ini dibandingkan dengan dua pulau sebelumnya. Pulau lengkuas mempunyai air yang jernih, kalau saya mendesrikpsinya seh bening, bukan jernih lagi. Tidak jauh dari pulau ini terdapat area spot untuk snorkeling, aktifitas snorkeling ini biasa dilakukan setelah mengunjungi daratan pulau ini. Salah satu spot yang paling disuka sama wisatawan adalah mercusuar nya, mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1882 ini memang menjadi daya tarik tersendiri di Belitung. Sampai saat ini, mercusuar masih berfungsi dengan baik untuk mengatur lalu lintas laut di pulau Belitung, baik kapal masuk maupun keluar dari pulau ini. Untuk naik ke puncak mercusuar, cukup sediakan uang sebesar Rp 5000/orang. Dan sebelum masuk kedalamnya kita harus membuka alas kaki dan membersihkan kaki kita dari pasir pasir pantai yang melekat, karena kebersihan mercusuar benar benar dijaga.
Mercusuar Pulau Lengkuas - Belitung
Mercusuar Pulau Lengkuas - Belitung
Sama seperti pulau lainnya, pulau lengkuas juga terdapat banyak batu batu granit yang besar dan unik, dan terbentang luas sepanjang garis pantai pasir putih yang membuat saya ingin tiduran diatasnya. Berbeda dengan dua pulau tadi, disini tersedia warung warung makan, jadi kita bisa sejenak beristirahat sambil menikmati makanan. Jangan lupa pesan kelapa mudanya ya, biar lebih afdol ke pantainya, untuk sebuah kelapa bulat utuh dijual seharga Rp 20.000. Batu batu granit yang ada di pulau ini juga menjadi spot photo yang bagus loh, seolah olah batu granit menjadi iconnya pulau pulau di Belitung ini. 
View Dari Atas Mercusuar - Belitung
View Dari Atas Mercusuar - Belitung
Karena menurut saya terlalu mahal *mau murah? bawa sendiri keles*, akhirnya saya hanya membeli minuman fre*h tea untuk menghilangkan rasa haus yang tidak tertahankan *Mulai deh hiperbolanya*. Kemudian rasa sesal timbul setelah meneguk minuman tadi, pas mau bayar harganya gilaaaaaa banget, pasti pak menteri perdagangan tidak pernah blusukan ke sini *hahaha*, bagaimana tidak satu botol fre*h tea dijual Rp 15.000, *lemas hayati bang pas mau bayar*. Ok, kita tinggalkan dunia perdagangan tadi, tidak jauh dari warung makan, ada penangkaran anak anak penyu yang unyu unyu loh, jadi kalian wajib melihatnya.

Pulau Lengkuas ini tidak terlalau luas, nah demi menjaga kelangsungan hidup lingkungan para pengunjung disarankan membawa air minum sendiri, dan jangan lupa bekas botol minumnya dibawa kembali ke daratan Belitung untuk dibuang ke tempat sampah. Ingat ya kalau tidak kita yang menjaganya siapa lagi?, ini semua demi menjaga kelestarian alam yang tentunya nanti dinikmati anak cucu kita. Ini tidak hanya berlaku di pulau lengkuas aja loh, tetapi dikehidupan sehari hari kita juga perlu diterapkan.

Pulau Kepayang

Ini adalah pulau ke empat yang dikunjungi dalam rangkaian tour island hopping  saya dan para rombongan lainnya. Di pulau ini saya tidak berkunjung dalam rangka berwisata, tapi pulau Kepayang ini dijadikan sebagai pulau perhentian untuk istirahat makan siang. Semua boat kapal yang melakukan rangkaian island hopping  akan membawa rombongan pengunjung ke pulau ini, walaupun sebagai pulau peristirahatan, tetapi disini mempunyai pasir pantai yang putih dan air laut biru yang terbentang luas dihadapan. Banyak pepohonan rindang yang tumbuh dipulau ini yang membuat suasana lebih nyaman untuk bersantap siang sambil di sepoi sepoi in sama angin laut.
Menu Lunch Rp 140.000 - Belitung
Menu Lunch Rp 140.000 - Belitung
Fasilitas yang tersedia disini ada musholla, warung makan, berbagai panganan hasil laut disediakan disini. Untuk lebih hemat mereka juga menyediakan menu paket buat lunch , karena saya hanya berdua, jadi biar lebih hemat kami memesan paket lunch  seharga Rp 140.000 terdiri dari sebakul nasi, tumis kangkung, cumi goreng tepung, sate udang, ikan bakar yang ruarrr biasaaaa besarnya *lebay*, gulai asam pedas ikan dan gratis teh atau kopi yang sudah tersedia disebuah booth. Jadi kita tinggal pilih mau minum teh atau kopi dan disediakan gula juga.

Untuk penyajian makanannya tidak terlalu lama, begitu juga kami menyantapnya tidak butuh waktu yang lama kok *hahaha laper atau baper ne*. Oh ya karena kami adalah dua makluk yang nyempil pada rombongan yang sudah membeli paket tour all in, termasuk makan siangnya, dan kami harus membeli sendiri untuk makan siangnya. Kami hanya membayar sewa kapal sebesar Rp 250.000/2 orang, istilah kerennya "kami bak benalu yang menempel dipohon kapas" *hah? emang ada?*.
Pulau Kepayang menjadi tujuan terakhir saya hari ini, setelah lahap dengan sajian makan siangnya sampai sampai satu ekor ikan bakar kami mintak bungkusin untuk lauk makan malam nanti *hemattttt beb*. Disini juga disediakan untuk bilas dan ganti baju, karena sesampai nanti di pantai kelayang kami akan melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat berikutnya. Jadi, kesempatan istirahat dipulau ini kami gunakan untuk ganti baju tetapi tidak pakai acara mandi atau bilas *hemattt lagi beb*.
Granit, Awal Segalanya - Belitung
Granit, Awal Segalanya - Belitung
Sesampai di pantai Kelayang, kami pun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih ke abang boat nya. Karena sudah mengizinkan kami menjadi 'benalu' dikapalnya, dan terima kasih juga buat rombongan yang kami benalu in sudah menerima keberadaan kami di tengah tengah kehangatan mereka. Dan kamipun berpisah dengan para rombongan tanpa rasa sedih sedikitpun *loh ini apaan coba*, dan kami harus melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat lainnya karena masih ada waktu tersisa sampai malam hari, sebuah sepeda motor matic pun menghantarkan kami. Itu lah beberapa pulau pulau di Belitung yang sudah kami kunjungi.

Keseruan Lainnya
Ngapain Bro? - Pulau Batu Berlayar
Ngapain Bro? - Pulau Batu Berlayar
Terjepit? Yakin? - Pulau Batu Berlayar
Terjepit? Yakin? - Pulau Batu Berlayar
Wefie - Pulau Batu Berlayar
Wefie - Pulau Batu Berlayar
Mercusuar Feat Me - Pulau Lengkuas
Mercusuar Feat Me - Pulau Lengkuas

Kemanakah 2 makluk ini akan berkunjung selanjutnya?.

Baca Juga : Lokasi Syuting "Laskar Pelangi" : Pantai Tanjung Tinggi (Bag-3)

Jangan Lupa Nonton Juga Videonya

Keep Traveling Keep Writing

EnryMazniDotCom- Jalan lagi, hehehe traveling memang tidak menjadi keharusan bagi saya pribadi, tetapi yang namanya sudah menjadi sebuah h...

EnryMazniDotCom- Jalan lagi, hehehe traveling memang tidak menjadi keharusan bagi saya pribadi, tetapi yang namanya sudah menjadi sebuah hobi kalau tidak melanglang buana rasanya ada yang kurang seh *Ngelessss*. Ya sejauh ini dan masih punya kesempatan kenapa tidak dimanfaatin untuk menyalurkan hobi jalan saya. Bersama travelmate si Firman Abdul, kali ini saya mencoba untuk backpacker an dalam suasana lebaran haji mengunjungi beberapa objek wisata pulau Belitung. Kebetulan lebaran haji tahun ini saya tidak merayakan bersama keluarga, dikarenakan sesuatu hal yang tidak bisa saya jabarkan disini *Serius Amat*. Dan apa salahnya sesekali mencoba nge trip dalam nuansa lebaran dan gimana rasanya ya?.

Tujuan saya kali ini adalah ke sebuah pulau yang termasuk dalam kawasan pulau sumatera, sebuah pulau yang dikenal semenjak hadirnya sebuah film yang diadaptasi dari buku karangan Andrea Hirata yaitu "Laskar Pelangi". Tahukan nama pulau tersebut?. Pulau yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata baik dalam negeri maupun mancanegara, pulau yang menyimpan keindahan taman bawah laut dan tidak kalah dengan wisata bahari lainnya yang terdapat di Indonesia.
Pulau Lengkuas - Belitong
Pulau Lengkuas - Belitong

Belitung / Belitong

Belitung, atau warga setempat biasa menyebutnya dengan Belitong. Nama yang diambil dari jenis siput laut ini sangat terkenal dengan lada putihnya dan tambang galian pasir timah, dan Tanjung Pandan menjadi ibukota pulau Belitung ini. Belitung saat ini menjadi salah satu tempat tujuan wisata semenjak dirilisnya sebuah film karya Riri Riza yang berjudul Laskar Pelangi, dengan objek utamanya adalah sekolah replika laskar pelangi atau SD Muhammadiyah di daerah Gantong, menjadi daya tarik wisatawan ingin melihat secara langsung bentuk sekolahnya. Selain itu, Belitung juga menyimpan wisata bawah laut yang tak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia.

Pulau Belitung terdiri dari 2 Kabupaten, Kabupaten Belitung yang beribukotakan Tanjung Pandan dan satu lagi Kabupaten Belitung Timur beribukotakan Manggar. Pulau Belitung kaya akan hasil lautnya, tak heran berbagai macam makanan olahan ikan pun menjadi santapan mereka sehari hari, selain akrab dengan kehidupan bahari hasil lautnya, Belitung juga juga mempunyai sumber daya alam seperti timah.
Welcome To Belitong
Welcome To Belitong
Perjalanan pun kami awali dari bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, dengan menggunakan maskapai Sriwijaya pada pukul 06.20, untuk jadwal keberangkatan masih on schedule ya tidak seperti maskapai tetangga yang banyak di komplain karena ke delay an nya. Karena kalau delay rencana yang sudah di susun selama trip belitung bakalan kacau balau deh. Mengingat kami hanya mempunyai waktu 3 hari 2 malam untuk meng explore Belitung dari mulai laut dan daratannya *Tim Expedisi Abal Abal*. Perjalanan lebih kurang 60 menit penerbangan terasa begitu lama sekali, karena saya sudah tidak sabar sekali kaki ini untuk menginjak pulau laskar pelangi. Pulau yang sudah menjadi target saya beberapa tahun sebelumnya dan alhamdulillah keinginan itu tercapai juga.

Beberapa kebutuhan untuk keperluan selama di Belitung pun sudah dipersiapkan, dari mulai penginapan sampai dengan penyewaan sepeda motor, sesampai di bandara Belitung kami pun sudah ditunggu sama abang sewa motornya. Motor diantar ke bandara dan kami pun bertransaksi serah terima motor di bandara, untuk sewa motor nya per hari Rp 75.000. Jadwal pagi ini kami harus bergegas menuju pantai Kelayang untuk mencari penyewaan kapal motor, dari bandara dengan menggunakan Waze akhirnya kami sampai di pantai Kelayang, salah satu pantai yang menjadi lokasi untuk memulai tour hopping island.
Baca Juga : Berpetualang Menuju Surga  Di Tanjung Bira Bulukumba
Suasana pagi ini memang terlihat ramai aktifitas sepanjang area pantai, bus bus pariwisata mulai berdatangan membawa rombongan rombongan yang sudah membooking melalui para travel agent, hanya kami yang nekat go show ke sini dan berharap bisa dapat tumpangan atau nyempil ke dalam rombongan lainnya. Sebelum memulai perburuan mencari rombongan yang bisa kami tempel nantinya, kami duduk sejenak di pinggiran pantai untuk menyantap nasi goreng yang kami bawa dari jakarta, ya istilah kerennya "Bawa Bekal" hehehe, kan lumayan bisa menghemat pegeluaran pagi ini untuk sarapan. Walaupun sebakul bekal nasi goreng nya dimasak malam sebelum keberangkatan, tapi rasanya tetap yummy kok untuk disantap pagi ini.

Tidak ada teh manis hangat untuk sarapan pagi ini, hanya sebotol air putih yang sudah dipersiapkan dari rumah lah yang mendampingi menu sarapan nasi goreng ini. Ohhhh berdayakanlah apa yang bisa kamu berdayakan untuk perjalanan kamu, karena bisa menekan budget mu untuk makanan dan minuman, lagi lagi kata kata hemat selalu menemani dalam setiap perjalanan backpacking saya, dan ini adalah hal wajib yang selalu saya persiapkan, khususnya membawa botol minuman selama trip berlangsung.
Travelmate Firman
Travelmate Firman
Urusan perut saat ini sudah terselesaikan, hahaha saatnya bergeriliya mencari tumpangan atau share cost untuk ikutan tour hopping island hari ini, apapun alasannya kami harus dapat ikutan tour pulaunya, karena menurut itinerary yang sudah tersusun dan disahkan oleh pihak berwenang *formal banget ya*, hari pertama di Belitung kami harus tour pulau *Maksa Ya*. Nah untuk urusan beramah tamah dengan orang lain, travelmate saya Firman sangat ahli dibidangnya, jadi saya hanya menjadi follower, dialah yang kesana kemari mencari dan bertanya ke setiap rombongan atau yang punya kapal, apakah kami bedua bisa ikutan nyempil di kapal atau rombongan yang mereka bawa?.

Karena kalau hanya berdua untuk menyewa kapal tour pulaunya terlalu mahal, sekitar Rp 400.000 sd 500.000 / kapal, nah ujung ujungnya cost untuk trip hemat kali ini jadi bengkak dunk dan namanya bukan backpacker an lagi kalau tidak bisa menekan bugdet perjalanan. Pokoknya harus berusaha dulu ya mencari tebengan untuk share cost kapalnya sampai titik darah terakhir *para pejuang low price*. Menurut saya seh, seseorang yang disebut backpacker itu adalah para penikmat jalan jalan dengan budget murah tetapi tidak mengeyampingkan urusan kualitas selama perjalanannya, bukan sampai menyiksa diri demi menghemat pengeluaran.

My travelmate, Firman pun mulai berkeliling area pantai, bertanya sana sini ke setiap orang yang di curigai sebagai yang punya kapal, dan saya seperti kerbau dicocok hidungnya alias menjadi pengikut firman yang lagi mondar mandir mencari target sasaran. Akhirnya kami bertemu dengan 1 rombongan terdiri dari 3 orang cewek yang sudah memesan paket tour pulau untuk pagi ini, kami pun tidak sungkan untuk langsung menyapa mereka, ehhhhh salah, bukan kami tapi firman sang peramah tamah yang menyapa dan memulai percakapan bersama mereka, tanpa basa basi panjang dan to the point, firman mengajak mereka untuk share cost sewa kapal yang sudah mereka pesan duluan, kan lumayan hemat untuk Rp 500.000 dibagi 5 orang daripada mereka hanya share cost nya bertiga.
Mercusuar di Pulau Lengkuas
Mercusuar di Pulau Lengkuas
Sebenarnya mereka tidak keberatan seh untuk share cost kapal, tetapi kenyataannya mereka juga harus kecewa dengan kapal yang akan membawa mereka pagi ini, kapalnya rusak dan kata pemilik kapalnya mereka akan memulai tour pada pukul 13.00. Ya, tidak masalah seh bagi kami, walaupun harus mulai tour disiang hari, tapi sebelum kami memutuskan untuk ikut dengan mereka nanti siang, tidak ada salahnya untuk mencoba berburu lagi mencari rombongan kapal lain yang berangkat pagi ini, sebelum berpisah *asyikkkkk* kami pun meminta kontak mereka untuk memudahkan komunikasi nantinya jika kami tidak mendapatkan kapal lain yang berangkat pagi ini.

Setelah berjuang dengan penuh semangat, akhirnya kami berhasil mendapatkan kapal lain yang sudah punya rombongan, dan sekali lagi my travelmate siperamah tamah firman lah yang berhasil membujuk rayu guide tournya, dan pastinya tidak lupa juga meminta izin kepada rombongan tadi untuk bisa menerima kehadiran kami ditengah tengah mereka *Keluarga Cemara*. Untuk biaya sewa kapalnya kami cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 250.000/2 orang, bagaimana? murah tidak?? ini yang namanya backpacker sang penekan budget, tetapi tidak mengurangi kualitas jalan jalannya.

Baiklah, saya akan share itinerary 3 hari 2 malam di Belitung, tempat apa saja yang bisa kami kunjungi selama beberapa hari di pulau ini?, dengan waktu yang terbilang singkat ini kami mencoba untuk memanfaatkannya untuk mengunjungi wisata laut dan objek objek wisata yang ada di daratan Belitung. Simak beberapa tempat wisata pulau Belitung berikut ini.

Hari Pertama
1 Sampai bandara Belitung
2 Pantai Tanjung Kelayang (hopping Island)
3 Pulau Batu Garuda
4 Pulau Batu Berlayar
5 Pulau Lengkuas
6 Pulau Kepayang
7 Pantai Tanjung Tinggi
8 Pantai Jimbaran
9 Bukit Berahu (Sunset)

Hari Kedua
10 Shalat Idhul Adha di Mesjid Al Ihram
11 Pantai Tanjung Pendam
12 Danau Kaolin
13 SD Mumammadiyah (Laskar Pelangi)
14 Rumah Keong / Siput
15 Kampong Ahok
16 Museum Kata ( Andrea Hirata)
17 Minum Kopi di Resto Millenium
18 Pantai Burung Mandi
19 Vihara Dwi Kwam In
20 Pantai Tambak
21 Tugu Batu Satam

Mmmmmmm total lokasi yang bisa kami datangi selama beberapa hari di Belitung 21 tempat, dan ternyata masih banyak lokasi lokasi lainnya di sini yang belum terkunjungi. Seperti pantai Punai, Pulau Pasir, Pantai Penyabong dan masih banyak lagi, mungkin suatu saat kembali ke sini lagi khusus untuk mengunjungi daerah wisata yang belum ya.


Di postingan berikutnya, saya akan bercerita tentang masing masing lokasi yang sudah saya sebutkan tadi, gimana seh keseruan kami mengekplor masing masing tempatnya?. Semoga penasaran ya, jadi tunggu cerita selanjutnya di EnryMazniDotCom. Dan itinerary yang saya tulis diatas hanya sebagai referensi teman teman yang ingin berkeliling di Pulau Belitung ini, pulau yang wajib dimasukkan dalam daftar perjalanan kamu berikutnya, dan Indonesia itu indah kawannnnn.

Keep Traveling Keep Writing'

EnryMazniDotCom- Berada di pulau jawa untuk beberapa waktu, membuat saya mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk melampiaskan hobi ja...

EnryMazniDotCom- Berada di pulau jawa untuk beberapa waktu, membuat saya mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk melampiaskan hobi jalan jalan saya. Walaupun tidak semua penjuru di pulau jawa bisa saya kunjungi, tapi setidaknya bisa berkunjung ke beberapa daerah atau kota kota besar di pulau jawa. Mempunyai waktu yang singkat selama berada di sini, alhamdulillah sampai saat ini saya sudah menginjakkan kaki di beberapa tempat seperti, Bogor, Purwakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Jepara, Karimun Jawa, Madiun, Surabaya, Sukabumi dan Gunung Padang Kab. Cianjur. Semoga di sisa waktu yang ada saya masih bisa melanjutkkan ke beberapa kota atau daerah lainnya di pulau jawa, berbicara tentang tujuan wisata di pulau jawa, saya ingin berbagi sedikit cerita tentang perjalanan saya yang baru baru ini. Perjalanan bersama "Trio Kompak" ini, hanya membutuhkan satu hari saja. Kenapa saya menyebutnya Trio Kompak? karena setiap trip di weekend kami selalu bertiga.
Trio Kompak
Trio Kompak
Ini adalah One Day Trip (ODT) nya Trio Kompak, sebelum berbagi cerita saya perkenalkan dulu para pemainnya. Ada Firman Abdul yang tidak bisa tertawa lepas kalau lagi bertiga (Jaim), ada Tan Yen si ceriwis yang menghidupkan suasana perjalanan kami dan selalu ada bahan buat ketawa dan saya sendiri Enry Mazni yang selalu di harapkan kehadirannya di setiap perjalanan mereka *Kepedean*. Adapun tempat wisata yang bakalan kami kunjungi adalah Gunung Padang Kab. Cianjur Provinsi Jawa Barat. Sebuah lokasi peninggalan purba kala yaitu situs tradisi megalitik yang terletak di desa karyamukti kecamatan Campaka. Sebelumnya, mari kita mengenal sedikit sejarah tentang Situs Megalitik Gunung Padang ini, situs peninggalan zaman prasejarah ini mempunyai daya tarik sendiri untuk dikunjungi.

Situs Megalitik - Gunung Padang

Satu lagi lokasi wisata sejarah yang terdapat di Indonesia, tepatnya di Provinsi Jawa Barat. Situs Megalitik merupakan sebuah situs prasejarah peninggalan kebudayaan megalitikum, situs ini berada di desa Karyamukti  Kab Cianjur, situs ini dikelilingi lembah lembah yang sangat dalam dan dahulunya tempat ini dikeramatkan oleh warga setempat karena menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi dan raja Sunda membangun istana dalam semalam. Adapun fungsi nya diduga sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat yang tinggal disini pada 2000 SM, ada beberapa orang mempercayainya kalau situs ini mempunyai keterkaitan dengan Piramida di Mesir, karena bentuknya yang mirip didalam ruangannya dan dari segi umur situs ini lebih tua dari Piramida Mesir tadi. Sampai saat ini, penelitian pun masih tetap dikembangkan. Jadi, situs Megalitik ini menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi, apalagi bagi para pecinta sejarah merupakan keharusan untuk datang melihat secara langsung.
Situs Megalitikum
Situs Megalitikum
Akhirnya, kesampain juga untuk datang melihat langsung situs sejarah ini. Perjalanan saya mulai dari stasiun jakarta kota menggunakan krl menuju Bogor, krl pertama menuju Bogor pukul 05.30 menurut jadwal, tapi saat itu krlnya sedikit molor tapi syukurlah masih bisa tepat waktu sampai di stasiun Bogor walaupun sedikit mepet ya. Karena dari stasiun Bogor saya harus pindah stasiun lagi ke stasiun Paledang menggunakan kereta api pangrango tujuan Sukabumi, jadwal kereta pertama pukul 08.05 cukup bayar ongkos Rp 25.000, tapi waktu itu saya dapat disc potongan Rp 5000 menjadi Rp 20.000/one way dan pembelian tiket bisa langsung di web kereta nya. Adapun lama waktu tempuh dari Paledang Bogor menuju Sukabumi lebih kurang 2 jam, tepat pukul 10.05 saya sampai di Sukabumi dan harus naik kereta api lagi menuju stasiun Lampegan, lagi lagi waktu nya meet sekali, karena kereta pertama menuju Lampegan pada pukul 10.20, dan pembelian tiket nya bisa langsung di loketnya, karena tidak tersedia secara online. Ongkosnya juga terbilang murah, hanya Rp 3000 untuk sekali jalan dengan jarak tempuh lebih kurang 40 menit. Untuk kereta api dari Sukabumi ke Lampegan ini, para penumpang tidak mendapatkan nomor tempat duduk, ya jadi kita bebas aja mau duduk dimana aja, kalau beruntung ada kursi kosong kalau tidak? ya terpaksalah berdiri saja sampai ke tempat tujuan.
We Are Firman,Enry,Tanyen
We Are Firman,Enry,Tanyen
Lampegan memang stasiun kecil yang dikelilingi perbukitan perkebunan teh, jadi udaranya segar sekali dan adem pastinya. Walaupun saat ini sudah menunjukan jam 11 lewat, tapi tetap saja udaranya sedikit sejuk, saat turun dari kereta, kami bertiga di hampiri sama akang akang tukang ojek, mereka menawarkan jasa antar menuju Gunung Padang, tapi karena kami belum mau langsung ke sana jadi tawaran akang ojeknya kami tolak sementara alias belum mau nego harga dulu. Ya, seperti biasa kami mau berpoto dulu di depan gerbang terowongan  yang dilewati kereta api tadi. Selesai poto poto ala ala mode majalah barulah kami kembali ke ruang tunggu dalam stasiun sambil menunggu travelmate saya ke toilet. Travelmate saya yang satu ini orangnya beseran alias pantang lihat toilet bawaanya mau ke sana terus. Negosiasi antara kami dengan akang ojeknya pun dimulai, awalnya dia nawarin Rp 100.000/PP, tapi itu masih kemahalan karena berdasarkan artikel yang dibaca untuk sewa ojek dari stasiun Lampegan ke situs megalitik gunung padang paling mahal Rp 70.000. Akhirnya kami masih lanjut bernegosiasi dari harga awal yang ditawarkan, Akang ojeknya masih saja bertahan dengan harganya, setelah negosiasi yang cukup alot akang ojeknya pun perlahan lahan menurunkan harga menjadi Rp 90.000 dan ini masih aja kemahalan. Dan kamipun masih tetap bertahanan dengan harga Rp 70.000, kemudian akang ojeknya nyerah dan kita pun deal dengan harga RP 70.000/PP.

Untuk sewa ojek pergi dan pulang seharga Rp 70.000 masih cukup murah, karena akang akang ojeknya bakalan nungguin kita sampai selesai, ya paling lama 2 atau 3 jam an lah karena lokasi situs megalitik tidak terlalu luas untuk dikelilingi. Dengan 3 kendaraan perjalanan menuju gunung padang bermula, jalan yang dilewati lumayan mulus walau sesekali jumpa aspal yang rusa, sepanjang perjalanan kita disuguhi dengan pemandangan perbukitan perkebunan teh dan ladang warga. Waktu tempuh ke lokasi lebih kurang 20 sd 30 menit dengan medan jalan turun naik plus udara segar sepanjang perjalanan. Transportasi disini hanya ada ojek saja, tidak ada tranportasi umum, jadi ya kalau mau ke sini dari Lampegan satu satunya jalan ya sewa ojek dari stasiun.
View Situs Dari Atas
View Situs Dari Atas
Untuk tiket masuk nya seharga Rp 5000/orang, dan jangan lupa untuk mengisi buku tamu di loket saat membeli tiket tadi, tujuannya supaya pengunjung yang data terdata dari mana asalnya *mungkin ya*. Kami pun langsung ke pintu masuk dan melanjutkan ke lokasi situs megalitiknya, nah sedikit tantangan ne untuk menuju ke sana, karena kita harus berjalan menanjak yang lumayan tinggi kira kira seperti tanjakan perkebunan teh. Jalan masuk dan keluar dari situ ini pun di bedakan, jadi tidak perlu takut kalau berdesak desakkan seandainya para pengunjung suatu saat nanti membludak *amin*. Sesampai di atas saya beristirahat sebentar untuk atur pernafasan setelah menanjak dan lumayan capek. Hamparan reruntuhan bebatuan sisa sisa prasejarahpun menyambut kedatangan kami, rumputan hijau menambah keindahannya. Sesekali pandangan saya lepas ke arah perbukitan di sekitarnya, sambil melihat ulah pengunjung lain yang sibuk dengan selfi selfi di setiap sudut lokasi, dan kamipun segera akan melakukan hal yang sama nantinya *haha Groufie*.

Tidak banyak seh yang bisa dilihat disini, hanya reruntuhan bebatuan yang menurut saya ya hanya bebatuan biasa, tidak nampak berbentuk sesuatu seperti candi candi. Jadi kurang dapat menikmatinya, Disini juga terdapat beberapa warung warga  yang menjual makanan makanan kecil dan nasi juga, aktifitas para pengunjung termasuk saya selama berada disini hanya duduk duduk saja sesekali melihat lihat reruntuhan batuan situs megalitik. Tidak ada aktifitas lain yang bisa dilakukan selain duduk sambil menghirup udara segar perbukitan dan pemandangan lepas perkebunan teh nan jauh di bukit seberang *hahaha*. Merasa sudah cukup untuk berada disini, kamipun akhirnya memutuskan untuk kembali ke bawah sekalian mau makan siang dulu di warung bawah. Jam sudah menunjukkan pukul 13. an, dan akang tukang ojeknya merekomendasikan jam 14.00 an sudah harus tiba di stasiun Lampegan mengingat kereta api tujuan Sukabumi akan berangkat pada pukul 14.40. Selesai makan, kamipun langsung kembali ke stasiun karena perjalanan di gunung padang sudah cukup dan tidak perlu berlama lama, karena setelah sampai di Sukabumi kami akan berkulineran sebelum lanjut pulang ke jakarta. Sesampai di stasiun, dan saatnya menyelesaikan pembayaran sama akang ojeknya, setelah itu lanjut beli tiket kereta Lampegan ke Sukabumi seharga Rp 3000 dan lagi lagi harus buru buru naik biar dapat tempat duduk, karena kereta apinya tidak menetapkan no tempat duduk saat pembelian tiket.
My Travelmate Tan Yen, Firman
My Travelmate Tan Yen, Firman
Sebenarnya niat awal seh mau langsung keretaan dari Sukabumi ke Bogor, tapi apakan daya tiketnya sudah habis untuk sore itu. jadi, sesampainyadi Sukabumi kamipun melanjutkan dengan kendaraan umum dari terminalnya. Keluar stasiun kereta saya bareng travelmate dua lagi melanjutkan berjalan kaki menuju terminal, dengan bermodalkan tanya sana tanya sini kamipun memulai mulai melangkah menuju tujuan. Sambil berjalan menuju terminal kami memanfaatkan untuk berkulineran sore, ya namanya "Trio Kompak" kalau sudah trip bertiga ingatnya makan mulu dan suasana trip yang selalu heboh dengan tawa lepas kami masing masing. Sore ini kami mencoba nasi bakar kemangi, sate jengkol dan sate hati, nasi bakarnya maknyus banget, dengan balutan daun pisang lalu dibakar untuk langsung disantap panas panas. Beres dengan nasi bakar kemangi kamipun melanjutkan menuju terminal, lagi lagi saya hasrat makan saya timbul ketika melihat ada bapak bapak penjual jagung rebus dengan menggunakan sepeda berdiri tepat di persimpangan jalan, sayapun langsung menghampirinya dan membeli 3 buah jagung rebus manis seharga Rp 5000. Jagung pun saya nikmati sambil berjalan menuju terminal, tak terasa sudah 2 buah aja jagungnya saya lahap sendirian karena dua orang travelmate saya tidak tertarik untuk mencobanya, ya sudah berarti saya dong yang menghabiskannya. Sebenarnya lokasi terminal bisa di tempuh dengan lebih cepat, tapi namanya juga ini trip "Trio Kompak" wajib memasukkan agenda kulineran atau yang penting pokoknya makan makan diperbanyak. Ini aja sudah mau sampai ke terminal bus kami masih singgah ke sebuah cafe dengan menu utama berbahan durian, pesanan semangkok es durian dan seporsi durian goreng pun mengakhiri wisata kulineran untuk hari ini. Dan pada akhirnya kamipun berhasil sampai di terminal.

Tak tersa sudah pukul 17.00 dan kami harus segera sampai di Bogor agar bisa melanjutkan menuju Jakarta dengan KRL terakhir. Rencana awal mau naik bus dari Sukabumi ke Jakarta tepatnya di terminal Kalideres, setelah dapat informasi dari akang akang terminal katanya bus ke Jakarta terkhir jam 16.00, andaikan tadi tidak kulineran mungkin kami masih dapat kesempatan pakai bus langsung ke Jakarta. Pilihan lainnya adalah menggunakan mobil travel yang banyak ngetem di depan terminal menuju Bogor, karena tidak ada pilihan lain akhirnya kami naik travel dengan ongkos Rp 25.000/orang. perjalanan menuju Bogor lebih kurang dua jam, tergantung macet apa enggaknya. Perjalanan malam menuju Bogor di iringi hujan yang lumayan lebat, dan ini kesempatan untuk istirahat sejenak selama perjalanan.
Baca Juga : Perjalanan Singkat Ke Purwakarta
Sayang sekali perjalanan kami memakan waktu lama, karena menjelang masuk kota Bogor terjadi kemacetan panjang sehingga kendaraan banyak yang terlambat sampai Bogor. Karena takut terlambat sampai ke stasiun Bogor, akhirnya kami memutuskan untuk turun di tengah kemacetan sambil hujan hujanan.
Dan akhirnya kami menuju stasiun Bogor menggunakan ojek online untuk menghindari kemacetan dan tentunya akan lebih cepat pastinya. Sesampai di stasiun Bogor kami pun segera menuju ke peron 3 yaitu KRL tujuan Jakarta Kota, dalam KRL kami tidak mau menyianyiakan kesempatan untuk istirahart tidur lagi menjelang sampai tujuan, dan salah satu travelmate saya pun turun di stasiun Manggarai dan saya dengan teman satu lagi mengakhiri perjalanan di stasiun Jakarta Kota. Alhamdulillah perjalanan singkat para "Trio Kompak" hari ini berjalan lancar dan berjalan dengan penuh kekenyangan *hahaha*.

'Keep Traveling Keep Writing'

EnryMazniDotCom- Ini adalah hari yang ke 6 saya melakukan perjalanan keliling jawa, ya, di hari ini saya melanjutkan perjalanan dari Jepar...

EnryMazniDotCom- Ini adalah hari yang ke 6 saya melakukan perjalanan keliling jawa, ya, di hari ini saya melanjutkan perjalanan dari Jepara meunuju Karimun Jawa. Siapa yang tidak kenal dengan pulau yang satu ini, memang awalnya saya tidak mempunyai rencana untuk ke Karimun Jawa, karena beberapa informasi dari teman teman traveler lainnya, kita akan sedikit kesulitan disana nantinya. Karena banyak para turis yang berkunjung ke sana datangnya secara berkelompok melalui travel agen atau ikut open trip yang saat ini banyak sekali bertebaran di grup grup traveling. Sedikit pesimis seh sebenarnya, tapi ini menjadi suatu tantangan tersendiri saya untuk mencoba ber solo trip ke Karimun Jawanya. Riset tentang Karimun Jawa pun saya lakukan, mencari informasi sebanyak banyaknya tentang cara ke sananya, penginapan dan yang terpenting adalah bisa melakukan snorkeling ke beberapa pulau pulau di sekitaran Karimun Jawa. Ya, seperti diketahui bersama, untuk aktifitas hopping island memang memerlukan biaya yang tinggi, apalagi kalau sendirian bisa bisa kantong langsung bolong untuk nyewa kapal nya. Makanya saya masih perlu mencari informasi tentang share cost, apakah nanti di sana bisa share cost? sementara saya jalannya sendirian.
Karimun Jawa
Karimun Jawa
Berdasarkan beberapa artikel, akhirnya saya dapat pencerahan tentang backpacker an ke sananya, ada beberapa artikel yang merekomendasikan untuk menghubungi pak Anto. Ya, pak Anto bisa membantu kita yang solo traveling untuk menikmati keindahan bahari Karimun Jawa. Jadi kita tidak harus datang berrombongan untuk mendapatkan biaya yang lebih murah. Beberapa hari sebelum keberangkatan saya sudah menghubungi pak Anto, kalau saya akan datang ke sana nya sendirian. Selain menyediakan paket tour Karimun Jawa, pak Anto juga mempunyai homestay di rumahnya dan tergolong murah banget. Homestay yang sekaligus menjadi tempat tinggal nya ini sangat bersih dan lokasinya dekat dengan pelabuhan kedatangan. Untuk tarif nya per malam Rp 80.000/Malam/2 orang, karena saya sendirian pak Anto memberikan diskon harga menjadi Rp 70.000/malamnya. Selain itu saya juga bilang ke pak Antonya, kalau nanti pas tour hopping islandnya diikutkan ke rombongan yang lain, karena kalau harus menanggung biaya kapal nya sendirian mahal sekali. Bagi yang butuh no pak Anto bisa menghubungi beliau via whatsapp juga di 081326388561.
Baca Juga : 15 Hari Keliling Jawa (Bag-3) : Hitchhiking Yuuk Dari Semarang Ke Jepara
Pukul 12.00 lewat, KMP Siginjai yang saya tumpangi dari Jepara tadi pun merapat ke dermaga Karimun Jawa, dengan ongkos sebesar Rp 57.000/ sekali jalan dan memakan waktu lebih kurang 4 sd 5 jam, sedikit melelahkan sebenarnya, tetapi semua itu terbayarkan dengan pemandangan hamparan hijaunya air laut menjelang masuk ke Karimun Jawa. Setelah kapal benar benar merapat di dermaga, perlahan satu per satu kendaraan dan para penumpang turun memasuki pelabuhan, di pelabuhan sudah banyak yang menunggu untuk menjemput beberapa tamu yang menggunakan jasa travel agent. Saya pun langsung menghubungi pak Anto mengabari kalau saya sudah sampai, kemudian pak Anto menyuruh saya tunggu sebentar karena dia lagi mau jalan menuju pelabuhan untuk menjemput saya. Selang beberapa lama, akhirnya pak Anto datang menggunakan sepeda motornya dan kamipun berjalan menuju ke homestaynya. Sebenarnya homestay pak Anto mempunyai nama yaitu Salami Homestay, tetapi dikalangan traveler low budget seperti saya ini lebih mengenalnya dengan homestay pak Anto.
Dermaga Kapal Karimun Jawa
Dermaga Kapal Karimun Jawa
Saya pun diantar beliau ke lantai dua rumahnya, disini memang khusus untuk para tamu tamu beliau. Ruang terbuka yang terdiri dari 3 bed ukuran sedang dan kamar mandi plus balkon sudah cukup nyaman untuk para tamu tamu yang nginap disini, yang pentingkan bisa istirahat, bisa bersih bersih dan homestaynya juga sangat bersih. Selain itu homestaynya juga menyediakan free wifi, sebagai informasi di sini untuk provider internet yang bagus hanya telkomsel, sementara XL dan Indosat tidak ada data internetnya, apalagi untuk Tri dan Smartfren tidak ada data internet dan sinyal *karena saya penggunan Tri dan Smartfren*, untung ada wifi jadi tetap bisa berkomunikasi dengan teman teman sana. Selang beberapa lama saya di kamar, tiba tiba pak Anto memberi tahu saya dan bilang minta maaf sebelumnya, karena saya harus dipindah ke homestay sebelahnya. Karena sebelum saya menghubungi pak Anto beberapa hari sebelumnya, ternyata ada rombongan 8 orang mahasiswa Solo yang sudah booking tetapi sampai pada hari ini mereka tidak ada konfrmasi jadi atau tidaknya, makanya pak Anto memberi saya duluan kamar nya karena saya sudah konfirm lebih awal. Tapi karena saya sendirian ya ini tidak masalah bagi saya, yang penting saya bisa nginap dan istirahat aja selama di karimun jawa ini, dan akhirnya saya pun kembali berkemas barang barang yang sudah saya keluarkan untuk segera pindah ke homestay sebelah nya pak Anto.
Baca Juga : Purwakarta, Kemegahan Air Mancur Sri Baduga
Jarak nya tidak terlalu jauh seh, kayak judul lagu deh 'cuma lima langkah' sampai deh ke sebelah. Dan saya beruntung sekali dipindahkan ke sini, karena saya di tempatkan di private room jadi lebih enak dong sebenarnya bila dibandingkan tempat pak Anto yang share room *rezeki anak sholeh*. Homestay tempat saya yang baru ini juga menyatu dengan yang punya rumah, dan beberapa kamar yang di sewakan berada di lantai dua dan tersedia kamar mandi untuk bersama. Urusan pembayaran itu kata pak Anto nanti saja pas mau cek out di totalkan semuanya. Sekarang ini silahkan istirahat dulu untuk persiapan tour hopping island keesokan harinya, dan pak Anto pun memberitahu saya tempat untuk makan siang, ada warung aloen aloen di area alun alun sana untuk makan siang. Hari pertama di sini saya hanya menghabiskan waktu untuk berkeliling area dermaga dan alun alun nya saja, di sini rata rata rumah penduduk dijadikan homestay. Tarif yang di tawarkan pun tidak terlalu mahal berkisaran RP 70.000 an sampai dengan 1Rp 150.000 an per malamnya, penduduk lokal pun sangat ramah sekali dengan para turis turis jadi kita serasa berada di lingkungan sendiri bukan berada ditempat asing. Harga barang dan makanan pun standar, tidak di naikkan samapi 2x lipat seperti biasanya tempat tempat wisata lainnya yang memanfaatkannya untuk mark up harga. Siang ini saya makan di warung aloen aloen untuk seporsi Nasi oseng tempe,sayur, ikan pindang dan es teh manis seharga Rp 20.000.
KMP Siginjai
KMP Siginjai
Selesai makan siang, saya lanjut menuju dermaga hanya sekedar menghabiskan waktu sampai sore harinya, air disekitaran dermaga sangat jernih dan bening banget apalagi nanti kalau ke pulau pulau yang berada di Karimuun Jawa ya, mungkin terlihat lebih bening, bersih, transparan, mengkilat disinari cahaya matahari hahhh saya sudah langsung membayangkan yang indah indah saat mulai hopping island besoknya. Di dermaga selain menikmati beningnya air, saya juga melihat kapal kapal yang lalu lalang membawa beberapa rombongan yang sudah memulai aktifitas untuk ke pulau pulau. Selama perjalanan menuju pulau para penumpang di lengkapi dengan lifevest sebagai standar keamanan yang telah ditetapkan, jadi kita tidak perlu takut selama tetap menggunakannya untuk beraktifitas di laut. Oh ya sebelum saya bercerita lebih lanjut trip di Karimun Jawa, yukk kita mengenal lebih dekat tentang pulau ini, seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang *Baperrr Alert*.

KARIMUN JAWA

Karimun Jawa merupakan kepulauan yang termasuk didalam geografis Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Karimun Jawa saat ini menjadi lokasi wisata taman laut yang di buru para turis baik lokal maupun internasional. Jadi tidaklah heran saat berkunjung ke sini kita akan bertemu para turis yang datang silih berganti setiap harinya. Selain wisata bahari, keramahan penduduk tempatan juga menjadi ciri khas apabila berkunjung ke sini sehingga membuat kita terasa di kampung sendiri. Nama Karimun Jawa berasal dari kata 'Kremun Kremun" (Kabur/Samar-samar) yang saat itu menjadi pulau tujuan oleh putra Sunan Muria untuk pergi ke pulau ini guna memperdalam ilmu agamanya. Kemudian oleh pemerintah Jepara menetapkan nya sebagai Taman Nasional sejak tahun 2001, dikarenakan pulau ini menjadi rumah bagi terumbu karang, hutan bakau dan hutan pantai dengan hampir 400 spesies fauna laut yang terdapat disini dan 242 jenis diantaranya terdapat kian hias serta terdapat fauna langka yang berhabitat disini seperti Elang laut dada putih, penyu sisik dan penyu hijau. Dan untuk tumbuhan yang menjadi ciri khasnya adalah Dewadaru yang tumbuh di hutan hujan dataran rendah. Dari 27 pulau yang terdapat di kepulauan ini , 5 diantaranya menjadi tempat untuk warga tinggal yaituKarimun Jawa, Kemujan, Parang, Nyamuk dan Genting. Di Karimun Jawa terdapat 3 suku utama yang menghuni, seperti suku Jawa, Bugis dan Madura, dengan berbagai latar belakang aktifitas keseharian seperti bertani, membuat peralatan kebutuhan rumah tangga, sebagai pelaut yang dikenal dengan nelayan handal, bahkan ada julukan untuk suku Madura sebagai nelayan yang memiliki kelebihan membuat ikan kering. 

Untuk transportasi menuju ke Karimun Jawa bisa di akses melalui pelabuhan pantai Kartini di Jepara dan pelabuhan Tanjung Emas di Semarang. Untuk lokasi wisata alamnya ada beberapa seperti kolam Hiu, Legon Lele, Bukit Nyamplungan, Bukit Love, Bukit Joko Tuwo, Tracking Hutan Mangrove, Pantai Ujung Gelam, Pantai Batu Topeng, Pantai Batu Karang Penganting, Pantai Barakuda dan pantai Nirwana. Sedangkan untuk wisata religi ada beberapa seperti Makam Sunan Nyamplungan, Makan Sayid Kambang dan Makan Sayid Abdullah. Karimun Jawa juga di kenal dengan beberapa julukan seperti "Karimun Jawa, Pulau Liburan", "Karimunjava, The Paradise of Java" dan " Karimunjava, The Caribbean Van Java". Dimana pulau ini sangat cocok sebagai tempat liburan setelah penat dengan aktiftas perkotaan yang semraut, pulau ini membuat para wisatawan menjadi betah berlama lama dengan keramahan masyarakatnya dan udara yang sangat bersih karena alamnya masih asri. Karimun jawa di beri julukan oleh Belanda sebagai The Caribbean Van Java karena ada kemiripan dengan karibia yang terdiri dari pulau pulau kecil. 
Peta Karimun Jawa : Sumber Wikipedia
Indonesia ku yang kaya akan keindahan alam dan lautnya sehingga menjadi salah satu tujuan favorit turis mancanegara. Karena itu Karimun Jawa menjadi salah satu pilihan tempat yang harus saya datangi, walaupun kunjungan saya hanya 5 hari 4 malam di sini,sudah membuat saya puas untuk menikmati setiap tempat wisata disini. Oh ya karena sudah menjelang maghrib sayapun kembali ke penginapan untuk siap siap kulineran malam di hari pertama disini. Memang tidak banyak aktifitas untuk hari pertama saya disini, karena besok nya saya akan baru mulai mengikuti one day tour hopping island ke beberapa pulau untuk snorkeling dan menikmati indahnya pulau Karimun Jawa ini. Makan malam di alun alun, disini banyak tersedia berbagai jenis makanan terutama seafood dengan ikan ikan dan udang yang segar segar untuk di panggang, selain itu juga tersedia menu lainnya seperti bakso, mie dan nasi goreng dan lain lainnya. Pokoknya silahkan datang dan pilih menu favorit kamu, lokasi alun alun berada di sebuah lapangan terbuka di pingiran dermaga dan juga terdapat beberapa kantor pemerintahan. Untuk berburu souvenir dan oleh oeh Karimun Jawa, di alun alun ini juga banyak yang berjualan, jadi malam pertama di Karimun Jawa saya hanya pergi makan malam dan melihat lihat souvenir souvenir yang di jajakan oleh para pedagang, untuk jam buka alun alun dari pukul 18.00 sampai dengan selesai, disini selesainya tergantung ramainya pengunjung dan hari, untuk hari libur dan weekend kita bisa lebih lama menikmati malam di alun alun ini.

Karena sudah hampir tengah malam, sayapun kembali ke penginapan untuk istirahat dan semedi guna mengumpulkan tenaga buat hopping island dan berenang berenang ganteng di beningnya air Karimun Jawa, dan cerita keseruan full day tour hopping islandnya akan saya sambungkan ke episode berikutnya. Jadi, tetap dipantau EnryMazniDotCom ya.
'Keep Traveling Keep Writing'

EnryMazniDotCom- Tak terasa sudah 5 hari saya melakukan backpacker an sendirian untuk mengunjungi beberapa kota di pulau jawa ini. Dimana ...

EnryMazniDotCom- Tak terasa sudah 5 hari saya melakukan backpacker an sendirian untuk mengunjungi beberapa kota di pulau jawa ini. Dimana Semarang menjadi kota pertama yang saya kunjungi, walaupun hanya untuk beberapa hari saja dan saya melanjutkan backpacker an ke kota berikutnya. Adapun daerah yang menjadi destinasi saya selanjutnya adalah Karimun Jawa dan pastinya saya akan melewati Jepara dong, walaupun sebenarnya perjalanan menuju Karimun Jawa dan Jepara dari Semarang saya melewati 2 daerah yang cukup terkenal namanya dimata kita, Yaitu Demak dan Kudus. Kudus, Demak dan Jepara merupakan daerah yang saling berdekatan dan mempunyai tempat tempat wisata yang menarik sekali, apalagi bagi pecinta wisata sejarah, Demak bisa menjadi pilihan yang tepat untuk disinggahi sebelum melanjutkan ke Jepara dan Karimun Jawa. Tetapi pada perjalanan kali ini saya tidak singgah di Demak dan Kudus, hanya lewat saja. Mengingat saya sudah harus segera sampai di Jepara sesegera mungkin, karena kapal penyebrangan yang mau saya tumpangi ke Karimun Jawa akan berangkat pada hari Rabu pagi pukul 07.00.
www.enrymazni.com
Kertas Untuk Hitchhiking
Baca Juga : 15 Hari Keliling Jawa (Bag-2) : Klenteng Sam Poo Kong dan Masjid AJT

Semarang - Jepara

Perjalanan menuju Jepara dari semarang saya tempuh dengan berjalan kaki *Hahaha Canda Bro*,  ok, setelah saya di antar sama Fitri menuju terminal Terboyo Semarang, yang awalnya ingin menggunakan bus tiba tiba saya jadi berubah pikiran untuk ber bus ria menuju Jepara. Tiba tiba saya ingin punya pengalaman baru dalam perjalanan ini, pengalaman pertama saya dalam dunia backpacker untuk pertama kalinya adalah mencoba solo traveling ke luar negeri dan alhamdulillah semua berjalan lancar, dan di solo traveling episode dua ini saya ingin menambahkan sesuatu yang baru dan tentunya akan menjadi suatu kenangan yang tidak terlupakan seumur hidup saya nantinya. Akhirnya saya di antar Fitri dengan sepeda motornya menjauh dari terminal bus Terboyo ini, karena saya ingin mencoba ber Hitchhiking menuju Jeparanya. Persiapan kertas dan spidol memang sebelumnya sudah saya sediakan, sebelum mulai Hitchhiking di pinggir jalan saya harus mencari posisi yang tepat dan tentunya harus searah dengan tujuan saya. Alhasil saya berjalan lurus ke arah Jepara lebih kurang 2 KM dan menemukan sebuah pondok kecil di pinggir jalan raya, lumayan bisa untuk istirahat sebentar sambil menulis tulisan "JEPARA" di sebuah kertas yang nantinya akan saya gunakan untuk memberhentikan kendaraan yang lewat dan tentunya searah dengan saya. Waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 lewat dan merupakan puncak teriknya panas matahari, tapi syukurlah tidak membuat saya untuk mengurungkan niat yang tetap ingin ber hitchhiking di pinggir jalan sambil mengacungkan jempol ke arah jalan raya plus panas panasan di bawah teriknya matahari siang ini.

Hitchhiking adalah sebuah metode dalam dunia backpacking untuk mencari suatu tumpangan gratis yang bisa mengantarkan ke tujuan kita, adapun cara hitchhiker (pelaku hitchhiking) untuk mendapatkan tumpangan bisa dengan berdiri di pinggir jalan raya dengan mengarahkan tangan ke samping jalan sambil menggenggam dan posisi jempol di acungkan atau bisa juga menggunakan sebuah media kertas/lainnya dengan menuliskan tujuan kita dan mengarahkan media tadi ke arah jalan agar memudahkan pengendara nantinya yang mau berhenti dan menumpangkan kita *Ini menurut pendapat saya*. 
www.enrymazni.com
Ready For Hitchhiking
Sebuah kertas bertuliskan 'JEPARA' sudah siap untuk saya gunakan, setelah merasa istirahat nya cukup dan kembali membereskan beberapa barang yang saya keluarkan, saya melanjutkan dengan berjalan kaki lebih kurang 500 M, guna mencari posisi yang tepat untuk berdiri di pinggir jalan nantinya. Sebelum membentangkan kertas hitchhiking tadi, tidak lupa untuk berdoa dulu semoga saya mendapatkan tumpangan gratis dan jika dapat hendaknya lancar selama perjalanan nantinya amin. Karena ini pengalaman pertama ber hitchhiking memang sedikit masih canggung,malu dan mungkin juga gengsi, karena dalam kepala saya muncul berbagai spekulasi negatif dari orang orang yang melihat aksi seorang diri saya dipinggir jalan ini. Wahhh sungguh dilema, akhirnya saya menguatkan hati untuk tetap mencoba cara ini, kalau tidak di coba kita tidak akan tahu hasilnya benarkan?. Dengan percaya diri dan hati yang sudah mantap saya mulai membentangkan kertas bertuliskan 'JEPARA' ke arah jalan raya, panasnya matahari di siang bolong sudah tidak terasa lagi bagi saya karena semangatnya ber hitchhiking, satu persatu para pengemudi kendaraan mulai melirik tulisan pada kertas tadi, dari mobil pribadi, truk gandeng, kontainer, truk pertamina, sepeda motor, emak emak, bapak bapak, anak gadis, anak bujang serta adik adik yang melewatinya melirik tulisan 'JEPARA', mungkin sebagian dari mereka berpikiran aneh terhadap saya dan mungkin juga ada yang dalam hati memuji cara saya mencari tumpangan gratis ini. 

15 menit berlalu, seiring dengan berlalunya kendaraan kendaraan yang tak kunjung berhenti memberikan tumpangan *Ngarep Banget Ya*, tapi saya harus sabar, namanya juga mau numpang gratis ya harus penuh perjuangan dulu dong, setidaknya saya harus berjemur panas panasan layaknya ikan asin yang kalau dipasarkan mempunyai nilai jual yang tinggi, tetapi tidak dengan sayanya. Perjuangan mencari tumpangan gratis masih berlanjut hingga 30 menit kemudian, selama ber hitchhiking sesekali saya menurunkan rentangan kertas tadi, ternyata pegal juga ini tangan megang kertas dari tadi. Dan tidak lama kemudian, tanpa saya sadari ternyata dari arah belakang ada sepeda motor berbalik arah menuju saya, seorang bapak yang berhenti dan sebelum menanyakan tujuan saya dia membaca tulisan yang ada di kertas saya pegang, percakapan kecil pun dimulai dan si bapak menanyakan :

Bapak : Mau ke Jepara dek?'
Saya : Ya Pak, lagi nyari tumpangan yang searah.
Bapak : Oh ya, kebetulan ni saya orang Jepara dan mau balik ke Jepara.

Tiba tiba ...... datang motor kedua menghampiri....

Mas : Mau ke Jepara Mas?
Saya : Ya mas, lagi nyari tumpangan yang se arah.
Mas : Ya sudah sama saya saja, saya mau ke Kudus sekalian saya anterin ke Jeparanya.

mmmmmmmm... dalam hati, wah rezeki anak sholeh ini dapat dua tawaran tumpangan.

Saya : Boleh mas, saya ikut sama mas saja (kebetulan mas nya memang membawa helm 2 buah).

Bapak dan Mas : ^%$#*&@!#^%^%$@)*&^%$ (Mereka ngobrol pakai bahasa jawa).

sambil ngucapin terima kasih ke si bapak karena sudah nawarin tumpangan, tapi sayang si bapak cuma punya 1 helm dan saya tidak berani, makanya saya memilih numpang sama Mas ini saja.
www.enrymazni.com
Bersama Mas Budi
Akhirnya dapat tumpangan ke Jepara dengan mengendarai sepeda motornya mas Budi, percakapan selama perjalanan menuju Jepara pun saya mulai dengan beberapa pertanyaan, kebetulan sekali mas Budi habis dari Semarang katanya ada keperluan menjemput carrier ke temannya, dia berencana tanggal 14 Agustus 2016 di ajakkin temannya untuk mendaki gunung Kerinci Jambi. Pas banget dapat tumpangan yang se hobi, sama sama suka jalan dan berpetualang. Mas Budi di ajak temannya ke Kerinci sebagai guide, dan semua akomodasi di tanggung sama temannya. Senang banget ya kalau kita udah expert dalam suatu bidang kemana mana di ajakin plus di tanggung full akomodasinya. Perjalanan Semarang Jepara 1 jam an tidak terasa karena sepanjang perjalanan kami mengisi dengan berbagai macam obrolan, saling berbagi cerita pengalaman masing masing, saya tentunya hanya bisa berbagi tentang backpacker an dan mas Budi berbagi banyak cerita tentang gunung. Di Jepara nantinya saya akan dijemput sama mas Ginanjar, mas Ginanjar asli Jepara dan saya mengenal dia dari teman saya Fitri tadi, dan mas Ginanjar bersedia untuk menampung si 'gembel' backpacker ini untuk stay 1 malam di rumahnya, karena besok pagi pagi saya sudah harus berada di pelabuhan Kartini untuk nyebrang ke Karimun Jawa.

Senangnya bisa melakukan perjalanan backpacker seperti ini, selain bisa menekan budget kita juga bisa bertemu dengan orang orang baru pastinya dan menambah daftar teman baru se Indonesia. Lokasi pick up point pun sudah di tentukan oleh mas Ginanjar, saya ngabarin ke mas Budi bisakah dia mengantarkan ke simpang tersebut (saya lupa nama simpang bundaran di Jepara), Selang beberapa lama saya menunggu di persimpangan tadi sambil ditemani sama mas Budinya, mas Ginanjar pun datang menghampiri saya pun memperkenalkan mas Budinya yang memberi tumpangan gratis hingga sampailah saya ke tanah Jepara ini untuk pertama kalinya. Kemudian mas Budi pun melanjutkan perjalanannya menuju Kudus, sebelum pergi tentunya saya mintak kontaknya dan berfoto dulu sebagai bukti kalau saya berhasil hitchhiking *eaaaaa apaanseh pakai bukti segala*. Kebetulan traveling kali ini saya membawa beberapa souvenir seperti gantungan kunci, magnet kulkas dari beberapa daerah dan negara yang sudah saya kunjungi untuk dibagikan ke teman teman baru yang saya temui selama solo trip ini, dan tentunya sebagai ucapan terima kasih juga. Walaupun hanya sebuah souvenir kecil, tapi semoga apa yang saya berikan menjadi sebuah kenangan yang akan selalu diingat dan sebagai tanda pertemanan baru telah dibuat untuk tetap saling bersilahturahmi suatu saat nanti. Sebenarnya ide ini tidak pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya, semua ini terinspirasi dari teman traveling saya Firman Efendi saat dia melakukan perjalanan ke Kalimantan *Good Idea*.
Baca Juga : Waduk Jatiluhur : Waduk Sejuta Fungsi
Sebenarnya mas Ginanjar sore itu masih dalam jam kantor, tapi dia bela belain sempatin untuk jemput saya. Mas Ginanjar bekerja di sebuah gedung arsip di salah satu bank di Jepara, sore itu saya dibawa ke kantornya sambil menunggu jam pulang kerja, tidak masalah bagi saya namanya juga kita numpang sama orang jadi harus nurut yaaa, sebelum pulang ke rumahnya, saya di ajakin mas Ginanjar ke pantai teluk aur lihat sunset, lumayan untuk wisata pertama di Jeparanya walaupun masih ada beberapa tempat wisata lainnya yang bakalan di ajakkin sama mas Ginanjar, tapi mengingat waktu yang mepet dan sudah sore mungkin sepulang dari Karimun Jawa saya bisa meng explore beberapa tempat wisata lainnya di Jepara. Selesai Maghrib saya pun dibawa kerumah nya untuk istirahat karena besok pagi pagi jam 5 an saya sudah harus menuju pelabuhan kartini untuk membeli tiket kapal KMP Siginjai ke Karimun Jawanya. Malam di rumah mas Ginanjar kami habiskan saling ngobrol sana sini, tak terasa udah mau jam 01.00 an tampaknya waktunya untuk segera tidur, semoga besoknya tidak ketiduran, kalau ketiduran alamat bakal ketinggalan kapal ke Karimun Jawa dan harus menunggu ke esokan harinya lagi untuk nyebrang, karena saya milih KMP Siginjai ongkosnya murah bila dibandingkan naik kapal ferry expres yang lebih cepat 2 jam an bila dibandingkan dengan kapal Siginjai ini, karena waktu tempuh Jepara Karimun Jawa lebih kurang 4 sd 5 jam.
www.enrymazni.com
Menuju Pelabuhan Kapal KMP Siginjai
Pagi pagi setelah shalat subuh dan sarapan, saya pun di antar sama mas Ginanjar ke pelabuhan kartini, mengapa harus pagi pagi ke sini?, karena tiket kapal baru di jual pada pukul 05.30, dan tidak bisa beli tiket hari ini untuk keberangkatan besoknya, sistem yang diterapkan mereka adalah harus beli tiket go show atau on the spot. Mungkin untuk menghindari tiket kurang yang sudah dibeli penumpang hari ini untuk keberangkatan esoknya dan tiba tiba penumpangnya batal, kan kesian sama penumpang lainnya yang datang langsung tapi tidak kebagian tiket, sementara itu antusias para turis yang berkunjung datang silih berganti alias tidak pernah sepi ini. Jumlahnya sangat banyak bukan hanya turis lokal saja, tetapi juga turis mancanegara hampir setiap hari bisa kita jumpai di Karimun Jawa ini. Syukurlah saya bisa datang lebih awal dan saat tiba di loket penjualan tiket kapalnya tidak terlalu banyak para penumpang yang antri dan saya pun berhasil mendapatkan satu tiket ke Karimun Jawanya *So Excited*, akhirnya bisa menginjakkan kaki di pulau yang penuh dengan wisata baharinya. Setelah pamit dengan mas Ginanjar saya pun langsung menuju kapal dan pesan mas Ginanjar 'ntar pulang kabar kabari ya, nanti saya jemput ke sini', senang sekali bisa menjumpai teman baru dan orang orang baik seperti mas Ginanjar.

Seperti apakah keseruan saya selama di Karimun Jawa?, dimanakah tempat menginap?, sementara saya solo traveling dan tidak mengikuti open trip atau menggunakan agent tour selama di Karimun Jawanya!!! baca cerita lanjutannya di postingan saya berikutnya.
Baca Juga : 15 Hari Keliling Jawa (Bag-4) : Menuju Karimun Jawa 'Pulau Liburan'

'Keep Traveling Keep Writing'

EnryMazniDotCom- Proyek 15 hari keliling jawa masih akan berlanjut, hari ini saya masih mau berbagi cerita perjalanan di Semarang, kota ya...

EnryMazniDotCom- Proyek 15 hari keliling jawa masih akan berlanjut, hari ini saya masih mau berbagi cerita perjalanan di Semarang, kota yang di kenal sebagai penghasil lumpia ini memang mempunyai banyak lokasi wisata yang membuat saya untuk berlama lama disini, sebut saja seperti Lawang Sewu dan kota lama yang telah sukses saya kunjungi semalam *Sukses? hahaha*.  Untuk tempat tujuan hari ini saya rencana hanya mengunjungi 2 spot area wisata, yaitu Klenteng Sam Poo Kong dan Masjid Agung Jawa Tengah, sebenarnya itu lokasi yang sangat berjauhan diantara keduanya, tapi hari ini saya akan pergi sama teman orang Semarang. Kebetulan dia bekerja di Rumah Sakit dr Karyadi Semarang dan kami bergelut di bidang yang sama, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Setelah malam sebelumnya sudah membuat janji sama teman untuk ketemuan hari ini di Rumah Sakit dr Karyadi.

Pagi ini, saya diantar sama Bambang, adeknya Mba Bhenny couch surfing Semarang, tempat saya menginap selama berada di kota ini. Dengan menggunakan sepeda motor, Bambang pun melaju menuju tempat meeting point di Rumah Sakit dr Karyadi tadi. Setelah di drop depan Rumah Sakit saya harus menunggu sebentar, dikarenakan teman saya tadi belum datang. Syukurlah perjalanan untuk mengexplore Semarang hari ini menggunakan sepeda motornya, hahaha setelah kemaren satu harian saya berkeliling seharian dengan berjalan kaki. Tak lama kemudian si Fitri pun datang dan ngobrol ngobrol sebentar kami langsung menuju ke tempat tujuan pertama kami yaitu Klenteng Sam Poo Kong, dan ternyata lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat kami saat ini.
Baca Juga : 15 Hari Keliling Jawa (Bag-1) Ber Wisata Ke Semarang Kota Lumpia

Klenteng Sam Poo Kong

Klenteng Sam Poo Kong merupakan sebuah petilasan, yaitu bekas persinggahan pertama laksamana Tiongkok beragama islam yang di kenal dengan Zheng He, menurut cerita Laksamana Zheng He berlayar melewati laut jawa, saat berlayar banyak anak buah nya yang jatuh sakit, sehingga laksamana Zheng He memutuskan untuk berlabuh di pantai utara Semarang, kemudian mereka berlindung di dalam sebuah goa dan mendirikan sebuah masjid di pinggiran laut dan sekarang berubah fungsi menjadi sebuah klenteng. Setelah Laksamana Zheng He pergi meninggalkan tempat tersebut untuk melanjutkan pelayarannya, banyak anak buah kapalnya yang tinggal di desa dan menikahi penduduk setempat, Laksamana Zheng He mengajarkan cara bercocok tanam dan menyebarkan ajaran ajaran agama islam, berladang dan bertani merupakan menjadi keseharian penduduk setempat, konon katanaya, di klenteng ini terdapat sebuah makam juru mudi kapal Laksamana Zheng He.
www.enrymazni.com
Klenteng Sam Poo KongKlenteng Sam Poo Kong yang berdominan warna merah ini menjadi tempat wisata di kota Semarang, dengan harga tiket masuk Rp 10.000/orang, pengunjung sudah bisa menikmati bangunan sejarah peninggalan Laksamana Zheng He asal Tiongkok ini, dengan halaman yang sangat luas tepat berada di tengah tengah klenteng, membuat pengunjung harus menggunakan payung untuk menuju ke beberapa tempat di dalam area klenteng ini. Di dalam area klenteng Sam Poo Kong beridiri gagah sebuah patung yang besar Laksaman Zheng He, dan bagi pengunjung yang ingin mengabadikan moment dengan menggunakan pakaian tradisional China yang berlatar belakang bangunan bangunan lama, juga tersedia disini dengan tarif yang menurut saya cukup lumayan mahal ya. Pertama masuk ke area klenteng ini kita akan disuguhkan sebuah pelataran besar dengan tiang tiang yang berdiri kokoh. lokasi ini sangat cocok untuk sejenak beristirahat setelah berkeliling klenteng ini.
www.enrymazni.com
Patung Zheng He
Sebelum melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi masjid Agung Jawa Tengah, saya pun diajak Fitri ke rumah Mba nya di daerah *Saya tidak tahu namanya* pokoknya yang saya ingat jalan menuju ke rumah Mba nya itu mendaki perbukitan dengan viewnya kota Semarang. Dikarenakan Fitri sudah janji mau membantu Mba nya di warung kebetulan sekali sore hari itu di seputaran rumahnya lagi diadakan perlombaan agustusan. Mba nya Fitri mempunyai warung kecil kecilan di halaman rumahnya, karena yang dijualnya adalah Mie Ayam, jadi saya berkesempatan untuk mencicipi semangkok mie ayam yang enak tenan, apalagi porsi yang dihidangkan pun lumayan banyak dan bisa dijadikan sebagai pengganti makan siang hari ini. Menjelang sore hari menuju Masjid Agung Jawa Tengah, saya hanya menghabiskan waktu mengobrol ngobrol sama Mba dan Mas nya teman saya tadi, berbagai macam topik pun kami bicarakan sambil mengisi waktu petang itu. Di seputaran rumah teman saya kita bisa melihat bentangan bangunan bangunan kota Semarang yang berbatasan dengan laut Jawa, sore yang menyenangkan bisa melihat pemandangan kota yang terbentang luas di hiasi dengan gedung gedung yang menjulang tinggi seperti sebuah jejeran tiang penopang langit di sore itu *Lebayyyy*.

Dengan mengendarai sepeda motor saya bersama Fitri mulai mengarahkan laju kendaraan menuju Masjid Agung Jawa Tengah, saya penasaran sekali ingin melihat langsung kemegahannya. Masjid Agung Jawa Tengah yang terletak di kota Semarang ini membutuhkan waktu 5 tahun untuk menyelesaikannya, pembangunan yang di mulai dari tahun 2001 sampai dengan 2006 menjadi salah satu icon Provinsi Jawa Tengah khususnya kota Semarang, tak heran saat berkunjung ke sini kita akan menjumpai beberapa bus pariwisata yang membawa para wisatawan untuk melihat lebih dekat Masjid megah ini. Selesai pembangunannya, masjid ini langsung di resmikan oleh presiden Susiolo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006, dan pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah ini tidak terlepas dari Masjid Besar Kauman Semarang. Masjid yang dibangun bergaya arsitektur campuran Jawa, Islam dan Romawi ini selain tempat ibadah juga dijadikan sebagai objek wisata religius, disini terlihat dengan tersedianya penginapan yang terdiri dari 23 kamar dengan berbagai kelas, dan ini juga memudahkan untuk para peziarah menginap disini.
www.enrymazni.com
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah ini memiliki menara setinggi 99 meter, yang terdiri dari beberapa lantai dan untuk lantai pertama adalah Studio Radio DAIS Masjid Agung Jawa Tengah, sedangkan lantai dua di jadikan museum perkembangan islam di Jawa Tengah, sedikit lebih tinggi yaitu lantai 18 terdapat cafe muslim yang bisa berputar 360 derajat, dan untuk lantai 19 terdapat 5 teropong untuk melihat kota Semarang dan untuk pertama kalinya di gunakan untuk melihat Rukyatul Hilal pada Ramadhan 1427 H oleh tim Rukyah untuk Jawa Tengah.
www.enrymazni.com
Pelataran Msjid Agung Jawa Tengah
Wisata religi saya hari ini, lumayan berkesan sekali dan bangga banget bisa mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah yang megah ini, kesempatan menunaikan shalat maghrib pun tidak saya sia siakan dan alhamdulillah bisa menunaikannya di Masjid Agung ini. Selesai magrib saya beristirahat sejenak di pelataran halaman yang luas banget, dibawah cerahnya langit sambil menikmati keindahan bangunan dan aktifitas pengunjung lainnya yang disetiap sudut tempat di mereka jadikan sebagai moment untuk mengabadikan setiap sudut Masjid. Tiupan angin sepoi sepoi dimalam hari membuat saya dan mungkin para pengunjung lainnya betah berlama lama duduk di pelataran Masjid ini, tapi apalah daya panggilan alam membuat saya harus segera menyudahi kunjungan ini, dikarenakan perut sudah lapar dan segera harus diisi. Saya pun menuju parkiran sepeda motor dan membayar biaya parkir Rp 2000/parkir, untuk makan malam ini saya di traktir sama Fitri, ya mungkin begitulah hukum alam ya *hahaha* kalau tamu memang harus di jamu yang penting jangan sampai jamuran aja jadi tamu *sadar diri*.

Karena makan malam nya di traktir, saya maunya makan enak dunk, setelah beberapa hari di Semarang makannya keseringan angkringan jadi kali ini mari makan ke SS atau dikenal dengan warung Spesial Sambal. Mmmm Yummyyyy, kenyang dan gratis lagi. Makasih banyak buat Fitri yang sudah bersedia di repotin hari ini dan besok juga ya, sebelum saya cabut ke kota selanjutnya. Selesai makan malam, Fitri nganterin saya ke arah Gunung Pati, yaa malam ini saya masih mintak tolong sama Mba Bhenny untuk menjemput di tempat semalam, lagi lagi saya merepotkan mereka. Terima Kasih banyak Mba Bhenny ya yang beberapa  hari sudah disusahkan sama tamu gembel ini untuk antar jemputnya. Seperti biasa malam di rumah Mba Bhenny, sebelum beristirahat kami ngobrol ngobrol ringan dan topik nya masih seputaran jalan jalan dan couch surfing *topik anak traveler tidak jauh dari hobi*. Ini menjadi malam terakhir saya untuk stay di rumah Mba Bhenny, karena besok saya pindah tempat ke rumah Mba nya si Fitri dan hari berikutnya saya akan melanjutkan backpacker an lagi ke Jepara dan Karimun Jawa. Walaupun sebenarnya masih setengah setengah untuk ke Karimun Jawa mengingat saya melakukan perjalan seorang diri dan menurut beberapa informasi kalau di Karimun Jawanya sedikit susah dan membutuhkan biaya besar untuk hoping island ke beberapa spot snorkeling, tapi semua itu harus di coba baru tahu kan? Untuk cerita Jepara dan Karimun Jawa akan saya share di postingan selanjutnya.

Hari ke 5 di kota Lumpia, ya hari terakhir saya dan harus lanjut ke kota berikutnya, pagi ini selesai sarapan pagi di warung pinggiran, lagi lagi makan pagi kali ini di sponsori oleh Fitri *Gratis itu memang indah*. Pengisi perut pagi ini kami semangkok soto daging plus nasi putih membuat saya bisa bertahan sampai sore hari nya di Jepara. Dengan mengendarai sepeda motor menuju terminal Terboyo dan cuaca yang cukup menyengat sedikit membuat Fitri terlihat bete *hehehe nces kemaren habis perawatan booo*. Rencana awal saya mau menumpang bus dari terminal menuju Jepara, tapi tiba tiba pikiran saya berubah untuk mencoba cara lain menuju Jeparanya. Ya, bermodal kan spidol dan kertas yang sudah saya persiapkan sebelumnya saya mencoba untuk ber Hitchhiking menuju Jepara, lokasi saya untuk ber Hitchhiking harus menjauh dari area terminal karena masih banyak bus yang keluar masuk dan dikiranya saya mau menumpang layaknya penumpang pada umumnya *bayar ongkos*, saya haru berjalan lebih kurang 2 KM dari terminal dan berjalan lurus arah Jepara/Kudus.

Pertanyaanya, apakah saya berhasil mendapatkan tumpangan gratis menuju Jepara? hehehe ceritanya akan saya tulis di postingan berikutnya tentang serunya ber Hitchhiking sambil ngacungkan jempol di pinggiran jalan raya. Di tunggu ya ceritanya dan jangan lupa juga untuk berlangganan artikel dari EnryMazniDotCom melalui banner di bawah postingan plus subscribe juga youtube channel saya di 'BCC Traveling', selain tulisan saya juga membuat beberapa video perjalanan saya ke beberapa tempat yang yang sudah saya kunjungi.
Baca Juga : 15 Hari Keliling Jawa (Bag-3) : Hitchhiking Yuuk Dari Semarang Ke Jepara

'Keep Traveling Keep Writing'

EnryMazniDotCom- Backpacker? kenapa tidak, sebenarnya impian untuk bisa berkeliling pulau jawa memang sudah lama sekali hadir dalam benak ...

EnryMazniDotCom- Backpacker? kenapa tidak, sebenarnya impian untuk bisa berkeliling pulau jawa memang sudah lama sekali hadir dalam benak saya. Hanya kesempatan saja yang belum berpihak, walaupun selama beberapa tahun belakangan ini sering traveling ke luar, upssss bukan karena banyak uang ya, tetapi bagi saya yang menetap tinggal di kota Pekanbaru ini, traveling ke luar memang lebih murah bila harus berkeliling pulau jawa. Apalagi dengan adanya maskapai merah milik negara tetangga yang berbudget rendah sangat memungkinkan untuk para penjelajah terbang langsung dari Pekanbaru ke Kuala Lumpur, dan dengan seringnya si merah ini mengadakan promo low fare atau promo big point nya. Ok, kembali ke rencana saya untuk berkeliling Jawa, sedikit cerita kenapa saya bisa libur lama dan bisa jalan jalan. Saat ini saya lagi menempuh perkuliahan lanjutan dari tempat kerja saya, biasa di kenal dengan tugas belajar, jadi selama tugas belajar ini saya non aktif untuk sementara dari dunia kerja. Saya melanjutkan kuliah di Jakarta untuk kurun waktu lebih kurang 2 tahun, jadi inilah peluang saya untuk bisa mencapai cita cita melihat indahnya Indonesia ku. Bulan Agustus waktu yang tepat untuk saya memulai perjalanan ini, Solo trip, alias menjelajah setiap kota yang akan saya singgahi nantinya seorang diri, dari sini pastinya akan banyak pengalaman baru yang bisa saya dapatkan pastinya, mulai dari bertemu orang orang baru dan akan menjadi teman baru, melihat setiap daerah yang saya singgahi dari budaya, alam, kulineran dan lain lainnya.
Baca juga : Wisata Yogyakarta
Untuk perjalanan kali ini, segala kebutuhan pun sudah saya persiapkan. Ya, namanya juga backpacker an, dari sleeping bag, selimut kecil, botol minum, kamera, beberapa buah power bank, pisau dan gunting kecil, peralatan snorkling, sepatu dan sandal, beberapa multivitamin dan lain lainnya. Untuk berapa lama waktu perjalanan saya tidak menargetkannya, karena saya akan berjalan semampu dan sekuat tenaga saja, jadi tidak ada target untuk kota kota tertentu yang harus saya datangi, just let it flow dan tentunya menelusuri kota kota yang searah dan berdekatan. Kota pertama yang saya datangi adalah Semarang, perjalanan dengan menggunakan kereta api ekonomi seharga Rp 91.000 dari stasiun pasar senen menuju stasiun tawang Semarang, berangkat pukul 16.00 sore dan tiba di Semarang pukul 23.00. Kereta api adalah salah satu transportasi yang murah dan pastinya menjadi pilihan saya, karena bisa menikmati perjalanan, dan kereta api saat ini sudah cukup nyaman untuk kelas ekonominya dengan beberapa fasilitas yang tersedia, dan setiap gerbong juga sudah difasilitasi AC, sehingga kita tidak perlu merasa kepanasan selama perjalanan. Dengan tarif terjangkau sekali kita sudah bisa menempuh pulau jawa sampai ke bagian timur jawa. Dimana setiap kota di pulau Jawa mempunyai potensi wisata yang layak dikunjungi, dan saatnya mengenal Indonesiaku yang kaya akan keanekaragaman budaya dan makanannya.

Semarang - Jawa Tengah

Semarang, Ibu kota Propinsi Jawa Tengah ini adalah salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia yang menempati posisi ke 5, Semarang yang berbatasan langsung dengan laut jawa dan kabupaten Demak di bagian timur ini menjadi salah salah satu tujuan pariwisata Indonesia, kunjungan para pelancong baik domestik maupun internasional ini menambah padatnya keramaian kota Semarang. Banyak ragam pariwisata yang ditawarkan oleh kota lumpia ini, lihat saja dari wisata alamnya seperti Pulau Tirangcawang, Pulau Tirang, Pantai Marina, Pantai Maron, Goa Kreo. Untuk wisata sejarah juga kita bisa mengunjungi beberapa spot areanya seperti Museum MURI, Museum Perkembangan Islam Di Jawa Tengah, Museum Jamu Nyonya Meneer, Museum Jawa Tengah, Museum Mandala Bhakti, Lawang Sewu, Tugu Muda, Candi Tugu dan Kota Lama (Little Netherland), sedangkan untuk wisata religi nya ada Mesjid Agung Jawa Tengah, Mesjid Baiturrahman Semarang, Mesjid Kauman Semarang, Sam Poo Kong Temple, Kelenteng Tay Kak Sie Tri Dharma, Gereja Blenduk, Gereja Katedral Semarang, Vihara Mahavira Graha dan Pagoda Budhagaya.
www.enrymazni.com
Semarang Tawang Stasiun
Untuk tempat tinggal selama di Semarang saya tidak menyewa hotel maupun hostel, kenapa? nah, menurut saya disini serunya berpetualangan ala backapacker, kita bisa bertemu dengan teman teman baru di setiap kota yang di singgahi. Di Semarang selama 4 hari saya tinggal di rumah teman Cs atau Couch Surfing, jadi sebelum memulai perjalanan saya sudah memposting tanggal datang dan pergi ke Couch Surfing untuk Semarang, dan alhamdulillah mendapat respon dari salah seorang Cs Semarang. Dia bersedia untuk berbagi tempat tinggalnya selama saya stay di Semarang, walaupun saya belum pernah bertemu dan kenal dengan nya sebelumnya, tetapi Mba Bhenny ini orangnya baik banget dan banyak membantu saya selama di Semarang. Ok, perjalanan saya dari pasar senen Jakarta menuju stasiun Semarang Tawang lebih kurang 7 jam, dan alhasil kereta api berhenti di stasiun tawang pukul 23.00. Mba Bhenny sudah menunggu di stasiun tawang untuk menjemput saya dengan sepeda motornya, karena sebelum berangkat saya sudah mengabari sama Mba Bhenny nya dan dia bersedia untuk menjemput saya di stasiun. Setelah ketemuan sama dia, kami pun melanjutkan perjalanan ke rumah nya di daerah Gunung Pati. Lokasinya lumayan jaug dari stasiun dan berada di area perbukitan tepatnya dekat dengan kampus UNES, selama perjalanan kami pun mengobrol saling berbagi cerita tentang pengamalan traveling, dan dia pun bercerita pengalamannya selama nge host teman teman Couch Surfing. Dan saya adalah bukan tamu pertamanya, hehehe. Sesampai di rumah kami pun masih lanjut bercerita hingga jam 01.00 an, ternyata bahan omongan sesama traveler memang tidak ada habis habisnya. Dikarenakan besok saya sudah memulai untuk berkeliling Semarang, akhirnya kami pun istirahat biar besoknya fresh dalam beraktifitas.

Selamat pagi Semarang, pagi yang dingin dan udara yang fresh dari atas perbukitan Gunung Pati. Ternyata saya kalah bangun pagi, karena Mba Bhenny sudah duluan beraktifitas di luar sana, katanya hari ini dia ada jadwal les private ke beberapa rumah. Untuk hari ini, saya akan mengunjungi beberapa lokasi wisata di kota Semarang, dan saya di antar sama adiknya Mba Bhenny turun bukit menuju angkot terdekat mengarah ke simpang lima. Terima kasih ya Bambang sudah di repotin pakai acara nganterin segala hahaha. Sesampai di pangkalan angkot, sebelumnya saya singgah sebentar ke Indomaret beli air mineral se ukuran 1,5 L buat persediaan minum nantinya, seharga Rp 4.200. Karena saya sudah menyiapkan botol minum jadi airnya segera saya pindahin ke botol yang sudah saya bawa tadi, ya tujuannya karena botol minumnya lebih gampang di bawa bawa daripada botol mineral, sekalian ngilangin kesan sponsor untuk trip saya ini. *Ngarep Dapat Sponsor Trip*. Angkot menuju simpang lima Rp 5.000, dari simpang lima saya akan memulai melangkahkan kaki untuk ke beberapa objek wisata. Tapi sebelum jalan panjang, saya harus mengisi kampung tengah terlebih dahulu, lokasi makan siang hari ini adalah angkringan sekitaran simpang lima, makan siang kali ini hanya Rp 9.500 untuk 2 bungkus nasi kucing, 2 buah bakwan, 1 gelas es teh manis *Murahhhhh Sekaliii dan Perut Kenyang*.
www.enrymazni.com
Mba Bhenny - My Host
Beres urusan perut, saya mulai melangkahkan kaki ke arah Lawang Sewu, Tugu Muda dan Gereja Perawan Maria Ratu Rosario Suci Randusari. Karena lokasinya berdekatan jadi saya bisa dalam sekali kunjungan. Untuk tiket masuk ke Lawang Sewu Rp 10.000 dan Gereja Katedral serta Tugu Muda gratis. Gereja Katedral Randusari ini terletak di jalan Panandaran no.9, komplek katedral ini termasuk katedral init yang juga mempunyai ruang pertemuan dan sekolahan, di tahun 2012 di bangun kediaman dan kantor untuk uskup, kantor yang berisi sebuah kapel, arsip dan sekeretariat, taman dan ruang pertemuan umum serta 6 kamar ruang perumahan. Disini saya tidak berlama lama, karena masih harus lanjut ke beberapa tempat lainnya. Selanjutnya Tugu Muda, sebuah tugu yang di bangun untuk mengenang jasa para pahlawan dalam peperangan 5 hari di Semarang, tugu yang menggambarkan tentang semangat juang para pemuda untuk mempertahankan kemerdekan Republik Indonesia. Di area Tugu Muda di buatkan taman untuk menambah mempercantik berdirinya tugu ini, taman ini sekalian berfungsi sebagai taman kota, juga terdapat air mancur dan beberapa lampu warna warni untuk menambah keindahannya pada saat malam hari. Di depan Tugu Muda terdapat sebuah banguna bersejarah yaitu Lawang Sewu, dimana objek wisata ini menjadi suatu keharusan untuk di kunjungi. Lawang Sewu memang kental dengan suasan mistik, bagaimana tidak di sini berdiri kokoh sebuah bangunan peninggalan sejarah dengan gaya arsitek peninggalan Belanda. Lawang Sewu atau biasa di sebut oleh masyarakat setempat dengan 'Seribu Pintu', karena bangunan ini memiliki pintu yang sangat banyak, meskipun sebenarnya jumlah pintunya tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki jendela yang tinggi dan lebar sehingga membuat masyarkat beranggapan itu sebagai pintu, dahulunya bangunan ini adalah kantor Netherlands Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), tetapi setelah kemerdekaan RI bangunan ini beralih fungsi menjadi kantor DKARI (Djawatan Kereta Api Republik Indonesia) sekarang dikenal dengan nama PT KAI. Sampai saat ini banguna tersebut sudah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi oleh unit pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT KAI.
www.enrymazni.com
Lawang Sewu - 1000 Pintu
Berkunjunglah ke Lawang Sewu pada siang hari, karena selain ramai, kita bisa berkeliling keliling ke semua bangunan dan terasa lebih afdhol bila dibandingkan malam hari *Dasar Penakut*, dan saat saya berkunjung ke sini, ada live performance musik di tengah tengah halaman Lawang Sewu, tetapi bagi yang sekalian mau beruji nyali, silahkan berkunjung di malam hari dan rasakan sensasinya sendiri hahaha. Di Lawang Sewu, selain celingak celinguk berkeliling mengitari bangunan, didalamnya juga terdapat beberapa museum seperti museum sejarah perkembangan kereta api Indonesia dari zaman dahulu hingga saat ini, Lawang Sewu juga mempunyai terowongan bawah tanah, tapi sayang saat saya berkunjung lokasi terowongannya lagi dalam tahap pemugaran bangunan. Untuk jam kunjungan ke Lawang Sewu buka dari jam 09.00 - 21.00, jadi silahkan pilih sendiri jam kunjungan kamu, tapi saran saya berkunjunglah di pagi hari dan siangnya bisa melanjutkan ke beberapa tempat lainnya. Bagi pecinta wisata sejarah, Lawang Sewu adalah salah satu tempat yang tepat buat kamu betah untuk berlama lama sebelum ke tempat sejarah lainnya.

Selanjutnya saya akan berkunjung ke daerah yang di sebut dengan 'Kota Lama', tapi sebelum sampai di sana saya singgah sebentar ke Pasar Johar dengan bermodalkan Maps saya mulai melangkahkan kaki dari Lawang Sewu ke tujuan berikutnya, Pasar Johar adalah sebuah pasar tradisional layaknya pasar pasar di kota lain, berbagai macam produk yang di gelar di sini, seperti baju, tas, pernak pernik serta beberapa jajanan pasar juga tersedia di sini. Pasar yang cukup besar dan luas ini sangat ramai dan padat bila berkunjung di hari weekend, sebenarnya tujuansaya ke sini adalah mau mencari daybpack kain untuk sehari hari selama nge trip berlangsung, tapi apalah daya tidak ada yang menjual nya malah banyak yang menjual daypack daypack biasa dan saya tidak membutuhkan itu.
Baca Juga : Wisata Alam Garut
Setelah berkeliling di area pasar johar, saya melanjutkan langkah kaki menuju daerah kota lama, di sini kita bisa melihat wajah Semarang pada zaman dahulu, karena masih banyak dan kokohnya bangunan bangunan lama di sepanjang jalanan ini. Di kota lama juga terdapat beberapa spot lokasi wisata yang berdekatan, seperti Gereja Blenduk, Marba Building, 3D Trick Art Museum, Pasar Seni, Taman Srigunting. Kota lama ini menurut sejarah merupakan pusat perdagangan pada abad 19-20, disini juga terdapat benteng pertahanan dengan tujuan untuk pengamanan warga dan wilayah, benteng ini dikenal dengan nama Vijhoek. Di kota lama ini terdapat sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan gagah dan masih berkaitan dengan sejarah kolonialisme di Semarang, gaya bangunan arsitek Eropa ini masih bisa kita temui di beberapa bangunan lama peninggalan Belanda, dan dulunya di sebut dengan 'Little Netherland'. Masih di kawasan yang sama, juga bisa kita temui Gereja Blenduk, Gereja yang berusia lebih dari 200 tahun ini merupakan salah satu landmark/icon kota Semarang. Gereja yang mempunyai 2 buah kubah besar diatasnya atau di kenal dalam bahasa Jawa adalah Blenduk di gunakan untuk menamai Gereja ini, dan sampai saat ini dikenal dengan nama Gereja Blenduk. Masih di seputaran kota lama, disini juga terdapat Marba Building, salah satu bangunan peningglanan Belanda ini dengan arsitektur bergaya eropa dan mempunyai ciri khas warna merah yang sangat mencolok, dan terletak di seberang Taman Srigunting. Taman Srigunting berada tepat di tengah tengah beberapa bangunan lainnya seperti Gereja Blenduk, Marba Building dan di sampingnya juga terdapat Pasar Seni, pasar yang menjual khusus barang barang antik.
www.enrymazni.com
Gereja Blenduk - Kota Lama Semarang
Taman Srigunting sangat cocok untuk beristirahat sejenak setelah berkeliling dari beberapa tempat wisata, dan saya pun duduk sejenak di dalam area taman hanya sekedar melepaskan penat kaki yang tadi sudah berjalan lumayanan jauh. Sesekali kita bisa menyaksikan beberapa pengunjung lainnya duduk santai sambil mengabadikan beberapa moment bersama teman teman lainnya. Pasar Seni yang berada disebelahnya, tidak luput dari kunjungan saya, ya, walaupun hanya sekedar melihat lihat koleksi koleksi benda antik untuk di perjual belikan. Spot selanjutnya yang saya datangi adalah 3D Trick Art Museum, ya sebuah museum dengan gambar gambar tiga dimensi yang membuatnya menjadi seperti asli, tapi sayang untuk tiket masuknya masih tergolong mahal, yaitu Rp 50.000/orang/entry, tetapi bagi yang suka untuk mengabadikan dan bergaya di beberapa booth photo 3D Trick Museum harga tidak bakalan menjadi masalah, dan ini merupakan masalah bagi saya untuk harga segitu dan keputusannya saya tidak masuk *hahaha*, hanya cukup melihat dari luar saja.

Hari pun sudah hampir sore, saya melanjutkan langkah kaki untuk tempat berikutnya menuju kantor pos, kantor yang menempati sebuah bangunan lama ini juga sangat menarik untuk dikunjungi. Tetapi sebelumnya, saya melihat ada penjual nenas madu Pemalang dan sepertinya menarik untuk di coba, alhasil langkah kaki saya pun beralih ke penjual nenas madu di pinggir jalan, tepatnya di depan sebuah gedung bangunan lama yang saat ini di tempati oleh Bank Mandiri. Nenas yang sudah di Packing ke dalam sebuah wadah plastik ini di hargai Rp 10.000 saja, sebenarnya kalau saya lihat nenas madu nya kecil kecil semua bentuknya, apakah memang segitu ukuran untuk sebuah nenas madu? aaaaaa, ntahlah tidak pakai pikir lama saya pun memintanya sama si ibu penjual tadi, karena rasa penasaran apakah benar itu nenas manis? hehehe ternyata nenasnya memang maknyus banget, nama madu yang di gunakan di akhir kata nenas memang benar benar terbukti manisnya, tanpa perlu berlama lama lagi, saya pun berhasil menghabiskan sebuah sebuah nenas madu dalam sekali duduk. Barulah melanjutkan ke kantor pos, berhubung sudah sore dan sepertinya sudah tutup, saya hanya bisa memandangnya dari kejauhan dan terus melangkah tanpa arah. Namanya juga get lost trip, jadi saya sengaja tidak punya itin yang fixed, sambil jalan sambil buka sebuah aplikasi yang selalu saya gunakan dalam trip saya, baik itu dalam maupun luar negeri. Sebuah aplikasi komersil yang gratis dan bisa di gunakan sebagai referensi untuk tempat tempat yang akan dikunjungi di setiap kota.
www.enrymazni.com
Nenas Madu Pemalang
Hari pun sudah semakin gelap, dan saya memutuskan untuk ke Pasar Semawis. Sebuah pusat kulineran malam yang wajib di kunjungi di Semarang, Pasar Semawis atau Semawis Market buka setelah magrib, tapi saat saya disana sekitar jam 19.00 kurang masih terlihat para pedagang lagi sibuk berkemas untuk menggelar dagangan mereka. Pasar Semawis yang berada di daerah Pecinan kota Semarang ini awalnya adalah gagasan dari perkumpulan Kopi Semawis ( Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata), adapun jadwal buka nya setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu sepanjang malam yang beralamatkan di Jalan Gang Warung daerah Pecinan Semarang. Sedangkan untuk menu menu yang ada disini sangat beragam, seperti nasi ayam, kue serabi, pisang plenet khas Semarang, es puter, sate hingga berbagai macam seafood pun tersedia disini, dan sangat cocok untuk menghabiskan waktu malam bersama keluarga atau teman sambil menikmati makan malam beratapkan langit. Dan untuk makan malam saya kali ini tertuju ke sebuah warung yang lumayan ramai pengunjungnya, seperti kata pepatah 'Ada Gula Ada Semut' nah warung bapak ini ramai banget semut yang mengitarinya, mungkin saja ini warung menyajikan menu nasi ayam yang maknyus *ehhh abaikan pepatahnya, sepertinya jaka sembung deh*. Untuk seporsi nasi ayam, tempe 2 potong plus es teh manis seharga Rp 15.000 *Murahhhhhhhh*.

Makan malam yang sempurna, memang ini nasi ayam nya enak banget *enak dari segi lapar*, selesai makan tidak langsung cabut, istirahat sebentar untuk melegakan penat kaki yang seharian sudah berkeliling keliling kota Semarang dan ini masih sebagian saja, dan besok saya harus melanjutkan lagi untuk ke tempat tempat
lainnya. Karena sudah malam sayapun memutuskan untuk kembali dan beristirahat, tapi jalan menuju pulang harus sedikit berjuang lagi, dikarenakan angkot sepertinya di sini sudah tidak ada lagi. Berjalan malam sambil menikmati kesejukan malam dan lampu lampu kendaraan jalanan menuju simpang lima dari daerah Pecinan *Jauhhhhh*. Saya harus kembali ke rumah teman Couch Surfing yang nge host saya untuk beberapa hari di Semarang nantinya, Mba Bhenny, rumahnya berada di daerah perbukitan tepatnya berdekatan dengan kampus UNES, sebenarnya Mba Bhenny sudah menawarkan untuk di jemput pas mau pulang, karena menurut saya kesian Mba Bhenny jemput jauh jauh ke daerah Simpang Lima jadi saya memutuskan untuk jalan kaki beberapa KM menuju ke lokasi pick up point nantinya, jadi Mba Bhenny nya tidak kejauhan karena menurut saya terlalu riskan kalau dia harus turun 'Bukit' untuk menjemput si 'gembel' traveler ini *hahahaha*

Dan perjalanan saya hari ini di kota Semarang pun berakhir dengan obrolan malam bersama Mba Bhenny di rumahnya, menjelang istirahat tidur kami pun masih ngobrol panjang dari mulai nge share pengalaman trip hari ini di Semarang sampai obrolin tentang kerjaan mba Bhennynya, dia memang sosok yang humble dan baik hati banget, senang sekali bisa bertemu dengan teman baru di kota Semarang ini. Baiklah waktunya saya beristirahat memulihkan kembali tenaga untuk keesokan harinya. Dan jangan lupa untuk baca cerita bagian ke duanya ya di postingan berikutnya.
Baca Juga : 15 Hari Keliling Jawa (Bag-2) : Sam Poo Kong,Masjid Agung JaTeng

'Keep Traveling Keep Writing'