Travelling Stories and Medical Record

Home Top Ad

EnryMazniDotCom - Menjadi perawat di negeri orang memang suatu impian bagi teman teman yang berprofesi sebagai perawat, bisa saja orientas...

Dhana : Berbagi Pengalaman Menjadi Perawat di Jepang

EnryMazniDotCom - Menjadi perawat di negeri orang memang suatu impian bagi teman teman yang berprofesi sebagai perawat, bisa saja orientasi kita yang mau bekerja di luar negeri itu adalah mencari pengalaman yang pastinya berbeda jauh bila bekerja di negeri sendiri. Masalah salary mungkin menjadi urutan kedua untuk mencapai cita cita bekerja di luar negeri, bisa hidup dan belajar tata cara hidup baru di negeri orang menjadi pilihan ketiga bagi kita yang memang niat banget mau mengabdikan diri ke negeri orang. Pemerintah Indonesia merupakan salah satu negeri yang mempunyai program khususnya bagi profesi perawat untuk mencoba mengadu nasib di negeri sakura ini melalui program G To G Nurse (KANGOSHI) dan Careworker (KAIGOFUKUSHISHI) untuk penempatan tahun 2017. Bagi teman teman perawat yang berminat bisa langsung baca persyaratan dan apa saja bentuk prgramnya? bisa langsung baca linknya dibawah ini.


Sebelum memantapkan niat untuk bekerja di negeri matahari terbit ini, berikut saya mau sharing dulu pengalaman salah satu teman saya yang sudah sukses menginjakkan kaki di negeri Jepang, bahkan sekarang dia sudah menetap di Jepang tepatnya di Fukuoaka yang terletak di pesisir utara pulau Kyushu Jepang dan hidup bersama keluarga kecilnya. Semoga sukses selalu ya to my friend Dhana dan bagi yang mau mengenal atau sekedar bertanya tanya sama dia bisa pantengin profil facebook nya Na Chantiq. Pengalaman yang ditulis langsung oleh dhana tentunya based on true story nya dari awal ikut seleski sampai sukses seperti sekarang ini, Tulisan ini sedikit pun tidak melalui proses pengeditan atau pengurangan kata kata alias asli dari orangnya. Silahkan di simak ya berikut ini.


Dhana Share :

Saya garis bawahi tidak semua bisa sukses di Jepang. Banyak yang gagal dan kembali ke Indonesia meski dengan keinginan pengen balik tapi tidak bisa balik lagi karena sistem ketat Pemerintah Jepang serta susahnya ujian negara keperawatan Jepang. Tentang gaji gede juga maaf harus saya garis bawahi gaji gede atau tidak itu sesuai dengan matching Rumah Sakit di Jepang serta sesuai dengan pendapatan daerah masing masing di wilayah Jepang. 

Ada juga sistem asuransi dan pajak Jepang yang bikin kantong gaji kamu menipis setiap bulannya, tapi ini adalah sistem mereka yang di berlakukan ke semua penduduknya yang lokal maupun internasional serta yang lama ataupun yang menetap hanya sementara.Tapi jangan khawatir ini uangnya bisa kamu tagih balik saat kamu kembali ke Indonesia so anggap saja sebagai tabungan kamu selama di Jepang.

Bekerja di Jepang ENAK? perlu kamu garis bawahi TIDAK ENAK. Kenapa saya bilang tidak enak, bekerja menjadi perawat di Jepang artinya kamu harus mulai lagi belajar keperawatan dari awal karena sistem keperawatan di Jepang berbanding terbalik dengan keperawatan di Indonesia. Abaikan tentang keinginan kamu megang pasien, ini tidak bakalan bisa sampe kamu lulus ujian negara keperawatan Jepang. 

Bekerja disini berarti kamu harus mulai belajar bahasa Jepang yang beda banget sama bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, jangan berharap banyak bahwa kamu bisa ngomong bahasa inggris sama orang Jepang NO NO NO. Hanya sedikit orang Jepang yang bisa bahasa Inggris jadi lupakan kesombongan kalau bahasa Inggris bakalan dipahami orang Jepang yang ada kamu yang harus berusaha mengungkapkan yang kamu kasih tau baik lewat omongan ataupun lewat bahasa tubuh ( gesture).

Bekerja disini berarti kamu harus mulai belajar kanji, hiragana, dan katakan dan lupakan tetang huruf abjad, karena ini hanyalah huruf keempat yang bakalan digunakan setelah urusan huruf huruf diatas, kesini berarti kamu harus paham penulisan ini karena tidak mungkinkan nulis catatan keperawatan pake tulisan abjad yang ada tidak bakalan dibaca plus jangan pernah berfikir bekerja shift di Jepang itu artinya kamu bisa santai kayak di pantai duduk sambil makan cracker saat nyusun catatan keperawatan. kamu, yang ada masuk shift pagi artinya kamu harus berdiri dalam beberapa jam kedepan and No buku catatan keperawatan, karena ini baru bakalan kamu mulai setelah kamu lulus ujian keperawatan Jepang.

Kursi adalah surga buat kami yg kerja di Jepang. Pengalaman saya pertama kali di jepang adalah 3 bulan harus naikin kaki ke dinding setelah habis shift pagi karena pegelnya minta ampun. Jangan berharap kamu bisa ngajak mbak mbak buat mijitin kamu, pijit di Jepang mahal 40 menit berarti kamu harus merogoh kocek sekitar 300 sampai 400 ribu rupiah itupun kadang cuman kaki doang. 

Shift malam di Rumah Sakit adalah shift terlama ( dari jam 4 sore sampai jam 9 pagi besoknya) dan jangan pernah mikir dinas malam artinya kamu bisa molor selama 2,3 jam, BIG NO. stirahat itu cuman ada 1 jam doang dan tidak ada lebih waktunya (paling kalau Team kamu enak mungkin ada setengah jam lebihnya).

Ada juga sih enaknya tinggal disini sistem waktu yang tidak pernah jam karet dimana kamu bisa belajar untuk disiplin, bisa nyoba naik kereta super cepat Jepang ( shinkansen), mengunjungi wilayah wilayah Jepang yang lain serta kalau punya tabungan cukup bisa beli barang elektronik yang kamu suka asli bagus dan berkualitas. 

So..kalau mau kerja ke Jepang artinya yah siapkan diri kamu sendiri. PERAWAT JEPANG HANYA UNTUK ORANG-ORANG YANG KUAT BANTING DAN MENTAL BAJA kalau mau foya foya dan mikir kerja disini enak harus saya katakan lebih baik berfikir dua kali untuk menjadi perawat ke Jepang.

Nah itu sepenggal pengalaman dari teman yang sudah dulu meluncur ke Jepang, Bagaimana dengan teman teman lain? Sudah siapkah? back to your self yak... dilain kesempatan akan di share lagi ya. dan terima kasih buat dhana sudah bersedia nge share pengalamannya.

'Keep Travelling, Keep Writing'

16 komentar:

  1. Nggak kaget sih baca artikel ini. Soalnya aku emang udah lama tau dengan budaya Jepang yang sangat keras dalam bekerja, bahkan bisa overtime, Mas.

    www.ayoberdandan.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget tya, beda banget ya sama negara kita kurang peduli dengan disiplin.

      Hapus
  2. Cerita yang menarik, thanks

    BalasHapus
  3. perawat laki-laki apa ada? saya pengen daftar juga jadi perawat di jepang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setau saya ada mas, mungkin bisa baca lengap di link berikut http://www.enrymazni.com/2016/04/KerjakejepangbersamaGToG.html

      Hapus
  4. Maas Enry, gimana dengan kerja sbg
    careworker?

    BalasHapus
  5. kalo yg kerja sebagai careworker, gimana mas?

    BalasHapus
  6. Maas Enry, gimana dengan kerja sbg
    careworker?

    BalasHapus
  7. kalau boleh tau instagram mbak dhana apa ? terima kasih mas

    BalasHapus
  8. Kak, tanya. Kalau kerja d RS Jepang kan plg gak punya pengalaman min 2th klinik, d luar itu jadi Caregiver. Kalau misal sudah 2th jadi Care-government bisa masuk ikut ujian nasional di RS?

    BalasHapus
  9. kalau begitu alamat bagi saya yang tidak kuat dgn berdiri lama 😭

    BalasHapus
  10. saya baca persyaratan sebelumnya di web, harua menandatangani surat pernyataan kalau udah lulus ujian tidak boleh mengundurkan diri. berarti kaya mbak dhana ya ga bisa balik ke indonesia?
    ga sanggup sih kalau begitu :(

    BalasHapus
  11. Thanks kak udah share pengalaman nya, somoga saya juga bisa menjadi perawat di Jepang kayak mba Dhana.

    BalasHapus