Travelling Stories and Medical Record

Home Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Jawa. Tampilkan semua postingan

EnryMazniDotCom - Sudah sering ke jakarta? Pasti jawabanya adalah YA, ok kalau begitu apa seh yang bakalan kamu kunjungi saat berada di Ib...

EnryMazniDotCom - Sudah sering ke jakarta? Pasti jawabanya adalah YA, ok kalau begitu apa seh yang bakalan kamu kunjungi saat berada di Ibukota negara?. Pasti jawaban tertinggi adalah melihat Monumen Nasional (Monas), ada benarnya seh sebagai orang daerah seperti saya ini saat pertama kali ke Jakarta juga ingin melihat Monas lebih dekat. Ya Monas adalah iconnya Ibukota Indonesia tercinta ini, tetapi bagi yang sudah sering ke Jakarta mungkin Monas bukan lagi pilihan utama untuk dikunjungi. Apalagi warga Jakarta nya sendiri ya kaaaan?. Jakarta memang menarik sekali untuk dikunjungi, sebagai Ibukota negara yang bisa dikatakan ‘mempunyai segalanya’. Mau wisata sejarah, theme park, nongkrong santai di cafe cafe mid level sampai high level juga ada dan pastinya kulineran di Jakarta jangan sampai kelewatan juga ya.

Pasar Senen
Pasar Senen

Beberapa tempat wisata menarik di Jakarta selain Monas adalah wisata sejarah di Kota Tua, disana banyak bangunan bangunan lama yang beberapanya dijadikan sebagai tujuan wisata, ada Musem Bank Mandiri, Bank Indonesia, Museum Wayang dan gedung gedung lama lainnya. Yang ini bernostalgia naik sepeda ontel bisa berkeliling keliling seputaran kota tua juga ada sepeda sewaan. 

Selain ke kota tua, kalian juga bisa mengunjungi perkampungan betawi di setu babakan. Perkampungan betawi yang di jadikan tempat kunjungan turis ini cukup banyak juga menarik para wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat dengan budaya Betawi.
Ok, selain tempat tempat diatas tadi, sebenarnya Jakarta juga punya tempat yang asyik banget buat didatangi malam hari loh, pastinya bagi pecinta makanan tempat yang satu ini sangat sayang untuk dilewati dan jangan sampai khilaf ya hehe. Kalau ke sini harus pinter pinter nahan nafsu ya, jangan sampai hanya lapar mata doank bak kata pepatah jaman dulu, semuanya mau dibeli terus sampai rumah nanti tidak dimakan.

Pasar Kue di Pasar Senen

Awal ke sini dulunya diajak teman buat makan nasi kapau (Padang) di seputaran pasar senen, maklum sebagai orang minang asli saat diperantauan di Jakarta ini sekali sekali harus menikmati masakan minang untuk melepas rindu akan kampung halaman. Kebetulan selera saya dan teman sama – sama suka masakan minang, jadinya setiap kangen makan masakan minang kami selalu ke pasar senen ini.

Pasar Kue di Pasar Senen
Pasar Kue di Pasar Senen

Disini saya sedikit mau menekankan, kenapa saya tidak menyebutnya nasi padang? Karena kalau nasi padang itu berarti masakan orang padang, padang itu merupakan nama daerah di sumatera barat. Yang benarnya adalah menyebutnya dengan masakan minang, tapi sebagian orang yang bukan orang minang selalu menyebut orang minang dengan panggilan orang padang, begitu juga dengan masakan minang sering dipanggil dengan masakan padang.

Masih diseputaran pasar senen, selain dikenal dengan stasiun kereta api, pusat grosiran dan pasar baju bekas ternyata mempunyai satu tempat yang sayang sekali untuk dilewatkan. Karena menjelang malam hari, wajah pasar senen berubah seketika menjelma menjadi sebuah pasar kue. Beraneka ragam kue-kue tradisional sampai kue-kue model terbaru *kayak gadget aja* dijual disini, mau nyari kue talam, lepat, brownies, kue kering bahkan kue ulang tahun pun mereka jual.

Satu lagi, semua kue-kue yang dijual disini masih fresh atau baru setiap harinya, jadi tidak ada keraguan lagi kalau kue yang dijual adalah kue kemaren. Selain kue-kue yang penuh warna warni berjejer disepanjang meja para penjualnya, disini juga tersedia aneka gorengan seperti bakwan, risoles dan lumpia fresh from the oven *kuali maksudnya*. Pasar kue ini mulai buka dari pukul 18.00 sore sampai menjelang matahari terbit, saya kurang pasti jam berapanya.

Para Pemburu Kue
Para Pemburu Kue

Pasar senen ini bisa dijadikan sebagai alternatif tambahan wisata pada saat malam hari ketika berkunjung ke Jakarta, karena setelah seharian berpanas panasan dan macet macetan kesana kemari ke beberapa tempat wisata.

Dan juga bagi teman teman yang mau mencari berbagai macam kue buat suatu acara atau hanya sekedar ingin merayakan sesuatu di kantornya bisa langsung ke sini saja, selain murah, banyak aneka pilihan ke tersedia pastinya. Bagi reseller atau yang ingin membeli dalam jumlah banyak juga bisa dapat harga khusus lagi.


Pasar kue ini digelar setiap malamnya dan tidak pernah sepi dari pengunjung, oh ya mau mengingatkan harap berhati hati saat berada disini, karena masih rawan copet saya aja hampir jadi korban, pokoknya jangan lengah dan terbuai ya sama keindahan keindahan kue kue yang dijejer dimeja meja sehingga jadi korban pencopet.

Oh ya, saya juga sempat membuat videonya saat berkunjung ke sini. Teman teman bisa lihat videonya di channel youtube saya BCC Travellers dan jangan lupa di subscribe ya, karena banyak video vidoe traveling saya posting di channel youtube.



'Keep Travelling, Keep Writing'

EnryMazniDotCom - Setelah bosan dengan citytrip saatnya mencoba naturetrip *hehe songong banget*, yang namanya traveling alias jalan jalan...

EnryMazniDotCom - Setelah bosan dengan citytrip saatnya mencoba naturetrip *hehe songong banget*, yang namanya traveling alias jalan jalan bagi saya tidak ada bosannya, mau darat, laut, udara pokoknya kemana aja lah yang penting bisa escape. Nah, kali ini tripnya sedikit beda sekali dengan sebelumnya. Kalau sebelumnya saya lebih banyak menghabiskan dengan citytour tapi saat ini tripnya melihat keindahan alam dari atas awan yaitu mendaki gunung. Dan mendaki gunung adalah trip yang sangat jarang saya lakukan, alasannya? Banyak sekali sehingga tidak bisa saya sebutkan satu persatu pokoknya saya mengucapkan terima kasih banyak untuk dukungannya, tanpa kalian saya tidak akan seperti ini *ehhh nerima piala citra buuuuk*. In whole my entire life *eh bener gak seh inggrisnya?* baru 3 kali mendaki gunung dan pertama kali mendaki gunung waktu itu saat masih kuliah di Padang sekitar tahun 2002 an *jaman Yunani kuno* dan gunung pertama yang saya daki adalah Marapi Bukittinggi Sumatera Barat. Dan gunung kedua adalah Ciremai Kuningan Jawa Barat Desember 2015.
Puncak Gunung Prau
Puncak Gunung Prau
Di pertengahan 2017 ini menjelang hari kemerdekaan negara ku yang ku cintai Indonesia, saya mencoba uji kekuatan lagi yaitu mendaki gunung Prau Dieng Wonosobo Jawa Tengah. Trip kali ini tentunya saya tidak sendiri *emang berani?*, tetapi masih bareng dengan my travelmate Firman dengan komunitas Backpacker Jakarta RT 6 yang di ikuti 30 orang peserta. ini merupakan share cost trip alias budget selama ngetrip di share bareng bareng. Biaya per orang untuk share cost ke gunung Prau adalah 292.000 an sudah all in kecuali pengeluaran pribadi, starting point from sekre backpacker jakarta di UKI menggunakan bus sewaan kapasitas 30 an lah.


Pendakian ke Prau kali ini dengan peserta yang begitu banyak tentunya sudah di persiapkan bareng bareng, seperti peralatan pendakian dan peralatan kemping nantinya. Dan yang pasti dari semua peserta tentunya ada beberapa orang yang sudah expert dengan dunia gunung (sebut saja salah satunya Firman), yang nantinya akan berbagi info tentang hal apa saja yang boleh dan tidak selama pendakian. Dan ingat ya, jadilah pendaki yang profesional / bukan pendaki alay yang suka nyampah selama mendaki. Mari kita jaga keindahan dan kebersihan alam sebelum alam menjadi murka terhadap kita, nah dengan saling menjaganya barulah kita bisa disebut sebagai pendaki profesional meskipun belum bisa dibilang sebagai pendaki expert. *ini himbauan bagi kita semua* *tetiba jadi so wise*.

Perjalan dari Jakarta ke Dieng memang memakan waktu yang lumayan lama, lebih kurang 12 jam an sudah termasuk 1 kali berhenti di rest area dan 1 kali sarapan pagi di Banjarnegara. Saya kurang tahu pasti apakah perjalanan normalnya memang selama itu? Hanya bapak sopir tercintahhhhhhhhhhh yang tahu. Perjalanan yang betul-betul melelahkan *betah amat selama itu dalam bus* ya mau gimana lagi tetap harus dijalanikan, selama perjalanan seperti biasa untuk menghilang jenuh perjalanan gagdet adalah sasaran empuk untuk menghibur diri disaat yang lain sudah terlelap tidur *ZzzZ*. So many things i can do with this phone, seperti main games, kepo kepo in sosial media dan kalau lagi kambuhnya ya baca Detik dot com. Paling senang kalau buka Detik itu adalah baca komen komen pembaca daripada baca beritanya, yahhh inilah Indonesia ku kalau soal mengkritik pinterrrr banget *Lah OOT ne*.

Intinya saya dengan rombongan sampai di desa Patak Banteng Dieng jam 12 an siang besoknya, desa patak banteng merupakan salah satu jalur pendakian ke gunung Prau. Sebelum memulai pendakian saya dan yang lainnya melakukan packing ulang barang bawaan alias di bagi bagi ke teman teman yang tas nya masih bisa memuat beberapa logistik tambahan yang tadi kami beli di pasar tradisional di sini. Nah, berdasarkan info dari teman teman yang sudah sudah, bahwa katanya kalau peserta pendakian lebih dari 10 orang diharuskan memakai jasa porter, untuk menghindarinya kepala regu pun membagi kami ke beberapa kelompok dan per kelompok isinya 5 sd 7 orang. Setiap kelompok mempunyai ketua kelompok untuk bertanggung jawab kepada anggotanya dan untuk memudahkan berkomunikasi setiap kelompok dibekali radio HT.
My Team Gn. Prau
My Team Gn. Prau
Setiap orang yang mau naik Prau, diwajibkan melapor ke base camp untuk pendaftaran nama masing masing dan membayar 10.000 rupiah per orang. Kemudian para pendaki pun dibekali selembar kertas yang berisi peta jalur pendakian Prau dan akan melewati beberapa pos pendakian, dan dihalaman belakang kertas tadi juga terdapat informasi tentang ketentuan denda atas pelanggaran yang dilakukan dikawasan gunung Prau. 

Nah setiap para pendaki harus tahu ya apa aja dendanya.
1. Masuk tanpa ijin dendanya harga tiket ditambah 1 bibit
2. Buang sampah sembarangan dendanya 2 bibit
3. Membuat api unggun dendany 2 bibit
4. Tidak membawa turun sampah 2 bibit
5. Menebang pohon 5 bibit
6. Membawa senjata tajam dendanya disita
7. Membawa kembang api dendany disita
8. Menyalakan kembang api dendanya 2 bibit
9. Membawa minuman keras dendanya 4 bibit
10. Pencurian dendanya UU Pidana
11. Membawa alat musik dendanya disita
12. Apabila ditemukan alat musik di puncak dendanya disita ditambah 1 bibit
13. Memetik bunga edelweis dendanya 2 bibit dan mengembalikannya
14. Berzinah dendanya diserahkan yang berwajib + 10 bibit
15. Mencoret pohon / batu dendanya 5 bibit
16. Kencing dalam botol dendanya 3 bibit

Ini keterangan lanjutannya : 1 bibit sama dengan Harga Bibit + Penanaman + Biaya Angkut = Rp 20.000, Senjata tajam yang dibawa lebih dari 15 cm yang aka disita. Keputusan ketentuan ini mencakup seluruh pos pengelolaan gunung Prau (Pos Patak banteng, Pos Dieng, Pos Kalilembu, Pos Dwarawati dan Pos Wates).

Sudah jelaskan aturan aturan yang berlaku di gunung Prau, dan menurut saya aturan ini pun lebih kurang sama dan berlaku untuk gunung gunung lainnya di Indonesia. Ok, satu persatu dari kamipun mulai melangkahkan kaki menuju puncak Prau, satu persatu pos pos dijalur pendakian saya lewati. Menjelang pos pertama, saya melewati perkebunan sayur penduduk setempat dan jalur pendakian pun sudah mulai menampakkan kegagahannya karena jalur yang saya lewati sampai ke puncak itu terus menanjak dengan tingkat kemiringan yang bikin napas ngos ngosan. Melewati pos satu, sedikit demi sedikit pemandangan pedesaan dibawah sana mulai mengiringi setiap langkah saya. Sesekali sayapun berhenti sejenak hanya sekedar untuk memotret keindahan lukisan yang maha kuasa ini sambil mengatur napas kembali yang sudah mulai terengah.
Sunset View Dari Gn. Prau
Sunset View Dari Gn. Prau
Sayapun melanjutkan pendakian kembali, hawa sejuk pegunungan sudah mulai terasa teramat dingin bila dibandingkan saat masih di bawah tadi, awan awan disore haripun sedikit demi sedikit bergerak mengikuti arah angin dan sesekali menutupi pemandangan rumah rumah penduduk desa dibawahnya. Melewati pos tiga dengan ketinggian yang sudah hampir puncak, matahari sore pun seolah menyapa untuk berhenti sejenak dan lihatlah aku dibalik awan yang sebentar lagi akan menghilang dan tandanya malam hari akan menjelang. 

Sungguh pemandangan sunset yang luar biasa cantiknya, berbeda dengan sunset di pinggir pantai karena melihat sunset dari atas ketinggian memberikan decak kagum yang ahhh susah untuk diungkapkan. Cahaya kemerahannya dibalik awan membuat saya tidak ingin kehilangan momen ini untuk memotretnya, ya saya berhenti kembali sambil mengatur pernapasan lagi dan segarnya menghirup udara pegunungan ini.

Haripun sudah mulai gelap, terdengar kumandang adzan magrib dari ketinggian tepat saya berdiri. Saya bersama beberapa teman lainnya harus segera mencapai puncak sebelum gelap, sebagian dari kami ada yang sudah sampai duluan dan mendirikan tenda. Pukul 18.30 an saya bersama rombongan terakhir pun menanjakkan kaki di puncak Prau, saya menuju ke lokasi tenda yang sudah didirikan teman teman yang duluan tadi di daerah perbukitan teletubies. Udara di puncak Prau pun mulai terasa sangat dingin, sangat sangat dingin luar biasa, sayapun harus segera buru buru mengganti pakaian supaya tidak kedingingan.
Firman With Sunset View Gn. Prau
Firman With Sunset View Gn. Prau
Menurut saya inilah pertama kalinya merasakan suhu yang paling dingin dibandingkan dengan 2 gunung sebelumnya yang pernah saya daki, menurut info saat ini suhu di daerah Dieng bisa mencapai minus 2 derjat. So, tidak heran kalau saya harus menggunakan baju yang berlapis lapis. Untuk mengurangi dinginnya udara malam saya memakai baju kaos, jaket 1, jaket 2, thermal socks, kupluk dan tidak memakai sarung tangan *so sad*. 

Jari jari tangan sudah seperti direndam dengan air es, kebas, kebas dan kebas. Sangat disarankan kalau ke sini untuk menggunakan jaket, kaos kaki, kupluk dan sarung tangan yang benar benar bisa menghangatkan tubuh kita.

Seperti layaknya perhelatan kemping lainnya *jiaah* semuanya berkumpul bersama sama sambil mempersiapkan makan malam, sebagian juga ada yang hanya sekedar ngobrol dan bercanda untuk mengisi waktu malam ini, sebenarnya saya pribadi sudah tidak tahan dengan suhu yang bisa dikatakan ekstrim ini, berbagai carapun saya lakukan hanya sekedar untuk menghangatkan badan tapi kenyataannya saya hanya bisa pasrah dengan kondisi suhu yang super duper dingin malam ini. 

Tak berapa lama jamuan makan bersama pun dimulai, disini kami tidak menggunakan piring masing masing tetapi untuk menambah keabrakan bersama maka makan malamnya pun memakai kertas pembugkus nasi dibentang panjang kemudian nasi dan lauk pun di letakka diatas ketras nasi tadi.

Selepas makan, dilanjutkan dengan ngumpul bersama dan saling memperkenalkan diri. Karena di dalam trip ini masih ada beberapa yang belum kenal semuanya seperti saya deh. Sebenarnya saya sudah tidak tahan dengan kondisi saat ini, meskipun saat acara sharing dan perkenalan saya sudah menggunakan sleeping bag. Yahhhh namanya juga melawan suhu dingin yang katanya mencapai minus dua, jadi wajar banget kalau saya ingin buru buru masuk tenda dan berharap didalam tenda bisa mengurangi suhu dingin ini.

Akhirnya, sesi sharing dan perkenalan pun selesai dan acara bebas, bagi yang mau tidur duluan silahkan dan bagi yang masih mau begadang sambil main kartu sebagai hiburan disepinya malam pegunungan juga tidak masalah. Dalam hal ini saya lebih memilih untuk buru buru masuk ke tenda dan segera tidur, sebelum masuk ke dalam sleeping bag saya menambahkan satu buat jaket lagi untuk dipakai. 

Berharap dengan 4 buah lapisan ini (baju kaos, jaket 1, jaket 2 dan sleeping bag) tidur di atas matras dan didalam tenda bisa membuat suhu tubuh saya setidaknya mendekati suhu normal. Tapi kenyataanya tidak, sepertinya tidak terlalu berpengaruh karena tetap saja saya menggigil kedinginan. Dan malam itu merupakan malam terburuk saya selama tidur di dalam tenda, tengah malam saya terbangun karena kedinginan ingin rasanya berteriak kencang karena sudah tidak tahan dengan dingin yang sudah sampai ke tulang.
Makan Siang Bersama, BPJ6
Makan Siang Bersama, BPJ6
Ya Allah saya gak kuat dengan suhu seperti ini, berharap malam cepat berganti dengan pagi hari. Butuh waktu lama juga untuk saya bisa tidur kembali, walaupun ditengah malam sunyi seperti itu saya ngomel ngomel sendiri seperti orang ngaco saking bingungnya dan kedinginan. Sampai lah diwaktu sunrise, sayapun dibangunkan sama Firman untuk melihat sunrise. 

Tapi saya langsung bilang TIDAK lebih baik saya disini saja daripada harus keluar disaat matahari baru akan menampakkan dirinya. Akhirnya saya dipaksa untuk sekedar menoleh keluar tenda melihat langsung remang remang cahaya matahari pagi ke arah gunung Sumbing dan Sindoro, masyallah sungguh indah sekali pagi ini dengan pemandangan yang disuguhkan oleh Nya.

Ingin rasanya saya menyaksikan lebih lama proses terbitnya matahari pagi ini, tapi apalah daya saya memilih untuk memasukkan kembali kepala saya kedalam tenda dan melanjutkan tidur. Karena saya sudah membayangkan betapa dinginya udara pagi ini jika berada diluar tenda. Dan saya memutuskan nanti saat matahari sudah full menampakkan diri baru keluar tenda untuk menikmati hangatnya matahari, haha kebalik ya orang ke gunung nikmati sunrise / sunset lah saya menikmati hangatnya cahaya matahari. *tepok jidat*.
Puncak Prau Dari Bukit Teletubbies
Puncak Prau Dari Bukit Teletubbies
Ok, tidak masalah yang penting tadi malam saya tidak sampai hipotermia dan pastinya akan menyusahkan teman teman lainya *fuhh kibas poni*. Saat keluar tenda, terlihat beberapa orang teman yang sedang sibuk mempersiapkan makan pagi, dan beberapa lainnya pergi hunting photo ciamik dengan latar belakang puncak gunung Sumbing dan gunung Sindoro. Saya pastinya tidak mau ketinggalan moment seperti ini, sambil mengajak Firman sebagai juru photo saya berjalan menuju ke spot yang ketjeh badai dengan pemandangan bentangan awan dan puncak gunung Sumbing dan Sindoro sebagai latar belakang photo.

Target pagi ini, kami sudah harus turun pukul 08.00 pagi tapi yang namanya harapan kadang tidak sesuai kenyataan ya hihi, alhasil pukul 10 pagi saya bersama rombongan lainnya baru mulai bergerak meninggalkan puncak Prau. Tapi perjalanan turun gunung tidaklah memakan waktu lama seperti saat mau muncak, lebih kurang 1,5 sd 2 jam an semuanya sudah berada di basecamp, pagi itu bukan hanya kami saja yang turun gunung tetapi hampir semua orang orang yang nge camp di puncak Prau berangsur meninggalkan keindahan puncak Prau.


Saat di basecamp, beberapa dari kami bersih bersih mandi. Disini ada beberapa fasilitas yang disediakan warga tempatan berupa kamar mandi, ada air hangatnya juga. Untuk mandi air hangat tarifnya 5000 rupiah dan kalau mandi air biasa 3000 rupiah saja. Di sekitar basecamp juga banyak warga warga buka usaha jualan makanan, souvenir dan lain lain, sebagai bukti kalau Dieng sudah menjadi salah satu lokasi tujuan wisata. Apalagi kalau lagi ada acara Dieng Culture Festival, itu orangnya gak ketulung deh ramainya dan sesak.

Setelah semuanya beres bersih bersih, saya dan yang lainnya pun kembali ke bus dan siap berangkat kembali ke Jakarta. Meskipun dalam perjalanan kembali sedikit ada kendala, yaitu ban belakang kanan bus yang membawa kami terjadi pecah ban di dalam Tol, untunglah saat pecah ban busnya tetap stabil dan bisa dikendalikan sama om sopirnya, sehingga bus bisa berhenti di bahu jalan untuk selanjutnya proses penggantian ban. Alhasil sampai Jakarta nya telat, lebih kurang pukul 04.30 an baru sampai di sekretariat Backpacker Jakarta daerah Cawang, dan disitulah satu per satu rombongan memisahkan diri untuk pulang ke rumah masing masing. WOW its amazing trip with amazing peoples.

‘Keep Travelling, Keep Writting’

EnryMazniDotCom  - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, TNBTS yang terletak di beberapa Kabupaten di Jawa Timur ini memang menjadi salah sa...

EnryMazniDotCom - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, TNBTS yang terletak di beberapa Kabupaten di Jawa Timur ini memang menjadi salah satu magnet wisata luar biasa bagi Indonesia, khususnya bagi propinsi Jawa Timur sendiri. Gunung Bromo salah satunya, yang memikat para wisatawan untuk datang dan datang lagi ke sini. Nah, di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini mempunyai beberapa tempat wisata juga selain Gunung Bromo tadi, karena saat kita mengunjungi Taman Nasional ini kita akan disuguhi beberapa tempat wisata yang masih dalam satu kawasan TNBTS. Tidaklah heran kalau Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tidak pernah sepi dari pengunjung, baik lokal maupun mancanegara yang sengaja datang untuk menikmati keindahan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Berikut beberapa lokasi wisata yang akan kami kunjungi masih dalam rangkaian 'Malang Trip' adalah Kawah Bromo, Pasir Berbisik, Bukit Teletubbies dan Coban Pelangi. Setelah sebelumnya melihat sunrise di Penanjakan Bromo, melihat Kawah Bromo dengan hamparan Lautan Pasir dari Bukit Cinta (Love Hill). Semua tempat yang kami kunjungi sudah termasuk dalam paket tour #enjoybromo yang terbilang murah dengan pelayanan yang luar biasa.
Gunung Bromo enrymazni.com
Gunung Bromo
Jarak dari lokasi Lautan Pasir ke Kawah Bromo tidaklah jauh, jeep kamipun bergerak perlahan dengan para penumpangnya yang beridiri di atas atap jeep. Menjelang sampai di lokasi, terlihat banyaknya jeep jeep touring lainnya yang sudah parkir, tak lama kemudian kamipun di iringi oleh para 'pekuda' yang menawarkan jasanya untuk menunggang kuda menuju tangga utama menaiki Kawah Bromo. Jeep tidak diperbolehkan untuk langsung menghantar kami langsung ke tangga Kawah Bromo, karena disitu ada rezeki para pekuda untuk menjual jasa trasnportasi kudanya menghantarkan ke tangga Kawah Bromo. Bagi kamu yang ingin merasakan serunya berkuda di lautan pasir sambil berkuda tidak ada salahnya untuk mencoba.

Kawah Bromo

Salah satu dari kami menggunakan kuda untuk menuju ke tangga Kawah Bromo, sebenarnya lumayan jauh juga seh jarak pembatas tugu (parkiran jeep) menuju tangga Kawah Bromo, tetapi kami lebih memilih untuk berjalan kaki saja sambil menikmati luasnya hamparan lautan pasir. Sesampai di bawah anak tangga Kawah Bromo, sedikit membuat kami harus berhenti sebentar untuk mengatur nafas sebelum memulai menaiki satu per satu anak tangga menuju puncak Kawah Bromo. Menjelang sampai di tangga gerbang Kawah Bromo ini ada sedikit tanjakan yang lumayan membuat nafas kita terengah-engah.

Ada sekitar 200 anak tangga yang harus kami pijak untuk sampai di puncak Kawah Bromo, tapi karena rasa penasaran ingin melihat langsung sumber asap yang mengepul dari Kawah Bromo, maka sampailah saya di puncak tanpa berhenti sedikitpun dari mulai anak tangga pertama sampai ke anak tangga terakhir. Berbeda dengan beberapa teman saya yang beberapa kali berhenti saat menanjak anak tangga *Mereka lemah wkwkw*.
Kawah Gunung Bromo enrymazni.com
Kawah Gunung Bromo
Saat itu pengunjung lumayan ramai, turun naik tangga silih berganti seperti antrian sembako murah, tidak ada putusnya saat dilihat dari atas Kawah Bromo. Saat berada di puncak, harus ekstra berhati hati saat berdiri dipinggirin Kawah Bromo, karena tidak ada pagar pengaman yang menurut saya kurang maksimal, apalagi disisi kiri Kawah Bromo tidak ada pagar pengaman sama sekali. Lebar jalan dipuncak Kawah Bromo pun kecil, hanya bisa untuk berselisih 2 orang saja. Jadi tetap waspada ya selama kamu berada di puncak Kawah Bromo.

Pasir Berbisik

Sebenarnya masih mau berlama lama di puncak Kawah Bromo, apalagi saya belum kesampaian mencapai puncak tertinggi dari Kawah Bromo. Kami sudah harus mengakhiri kunjungan di Kawah Bromo dan beranjak ke tempat berikutnya yaitu Pasir Berbisik. Lokasi ini juga masih berada dalam kawan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan tidak terlalu jauh dari Kawah Bromo. Saat tiba dilokasi, suasana pagi itu diselimuti kabut pergunungan yang membuat pandangan menjadi tidak leluasa karena berkabut. Padahal kawasan Pasir Berbisik sangat luas.
Pasir Berbisik enrymazni.com
Pasir Berbisik
Asal nama Pasir Berbisik diambil dari judul sinetron dan kalau kita perhatikan secara seksama saat berada dilokasi memang ada tiupan angin menerpa dipermukaan lautan pasir yang menghasilkan bunyi isik isik. Pasir Berbisik mulai dikenal menjadi tempat wisata pada tahun 2002 dan dijadikan lokasi syuting film dengan judul yang sama 'Pasir Berbisik'.

Tidak banyak yang bisa kami lakukan disini, paling hanya menjadikan spot spot untuk berpoto karena Pasir Berbisik merupakan kawasan hamparan lautan pasir, sama persisnya dengan Kaldera / Lautan Pasir yang kami datangi sebelumnya. Karena lokasi Kawah Bromo, Lautan Pasir dan Pasir Berbisik berdekatan makanya mereka mempunyai kesamaan.

Padang Rumput Savana / Bukit Teletubbies

Lokasi ini sedikit menjauh yaiutu bagian selatan dari Kawah Bromo, sekarang waktunya kami menikmati kehijaun perbukitan dari Bukit Teletubbies. Lokasi yang masih berada dalam satu kawasan Taman Nasional Bromo ini menyajikan hamparan hijaunya rerumputan dari perbukitan yang mengelilingi kami, ingin rasanya berlarian menanjaki perbukitan ditemani segarnya udara membuat rasa kantuk dan lelah begadang tadi malam langsung hilang, tetapi sayang saat itu cuaca belum bersahabat dengan kami karena hujan. Kami hanya bisa menikmatinya diseputaran lokasi berhenti jeep saja, dengan menggunakan payung kami langsung berpoto dengan latar belakang bukit teletubbies tadi, tetapi tidak bisa langsung menginjakkan kaki di atas bukitnya.
Bukit Teletubbies dan Teletubinya enrymazni.com
Bukit Teletubbies dan Teletubinya

Hamparan padang rumput dari perbukitan yang mirip dengan perbukitan dalam serial anak anak yaitu Teletubbies, membuat suasana lebih tenang sejuk dengan pemandangan hijau mengelilingi kami. Di Bagian Timur kita akan disuguhi tebing yang menjulang tinggi diatas bukit yang dipenuhi pepohonan hijau, saat berada disini kita akan merasakan perbedaan yang sangat kontras disaat berada dilautan pasir Bromo sebelumnya.

Destinasi berikutnya, yaitu ke air terjun Pelangi yang masih masuk dalam paketan Bromo tour kami. seperti biasa perjalanan menuju lokasi dengan menggunakan jeep masih melewati jalan jalan yang penuh dengan berbatuan gunung, meskipun selama perjalanan menuju lokasi diguyur hujan sedikit membuat kami hopless untuk nge track ke air terjun. Selain bakalan basah basahan karena hujan, jalur tracking pun ke lokasi pun pastinya bakalan licin dan sedikit berisiko sebenarnya. Sesampai di gerbang masuk lokasi, kami masih ragu untuk melanjutkan menuju lokasi karena hujan masih turun walaupun tidak begitu lebat. Sambil menunggu hujan berharap bisa reda kamipun memilih duduk di warung sambil melepas penat. Dan sampai akhirnya kami memutuskan untuk tidak ke air terjun Pelang ini.


Kondisi cuaca memang tidak bisa di prediksi, walaupun saat berada di gunung Bromo tadi cerah dan ketika siang cuaca berubah hujan. Sebelum mengakhiri Bromo tour kami hari ini, kami meminta ke driver nya untuk mengunjungi danau yang berada di gerbang pendakian Semeru yaitu di Ranu Pane, dengan sedikit tambahan fee kamipun menuju ke Ranu Pane dan lagi lagi kami harus extra hati hati saat menempuh jalan yang berbatuan dan licin akibat guyuran hujan. Sesampai di Ranu Pane hujan pun semakin deras, dan singkat cerita di Ranu Pane kami hanya bisa berteduh sambil menunggu hujan sedikit reda dan rencana awal melihat danau pun tidak bisa berlangsung lama.
Kampung Warna Warni/Jodipan - Malang enrymazni.com
Kampung Warna Warni/Jodipan - Malang
Akhir perjalanan satu hari Bromo pun diakhiri dengan mengunjungi kampung warna warni di Malang, atau dikenal dengan kampung Jodipan. Warna yang mencolok dari setiap rumah warga membuat rasa penasaran bagi siapapun yang melewati area ini. Sebuah perkampungan yang disulap menjadi lokasi tujuan wisata saat ke Malang, Tiket masuk ke perkampungan Jodipan tidaklah terlalu mahal, cukup 2.000 rupiah/orang kita sudah bisa berkeliling keliling perkampungan dan pastinya lokasi ini instagrammable banget. Lagi lagi kami tidak bisa berlama lama dikarenakan masih turun hujan sejak kami dari Ranu Pane sampai kembali di Malang. Perkampungan Jodipan juga bisa terlihat saat kita menggunakan kereta api memasuki stasiun Malang Kota dari arah Jakarta.

Walaupun sore itu Malang diguyur hujan, setidaknya kami bisa menginjakkan kaki di perkampungan Jodipan yang hits banget sebagai lokasi wisata di Malang. Dan sore ini berakhir lah semua rangkaian Bromo tour yang di mulai dari jam 12.00 malam.

'Keep Travelling Keep Writing'

EnryMazniDotCom - Mempunyai waktu yang terbilang singkat di Batu Malang, membuat kami harus benar benar memanfaatkan sebaik mungkin, meski...

EnryMazniDotCom - Mempunyai waktu yang terbilang singkat di Batu Malang, membuat kami harus benar benar memanfaatkan sebaik mungkin, meskipun masih banyak tempat tempat wisata yang belum kami kunjungi, tapi trip satu hari keliling Batu saat ini sudah bisa mengobati rasa penasaran kami tentang Malang. Dan saatnya kami kembali ke Malang dan memulai trip baru lagi di malam hari ini. Gunung Bromo trip yang sudah kami persiapkan sebelum kedatangan di Malang pun sudah menanti untuk kami eksekusi.

Tapi, sebelum kami mulai bergerak jalan dimalam hari, kami singgah dan beristirahat di salah satu rumah teman Couchsurfing. Mr Xsan, begitu sapaan beliau. Saya mengenali beliau lewat grup whatsapp Couchsurfing. Setelah sekian lama akhirnya meet up juga saat saya traveling ke Malang, dan beruntung sekali Xsan mau nge host saya dan teman teman di 'villa' nya.
Kawah Bromo
Kawah Bromo

Jam 12.00 malam kami dijemput sama mas wawan (tempat kami sewa jeep untuk wisata Bromo) dipinggir jalan kota Malang, saya lupa nama jalannya. Sebenarnya tidak harus di pinggir jalan juga seh kalau mau minta dijemput, karena kebetulan malam sebelum berangkat ke Bromo kami keluar mencari makan dan sengaja janjian sama mas Wawan untuk dijemput dimana lokasi kami berada malam itu. Kalau mau wisata Bromo dan sekitarnya menurut saya memang harus menggunakan jeep, dan saat ini banyak tempat tempat penyewaan jeep di Malang. Penyewaan jeep disini sudah termasuk dengan paket wisata di Bromo, dan salah satunya adalah mas Wawan ini.

Untuk harga sewa jeep ke Bromo memang bervarian, dan harga yang diberikan mas Wawan ke kami sebesar Rp 1 juta, dengan harga segitu memang tergolong berat tetapi menjadi lebih ringan jika kamu ngetripnya ramai-ramai karena pengeluaran untuk sewa jeep bisa dibagi rata. Kebetulan trip kami saat ini berjumlah 5 orang, jadi cukup bayar Rp 200.000/orang saja. Nah untuk kamu yang nantinya butuh nomor kontak mas Wawan bisa hubungi beliau via Whatsapp di 081235014000 atau cek IG nya di EnjoyBromo. Semoga membantu ya.

5 KM / 5 Person - Penanjakan Bromo
5 KM / 5 Person - Penanjakan Bromo
Ini itinerary  Bromo sunrise trip kami dari mas Wawan, kita di antar jemput dimanapun kita berada selagi masih didalam kota Malang.

1. Penanjakan 2 (sunrise)
2. Bukit Cinta (Love Hill)
3. Kaldera / Lautan Pasir
4. Kawah Bromo
5. Pasir Berbisik
6. Bukit Teletubbies
7. Coban Pelangi
8. Rano Pani (additional charge)
Bonus
9. Perkampungan Jodipan (Rumah warna warni)

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional yang dimiliki propinsi Jawa Timur, taman nasional Gunung Bromo terletak di beberapa daerah kabupaten seperti Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang ini sangat diminati para pencinta wisata. Sepertinya belum sah kalau ke Malang tidak datang ke Bromo. Banyak sekali gunung gunung yang berada didalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini, dan dua diantaranya gunung yang paling dikenal dan menjadi kawasan wisata yaitu Gunung Bromo (2329 mdpl) dan Gunung Semeru (3676 mdpl), Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Nah itu sekilas tentang TNBTS nya.

Penanjakan Bromo (Sunrise View Point)

Tengah malam kami dijemput menuju Penanjakan Bromo, perjalanan lebih kurang 3 jam ini kami manfaatkan untuk beristirahat. Setelah seharian menghabiskan waktu ke berbagai tempat wisata di Batu Malang, walaupun tidur di jeep tidak senyaman didalam bus, setidaknya bisa sejenak melepas kantuk dan membuat badan kembali fresh saat nanti tiba di Penanjakan. Sebelumnya jeep akan berhenti di pos pertama, mungkin bisa dikatakan seperti cek point ya hehehe. Jeep kamipun lanjut melewati pos kedua alias gerbang utama masuk kawasan Gunung Bromo Malang untuk membeli tiket masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBS), per orang dikenakan Rp 27.500 tambah Rp 10.000 untuk biaya jeepnya.

Di pos Penanjakan ini merupakan titik akhir berhenti jeep, disini tersedia kios kios yang menjual makanan dan minuman hangat, dan kamipun duduk sejenak di salah satu kios hanya untuk sekedar 'meneguk' kopi hangat. Di area sekitar terlihat beberapa penduduk lokal yang menawarkan penyewaan jaket dan sarung tangan, bagi kita yang kelupaan membawa jaket atau persedian jaket yang dibawa masih kurang tidak ada salahnya untuk menyewanya.
Sunrise View - Penanjakan Bromo
Sunrise View - Penanjakan Bromo
Karena dinginnya suhu perbukitan, tidak terasa kopi panas yang kami pesan tadi habis dalam waktu sekejap. Minum kopi panas serasa minum air putih biasa, karena kopinya cepat dingin seiring dengan dinginnya suhu disini. Kopi habis kamipun mulai berjalan menuju puncak view pointnya Penanjakan, walaupun suasana masih gelap malam, dengan langkah pasti secara perlahan lahan kami sampai di puncak. Pagi ini suasana puncak Penanjakan masih terlihat sepi, dan kesempatan buat kami mencari tempat duduk yang pas untuk menikmati sunrise nantinya.

Semakin mendekati sunsrise semakin ramai para pengunjung memadati seluruh area terbuka di puncak Penanjakan ini, saran saya kalau kesini jangan lupa bawa alas duduk, karena kalau sewa matras dengan mba mba disini mahal Rp 10.000/matras, dan ukuran matrasnya pun se upriiiit. Penanjakan menjadi view point untuk mengabadikan moment melihat sunrise, hamparan pasir terbentang dan rumah rumah penduduk dari atas puncak ini. Selain itu dari atas Penanjakan ini juga menyajikan pemandangan Gunung Bromo yang menawan, tidak heran kalau banyak fotografer memilih puncak Penanjakan untuk dijadikan lokasi berburu pemandangan Bromo untuk dijadikan objek poto mereka.

Bukit Cinta Bromo (Love Hill)

Selesai menikmati sunrise, kami dan para jeeper lainnya pun beranjak meninggalkan Penanjakan, tujuan berikutnya adalah Bukit Cinta (Love Hill), dari sini kita bisa melihat Gunung Bromo lebih dekat dengan kepulan asap menjulang dari kawahnya. Terlihat juga hamparan lautan pasir yang begitu luas dan akan menjadi tujuan kami selanjutnya, di Bukit Cinta adalah spot yang tepat untuk mengabadikan moment dengan latar belakang Gunung  Bromo. Saya pribadi juga tidak tahu kenapa disini disebut dengan Bukit Cinta, mungkin dinding perbukitan yang berada di sisi kiri dan kanan kalau dilihat dari kejauhan menyerupai bentuk 'Love'.
Bromo View - Bukit Cinta
Bromo View - Bukit Cinta
Bukit Cinta yang berbatas langsung dengan pinggiran jurang ini membuat kita sedikit harus ekstra berhati hati untuk berpoto, jangan sampai kita terjatuh dipinggirannya demi mendapatkan hasil jepretan yang bagus berlatar belakang Gunung Bomo dan Lautan Pasir. Karena dipinggirian bukit tidak ada pagar pembatasnya.

Kaldera / Lautan Pasir Gunung Bromo

Daya tarik lainnya dari Taman Nasional ini adalah Kaldera atau lebih dikenal dengan Lautan Pasir Bromo, tapi tidak ada ikannya ya yang ada malah kuda kuda yang siap mengantar kamu ke tangga untuk menanjak Kawah Bromo, dan ingat bukan kuda laut juga. Ok kembali ke Lautan Pasir atau kaldera, Kaldera adalah fitur vulkanik yang terbentuk akibat dari letusan tanah vulkanik, nah ini destinasi kami yang ketiga setelah dari Penanjakan melihat sunrise dan Bukit Cinta (Love Hill) melihat Gunung Bromo lebih dekat dan luasnya Lautan Pasir. Jeep kami berhenti sejenak di tengah tengah Kaldera untuk santai sambil menikmati luasnya Lautan Pasir, suasana pagi ini cukup bersahabat karean tidak hujan maupun panas terik sehingga kami bisa bersantai dan berpoto poto diarea ini.

Kaldera yang berpasir hitam ini, mempunyai luas lebih kurang 10 KM persegi, dan bisa ditempuh menggunakan Jeep atau kendaraan bermotor. Lokasi yang tidak begitu jauh dengan dengan Kawah Bromo menjadi lebih seru ketika kamu menaiki atap jeep berjalan menuju ke Kawah Bromo sambil melihat disekeliling mu.
Kaldera / Lautan Pasir - Kawah Bromo
Kaldera / Lautan Pasir - Kawah Bromo

Masih di seputaran Bomo, Jeep kamipun bergerak perlahan menuju ke Kawah Bromo dengan para penumpang yang tadinya didalam sekarang berada atap jeepnya *hah kelakuan*. Eitttsss kami duduk diatas atap jeep atas izin mas supirnya, kalau tidak!!! ya bakalan tidak ada dong poto poto ciamik kami diatas jeep yang ketjehh badai ini. 

Masih ada cerita Kawah Bromo, Pasir Berbisik, Padang Savana dan Bukit Teletubbies di postingan selanjutnya.

'Keep Traveling Keep Writing'

EnryMazniDotCom - Keseruan kami di Batu Malang pun berlanjut ke tempat berikutnya, Masih berada dalam satu kawasan wisata Coban Rondo yait...

EnryMazniDotCom - Keseruan kami di Batu Malang pun berlanjut ke tempat berikutnya, Masih berada dalam satu kawasan wisata Coban Rondo yaitu Labirin atau lebih seru di sebut 'Taman Sesat'. Ingat.. bukan aliran sesat ya, hahaha. Saat pertama memasuki kawasan wisata Coban Rondo, lokasi pertama yang akan kita temui adalah Labirin dan beberapa wahana keluarga lainnya. Jadi, dalam satu kali kunjungan ke lokasi, kita bisa mengunjungi ke beberapa tempat wisata Batu Malang ini. Selain tempatnya bersih, juga disediakan beberapa fasilitas umum lainnya. Dan yang paling membetahkan untuk berlama lama disini adalah segarnya udara perbukitan yang dipenuhi pepohonan rindang dan tinggi.

Labirin / 'Taman Sesat'

Labirin coba rondo adalah taman yang mempunyai banyak jalan berbelok, dan kamu diharuskan mencari satu jalan yang bisa membawa kamu keluar dari 'kesesatan' ini. Saat kami mencobanya, ternyata seruh juga seh, ada tapinya, karena kelamaan mencari cari jalan keluar membuat kepala sedikit pusing bahkan salah satu teman saya sampai bereaksi mual, dikarenakan kita dibuat berputar putar didalamnya.
Labirin Coban Rondo
Labirin Coban Rondo
Taman Sesat ini memang menjadi magnet tersendiri untuk wisata di Batu Malang, dan akses menuju ke lokasi pun tidak sulit. Taman yang terdiri dari tumbuhan tumbuhan yang menjulang tinggi membentuk dinding merupakan salah satu lokasi tempat outbond, saat kita mencapai pusat labirin kita akan menjumpai taman air mancur dan beberapa kursi taman. Bagi anda yang sudah sangat kebingunan berada didalam taman sesat ini, tidak perlu khawatir kalau tidak bisa keluar. Anda bisa minta bantuan kepada teman / orang lain yang berada dimenara pintu masuk Labirin.
Labirin People's
Labirin People's
Meskipun sedikit curang, tetapi hal itu sah saja dilakukan. Daripada berjam jam terperangkap dialam lebih baik cepat ambil keputusan untuk minta bantuan kepada orang yang berada dimenara tadi. Untuk tiket masuk Labirin ini dikenakan per orang Rp 10.000 dan anda bisa puas menikmati 'kebingungan' di taman sesat ini, dan sangat bagus untuk dijadikan spot berpoto pastinya.


Belajar Memanah

Tidak jauh dari Labirin, ada satu tempat yang wajib dicoba. Wahana bermain Panahan dan Tembak, memang kita tidak memerlukan skill khusus untuk mencobanya, bahkan orang yang baru pertama kali memegang busur panah seperti sayapun bisa untuk memanah. Cukup mengeluarkan Rp 5000 kita sudah dibekali dengan 5 anak panah untuk ditembak ke papan target didepan kita. Meskipun satu dua kali memanah saya belum berhasil, malah anak panahnya jatuh didepan mata bukannya terbang melesit menuju papan target *Memalukannn*. Untuk yang ke tiga dan seterusnya progres saya lumayan , minimal anak panah bisa terbang laju menuju target, walaupun tidak tepat di tengah tengahnya.
Atlit Panahan Riau
Atlit Panahan Riau
Selain memanah, disebelah saya juga ada wahana lainnya, yaitu menembak disini kita disuruh untuk menembak target boneka boneka burung yang sudah disusun didepan. Alat tembaknya pun bukan senapan seperti para atlit atlit menembak ya, tetapi lebih mirip dengan airsoft gun nya paint ball dan semua peralatan bermain tadi hanya untuk fun.

Peternakan Kuda Megastar

Setelah merasa cukup mengitari kawasan wisata Coban Rondo ini, kami memutuskan untuk berpindah ke tempat selanjutnya. Meskipun dalam perjalanan menuju Peternakan Kuda Megastar diguyur hujan, tidak ada salahnya untuk tetap terus berjalan melihat ke lokasi apakah mereka masih buka. Karena ada hal menarik juga disana selain peternakan kuda. Disana ada taman bunga matahari dan bunga bunga lainnya, mmmm sepertinya menarik sekali kalau bisa berpose di tengah tengah taman bunga matahari.

Karena diantara kami berlima tidak ada yang tahu dimana tepat lokasinya, saatnya memanfaat guide digital kami, Waze aplikasi navigator yang selalu kami gunakan untuk menuju ke lokasi lokasi wisata di batu ini. Dan saya pribadi juga selalu menggunakannya saat traveling sendiri baik dalam maupun luar.
Taman Bunga Matahari Megastar
Taman Bunga Matahari Megastar

Sesampai di gerbang masuk Peternakan Kuda Megastar, kami menanyakan terlebih dahulu mengenai suasana didalamnya, apakah masih buka? mengingat sudah terlalu sore dan habis hujan lagi. Menurut bapak security nya kalau habis hujan kuda kudanya tidak dikeluarkan lagi dari kandangnya, mmmm padahal tujuan utama ke sini mau lihat peternakan kuda megstar malang loh. Tapi karena sudah sampai di lokasi sayang juga seh kalau tidak masuk, yahh paling tidak melihat taman bunga mataharilah walaupun kuda kudanya sudah pada dikandangin semua.

Kamipun menanyakan tiket masuk per orangnya berapa, harganya lumayan mahal kalau hanya berkunjung di sisa waktu yang ada dan akhirnya kamipun sedikit tawar menawar ke bapak securitynya untuk minta diskon, singkat cerita harga 'sore' hari pun disepakati cukup bayar Rp 50.000/semua. Alhamdulillah si bapak baik banget sudah mau memberikan harga murah sekali, terima kasih ya pak. Harga tiket masuk seharusnya adalah 25.000/orang.

Perlahan lahan laju mobil kami menuju ke lokasi, selang berapa lama terlihat disisi kiri peternakan kuda yang cukup luas, dan disisi kanan kami terbentang indah sebuah taman bunga matahari dan bunga lainnya. Mobil kami parkir tidak jauh dari taman bunga tersebut, dan saatnya mengelilingi taman bunga yang didominan dengan warna kuning ini.
Bunga Bunga Desa
Bunga Bunga Desa
Peternakan kuda megastar ini juga memberi kesempatan bagi anda yang ingin merasakan berkuda dilapangan terbuka, dengan durasi 30 menit kita sudah bisa menunggang kuda dan tentunya di dampingi oleh petugasnya, cukup bayar Rp 50.000/orang rasakan sensasi berkuda dengan pemandangan alam yang menawan. Disisi lain peternakan kita juga bisa menikmati keindahan taman bunga matahari, bagi pecinta bunga khususnya bunga matahari tempat ini sangat wajib untuk di datangi. Melihat secara langsung bunga bunga matahari yang mekar dan tingginya rata rata bunga matahari lebih kurang setinggi orang dewasa.

Tapi ingat ya, selama berpoto diarea taman bunga matahari harus ekstra hati hati, jangan karena kesibukan selfie selfie terus bunga bunganya pada rusak di injak. Manfaatkan space yang tidak terlalu besar diantara bunga bunga matahari untuk mengambil poto, dan jangan terlalu memaksakan diri untuk masuk ke space yang kecil dikhawatirkan akan merusak tanaman ini. Demi hasil poto yang kerennnnnnn, tetapi kamu merusak tanaman tersebut, kalau begitu artinya tidak kerennnn bro.

Biasakan bersikap hati hati saat mengunjungi tempat wisata terutama taman bunga yang sangat rentan akan kerusakan dari tangan tangan para pengunjungnya dan kita harus saling menjaganya, karena bukan kita saja yang mau menikmati tetapi masih banyak parawisatawan lainnya.

Museum Angkut Malang

Sore sudah menjelang, dan kamipun harus beranjak pergi meninggalkan taman bunga matahari dan peternakan kuda ini. Sebelum mengakhiri one day trip di Batu Malang ini, kami menyempatkan untuk singgah ke Museum Angkut. Meskipun tidak masuk kedalamnya tetapi setidaknya kami bisa melihat lihat dan berkeliling di dalam area Musem Angkutnya. Mengingat malamnya kami harus kembali ke Basecamp untuk memulai Bromo Sunrise Tour, jadi di Museum Angkutnya tidak berlama lama cukup menjadi instant visitor. 

Siapa yang tidak mengenal tempat wisata edukasi satu ini, bahkan tempat ini menjadi lokasi wisata yang pertama dikunjungi bagi wisatawan, tetapi tidak bagi kami *Uhh Sombong* lebih memprioritaskan untuk mengunjungi alam terbuka terlebih dahulu. Dan hal lain yang membuat kami untuk tidak ke sini saat pertama datang adalah biaya tiket masuknya lumayan mahal, maklum para backpacker ini harus mengutamakan lokasi wisata yang terjangkau sama 'saku-saku' dulu.

Museum Angkut yang masih satu grup dengan Jatim Park ini, hadir dengan konsep wisata edukasi yang memamerkan berbagai macam koleksi sarana angkutan yang ada di Indonesia bahkan mancanegara. Museum ini memiliki area indoor dan outdoor untuk memperlihatkan koleksinya. Dibagian outdoor terdapat satu area yang disebut dengan 'Pasar Apung' atau floating market,  disini kita bisa menikmati sensasi berbelanja layaknya pasar apung dengan sajian berbagai jenis kulineran. Kita pernah mengetahui salah satu pasar terapung yang terkenal di Indonesia, yaitu di daerah Kalimantan nah, disini kamu juga bisa mersakannya meskipun tidak sebesar pasar apung yang di Kalimantan.

Floating market  di Museum Angkut, selain menjajakan berbagai jenis makanan, juga terdapat kios kios souvenir menarik yang bisa kamu bawa pulang sebagai ole-ole, lelah berkeliling di indoor zone nya? saatnya kamu beristirahat di outdoor zone sambil bersantai bersama keluarga sebelum kembali pulang. Dan untuk wisata kami kali ini murah banget, cukup bayar Rp 5000/mobil sebagai biaya parkir dan kami sudah terhibur dengan suasana outdoornya. Dan saatnya kami kembali ke kota Malang untuk trip selanjutnya di malam hari.
Floating Market Museum Angkut
Floating Market Museum Angkut
Seharian berkeliling di Batu Malang, lumayan melelahkan juga dan hampir lupa kalau seharian ini ini kami belum mengisi perut dengan makanan berat. selama trip dari pagi sampai sore hanya di isi dengan berbagai macam jajanan dari setiap tempat yang kami kunjungi. Dan dalam perjalanan pulang ke Malang kami singgah makan di warung Spesial Sambal (SS). Saatnya mengisi perut dengan makanan yang 'sebenarnya'.

Perjalanan kami di Batu sudah berakhir, dan saatnya untuk persiapan selanjutnya dimalam hari. Malam ini kami akan di jemput oleh Jeep untuk menikmati keindahan gunung Bromo keesokan harinya. Cerita keseruan para backpakcer's di Gunung Bromo berlanjut di postingan selanjutnya.

BACA : Gunung Bromo : Magnet Wisata Dunia



'Keep Traveling Keep Writing'

EnryMazniDotCom - Tidak terasa sudah satu tahunan saya menjadi penduduk sementara di Ibukota, selama itu pula saya memanfaatkan waktu sen...

EnryMazniDotCom - Tidak terasa sudah satu tahunan saya menjadi penduduk sementara di Ibukota, selama itu pula saya memanfaatkan waktu senggang untuk diisi dengan hobi traveling saya tanpa mengenyampingkan tujuan utama saya hijrah ke Jakarta ini. Jakarta adalah ibukota negara yang penuh dengan permasalahan, kebisingan, dan masalah yang tidak pernah selesai sampai saat ini adalah soal kemacetan. Yahh, namanya juga ibukota negara. Walaupun Jakarta menawarkan segala macam bentuk hiburan dan wisata bagi warganya, tetapi bagi saya pribadi hiburan  atau wisata yang ditawarkan Ibukota tentunya akan berbeda dengan wisata yang bakalan saya kunjungi. Bersama empat orang teman lainnya, kami akan melakukan Wisata di Batu Malang.

Keinginan menginjakkan kaki di Malang sebenarnya sudah lama terniat dalam hati, terkadang semua keinginan itu tidak bisa terwujud dalam sekejap. Selain membutuhkan biaya, kita juga butuh waktu kapan saat yang tepat. Jadi, saya hanya bersabar sampai waktu itu datang, dan alhmadulillah kesempatan untuk 'minggat' sejenak ke Malang dapat saya wujudkan disisa sisa waktu yang ada.
Trip To Malang
Trip To Malang
Selama berada di Jakarta memberikan saya kesempatan untuk berkeliling jawa, dan di ujung tahun 2016 ini saya tutup dengan keliling jawa di kota Malang Jawa Timur. Perjalanan selama 4 hari bersama 4 orang teman lainnya melahirkan persahabatan baru diantara kami berlima, walaupun dua diantaranya baru pertama kali jumpa, tetapi keakraban itu sangat terasa. Semoga persahabatan yang terlahir dari sebuah perjalanan terus berlanjut dan yang terpenting adalah saling komunikasi.

Persiapan untuk trip Malang ini tidak ada kendala yang berarti, meskipun sebelum trip berlangsung masing masing kami berada di kota yang berbeda, tetapi masih tetap bisa komunikasi untuk sama sama mempersiapkan segala kebutuhan traveling nanti, dan kamipun membuat sebuah grup Whatsapp agar lebih memudahkannya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan akhirnya kami bisa sama sama menginjak kota Malang.

Keberangkatan menuju Malang menggunakan kereta api, kami berangkat dari stasiun Pasar Senen menuju stasiun Malang Kota. Tiket kereta api untuk kelas ekonomi pun sudah kami beli seharga Rp 109.000/orang, dengan durasi perjalanan lebih kurang 16 jam. Perjalanan yang amat panjang inipun tidak terasa, sebab keabrakan diantara kami berlima membuat waktu menjadi lebih singkat. Berbagai macam topik yang kami bicarakan, dan seolah olah semua pembicaraan keluar begitu saja tanpa ada skenario yang mengatur *halahhhh apaan seh*.
Makan Malam di Kereta
Makan Malam di Kereta
Tujuan utama saat tiba di Malang adalah Gunung Bromo, siapa yang tidak kenal dengan tempat wisata yang satu ini, Malang mempunyai beberapa tempat wisata yang sudah banyak dikenal, selain Bromo, biasanya para wisatawan pasti akan mengunjungi daerah Batu dengan berbagai macam sajian wisata dan bagi para pecinta gunung pastinya tidak akan melewati Semeru. Gunung ini menjadi lokasi syuting salah satu film Indonesia yaitu 5 cm. Dan masih ada tempat tempat wisata menarik di Malang.

Objek Wisata Batu

Jam 07.50 kereta kamipun berhenti di stasiun Malang kota, sebagai tanda perjalanan kami harus berakhir disini. Perjalanan yang memakan waktu lebih kurang 16 jam ini hanya menyisakan rasa capek, bagaimana tidak! semua persediaan bekal kami sudah habis sejak malam dan hanya tersisa puing puing makanan alakadarnya dan tidak cukup untuk dijadikan sarapan pagi kami dipagi yang segar ini. Keluar dari stasiun kami melangkah ke seberang jalan, ada sebuah taman yang berdampingan dengan kios kios penjual makanan. Taman kota yang berhadapan langsung dengan stasiun Malang ini bernama Taman Kuliner Sriwijaya, sebuah taman dengan konsep kulineran hadir dihadapan kami yang kebetulan sedang kelaparan.

Menyantap makanan secara lesehan pilihan kami, sambil bersantai sejenak melepaskan pegal kaki saat berada dikereta semalaman. Kebetulan pagi ini kami sudah buat janji dengan mba Yuli pemilik rental mobil. Beberapa hari sebelum keberangkatan kami sudah menghubungi beliau perihal untuk merental mobil seharian saja, awalnya sedikit kesulitan mencari rental mobil di Malang yang mau lepas kuncu alias tanpa driver , tapi akhirnya teman Couchsurfing saya punya kenalan rental mobil yang mau lepas kunci, setelah diberikan no kontak beliau, kamipun menghubungi mba Yuli menanyakan mobil rentalnya apakah masih tersedia untuk tanggal kedatangan kami di Malang, dan yang paling penting adalah mobilnya bisa lepas kunci. Untuk harga nya Rp 300.000/hari.

Selesai sarapan kami pun beranjak menuju Batu, daerah perbukitan nan sejuk dan segar ini menjadi kunjungan wajib saat di Malang. Kami mempunyai waktu satu hari untuk wisata alam di Batu Malang, berikut beberapa tempat wisata Batu Malang yang bisa kami kunjugi untuk waktu satu hari.

1. Gunung Banyak
2. Paralayang di Gunung Banyak
3. Omah Kayu
4. Peternakan Megastar Batu
5. Coban Rondo
6. Labirin
7. Belajar Panahan
8. Taman Bunga Matahari Di Megastar
9. Museum Angkut
10. Makan malam di Spesial Sambal (SS)

Gunung Banyak, Batu Malang

Dengan menggunakan aplikasi Waze, kamipun melaju menggunakan kendaraan ke Gunung Banyak. Wisata alam perbukitan yang menyajikan pemandangan kota Batu ini bisa ditempuh lebih kurang 1 jam an. Untuk entry fee nya kami dikenakan Rp 30.000, disini disediakan area parkir yang cukup luas dan tidak terlalu jauh untuk mencapai puncak bukitnya hanya cukup berjalan kaki. Gunung Banyak terletak di Desa Songgokerto ini memang benar benar menawarkan keindahan alam dari atas langit. Terbentang dihadapan bangunan bangunan rumah penduduk yang bisa dijadikan latar belakang untuk berfoto, udara segar diatas perbukitan inipun membuat suasana lebih rilek.

Selain pemandangan yang luar biasa yang bisa kita nikmati, di sini juga terdapat aktifitas Paralayang atau Paradigling. Bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi terbang melayang di udara, cukup merogoh kocek sebesar Rp 350.000/orang dengan durasi lebih kurang 15 menit dan kalau beruntung anginnya bagus mungkin bisa lebih dari 15 menit merasakan terbang bagaikan burung. Salah seorang teman kamipun tak mau ketinggalan untuk mencobanya, meskipun saat itu antrian lumayan panjang. Tapi karena rasa ingin tahu, apa salahnya untuk ikutan dalam antrian.

Omah Kayu

Salah satu objek wisata Batu Malang terbaru dan tempat wisata yang lagi hits saat ini adalah Omah Kayu. Bangunan rumah yang terbuat dari kayu yang dibangun dipinggir tebing/perbukitan ini lagi ramai digemari oleh para pengunjung, tidak hanya di Malang, wisata sejenis juga pernah saya jumpai saat berkunjung ke Lodge Maribaya Lembang. Rumah kayu yang sengaja dibangun dipinggiran tebing ini memang memberikan sensasi yang berbeda, selain bisa untuk bersantai sambil menikmati pemandangan alam, wisata seperti ini sangat digemari karena sangat bagus dijadikan sebagai spot untuk berpoto. Omah Kayu yang berada lokasi Gunung Banyak ini dibuat lumayan banyak, dan harga tiket masuknya juga tidak terlalu mahal, hanya Rp 5000/orang dan kita sudah bisa menikmati objek wisata Batu Malang ini. 
Saat kami disini, pengunjung lumayan ramai, terlihat antrian panjang pengunjung yang hanya sekedar ingin berpoto di setiap Omah Kayu. Nah, karena bangunannya dari kayu dan dipinggiran tebing, pihak pengelola membatasi maksimal hanya 6 orang diperbolehkan untuk menaiki Omah Kayu dan harus bergantian. Kita tidak mau dunk nanti terjadi hal hal yang tidak di inginkan di Omah Kayu kalau tidak diberi batas orang yang diperbolehkan menaikkinya.
Omah Kayu Batu Malang
Omah Kayu Batu Malang
Masih di Gunung Banyak, sebenarnya teman saya tadi sudah mendapatkan no antrian untuk ikut Paralayang, sambil nunggu antrian yang sudah di no 30 an kami mengunjungi Omah Kayu terlebih dahulu. Setelah dari Omah Kayu kamipun kembali ke area Paralayang tadi berharap para antrian sudah semakin sedikit. Tapi kenyataannya dari pertama memang belum ada para peserta Paralayang yang mulai, dikarenakan saat itu tidak ada angin/menunggu arah angin yang tepat untuk mulai Paralayangnya. Nasib ya, akhir kata teman saya mengundurkan diri dari antrian Paralayang, sesuai dengan kesepakatan awal kalau kita batal uang akan di kembalikan sepenuhnya tanpa ada potongan. Mungkin dilain waktu dan tempat kita bisa coba lagi ikut antrian untuk mencoba serunya melayang layang diudara.

Coban Rondo

Objek wisata di Batu Malang yang kami datangi selanjutnya adalah Coba Rondo. Coban yang artinya air terjun Rondo adalah Janda. Kalau diartikan secara langsung adalah air terjun canda, pasti ada sejarah dibalik pemberian nama tersebut. ini dia legenda Coban Rondo, berawal dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan antara Dewi Anjarwati dari gunung Kawi dan Raden Baron Kusuma berasal dari gunung Anjasmoro, selang pernikahan mencapai 36 hari (selapan), Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke gunung Anjasmoro. Namun orang tua Dewi Anjarwati melarang keduanya untuk pergi karena baru selapan, namun keduanya bersikeras berangkat dengan segala resiko apapun yang terjadi selama perjalanan.
Coban Rondo
Coban Rondo
Namun dalam perjalanan munculah sosok Joko Lelono yang tidak tahu asal usulnya, nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya. Perkelahian pun tidak terelakkan dan kepada punokawan yang menyertai Raden Baron berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan disuatu tempat yang ada Cobannya (air terjun), perkelahian berlangsung seru dan akhirnya sama sama gugur, dengan demikian akhirnya Dewi Anjarwati menjadi janda (Dalam bahasa jawa Rondo). Sejak saat itulah tempat Dewi Anjarwati menanti suaminya dikenal dengan COBAN RONDO. Konon batu besar dibawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri.

Coba rondo saat ini memang menjadi salah satu tempat wisata alam air tejun yang sering dikunjungi wisatawan, lokasinya masih satu kawasan dengan tempat wisata Labirin dan masih ada beberapa tempat wisata lainnya disini. Untuk tiket masuk ke lokasi ini dikenakan biaya Rp 18.000/orang ditambah Rp 10.000 untuk parkir mobil. Coban rondo atau air terjun ini tidak jauh berbeda dengan air terjun di daerah lain, air terjun yang cukup tinggi ini yaitu setinggi 84 meter memiliki daya tarik sendiri bagi para pengunjung baik dalam maupun luar, Coban rondo paling banyak dikunjungi saat akhir pekan atau hari libur nasional.
Coban Rondo
Coban Rondo
Rasakan kesejukan bulir bulir air yang diterpa sejuknya udara saat berada disini, dan disekitar lokasi Coban Rondo juga terdapat kios kios kecil yang menjual beraneka makanan, oleh oleh khas Malang dan tentunya souvenir souvenir lucu yang wajib dibawa pulang. Dilokasi air terjun juga tersedia beberapa aktifitas outdoor seperti Flying Fox, Fun Tubing dan Camping Ground, selain itu bagi yang suka trekking tidak ada salahnya untuk mencoba berpetualang ke Cuban Tengah biar bisa merasakan langsung serunya bersatu dengan alam.

Dengan sisa waktu yang ada, kami melanjutkan ke tujuan wisata lainnya. Seperti Labirin dan bermain keseruan olahraga memanah yang masih berada disatu lokasi dengan Coban Rondo, kemudian melanjutkan ke Peternakan kuda Megastar dan Terakhir di Museum Angkut.

BACA : Wisata Batu Malang : Labirin, Peternakan Kuda Megastar Dan Museum Angkut (Bag-2)



'Keep Traveling Keep Writing'

EnryMazniDotCom  - Mendadak dangdut! hahaha, mungkin kalian pernah mendengar sepenggal kata kata itu di sebuah film, film yang dibintangi a...

EnryMazniDotCom - Mendadak dangdut! hahaha, mungkin kalian pernah mendengar sepenggal kata kata itu di sebuah film, film yang dibintangi aktris Indonesia Titi Kamal ini sempat menjadi hit dimasa itu,Titi Kamal yang berperan menjadi artis dangdut. Nah, kali ini saya bersama dua orang teman mau 'mendadak ngetrip'. Perjalanan yang tidak pernah terencana sebelumnya tiba tiba terjadi secara dadakan, mmmmm bisa ya? ya bisa dong walaupun trip kali ini tanpa ada persiapan apapun dan semuanya terjadi secara tiba-tiba, dan alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Jadi, saya memanggil trip ini dengan 'Sudden Trip'. Short Trip ini kami sejenak melepir ke kota Bandung, dengan tujuan The Lodge Maribaya. Sebuah adventure park yang lagi hit di kota Bandung.
The Lodge Maribaya
The Lodge Maribaya
Perjalanan menuju Bandung kami mulai dari Jakarta, setelah selesai menghadiri undangan pernikahan adik nya salah satu teman kami tepatnya malam minggu di daerah Cipulir Jakarta Selatan. Selepas magrib kamipun sampai dilokasi pesta, dan langsung menyantap menu makan malam sambil ngobrol ngobrol ngalur ngidul, dan tiba tiba kepikiran ide jalan jalan ke Bandung dan berangkatnya malam ini terus pulang ke Jakartanya besok malam. Mmmmmmm, gayung pun bersambut, khirnya kami memutuskan untuk berangkat ke Bandung malam ini juga, meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 lewat.


Rencana trip dadakan malam ini pun langsung kami eksekusi menggunakan bus Primajasa berangkat dari terminal Lebak Bulus. Akhirnya sampai di terminal sudah pukul 22.00 lewat, agak hopeless seh sebenarnya apakah masih ada bus malam ini ke Bandung. Setelah menunggu lebih kurang 15 menit akhirnya dapat bus Primajasa tujuan Garut via Cileunyi, dan kami memutuskan menggunakan bus terakhir ini dan turun di Cileunyi. Ongkos dari Jakarta ke Cileunyi sebesar Rp 40.000/orang untuk kelas ekonomi AC. Perjalanan memakan waktu lebih kurang 3 jam ini pun kami tempuh sambil istirahat tidur, malam ini kondisi bus terlihat sepi penumpang, jadi kami bisa lebih leluasa untuk memilih barisan barisan kursi yang kosong untuk tidur selonjoran.

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 lebih, terdengar samar sama suara kernek bus meneriakkan 'Cileunyi' berkali kali, tandanya kami sudah tiba di tujuan. Saat turun dari bus terasa dingin sekali udara malam ini, dinginnya sama dengan suhu udara saat didalam bus tadi. Kami memang tidak membawa persiapan jaket, jadi terpaksa udara dingin ini kami tahan, tapi menyegarkan sekali udaranya sehingga rasa kantuk pun hilang.

Dari Cileunyi pun kami menggunakan angkutan kota menuju Cicaheum, walaupun sudah tengah malam ternyata masih ada beberapa angkot berkeliaran dikawasan ini. Tapi, karena tengah malam si akang supir pun memasang tarif ongkos Rp 10.000/orang. Tak apa, kamipun bisa memaklumi kondisinya. Cicaheum adalah sebuah terminal bus dan salah satu dari dua terminal terbesar di Bandung Jawa Barat ini, kemudian dari sini kami melanjutkan lagi menuju ke hotel yang sudah kami booking saat masih dalam perjalanan tadi.

Hotel Nyaman Dan Murah

Hotel tempat kami beristirahat malam ini namanya 'Kenangan Hotel Bandung', lokasi hotel ini berada di Jl Kebon Sirih No.4 tepatnya berada disebelah kantor Gubernur Jawa Barat. Hotel dengan rate per malamnya Rp 398.000 untuk Deluxe Triple Bed AC Room ini tergolong murah, dan sudah termasuk sarapan pagi per orangnya. Luas kamarnya pun lumayan dengan beberapa fasilitas didalamnya, seperti televisi, mini bar, beberapa gelas dan teko untuk membuat kopi atau teh yang sudah disediakan, untuk nyimpan baju juga tersedia sebuah lemari yang cukup besar dengan brankas kecil didalamnya. Kamar nya bersih dan ada jendela disisi kiri untuk sirkulasi udara kamar.

Belize Secret Beach is a popular destination near San Pedro Town Belize.

Kamar mandinya juga disediakan shower lengkap dengan pemanas air, wastafel, shampo dan sabun cair beserta 3 buah handuk. Kenangan hotel ini berada di pusat kota Bandung dan dekat dengan stasiun kereta api Bandung, Bandara dan pasar baru. Hotel yang menerapkan 'hommy concept' ini memang benar benar membuat kita serasa dirumah, terlihat disetiap lantai gedungnya memiliki sebuah ruang tamu terbuka sebelum memasuki koridor kodridor kamar. Pelayanan resepsionisnya pun sangat friendlly ketika kami cek in ditengah malam.
Kenangan Hotel - Bandung
Kenangan Hotel - Bandung
Untuk sarapan pagi, kita bisa langsung ke coffee shop nya. Walaupun sarapan yang disediakan tidak seperti hotel hotel berbintang lainnya, tetapi disini menerapkan sistem pesanan, layaknya ketika kita berkunjung ke sebuah restoran. Hanya ada beberapa menu pilihan untuk sarapan pagi, dan pagi ini kami memesan satu porsi mie rebus, dua posri nasi goreng telur dan 3 cangkir teh manis hangat. Kita juga bisa minta diantarkan ke kamar untuk sarapan pagi. Jadi, setelah memesan menu sarapan kami langsung kembali ke kamar dan sarapannya nanti diantarkan ke kamar kami.

Sambil menunggu salah satu teman lagi yang membawa beberapa makanan tambahan, kami mulai berangsur angsur menyantap makanan hotel. Oh ya, kebetulan teman yang bakalan datang ini bakal balik ke Pekanbaru pagi ini, jadi dia tidak bisa ikut bersama kami. Sambil makan kami memulai percakapan untuk rencana pagi ini, selain ke The Lodge Maribaya Lembang dan jika masih ada waktu luang kami akan berkeliling dalam kota bandung saja. Sebenarnya sudah tidak sabar pengen cepat cepat ke Maribaya, penasaran ingin melihat beberapa wahana yang ada disana dan lagi hit banget saat ini di para netizen. The Lodge Maribaya lokasi nya berada di daerah perbukitan Cibodas Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Selesai cek out hotel kami berangkat ke Maribaya menggunakan online car, ongkos dari hotel ke lokasi Rp 77.000 dan dapat potongan Rp 30.000, lumayan kan hemat nya. Perjalanan menuju The Lodge Maribaya Lembang Bandung ini memakan waktu lumayan lama. Karena kondisi jalan yang menanjak serta berlobang ditambah lagi lebar badan jalan yang sempit mengharuskan kendaraan yang menuju ke sana tidak bisa kencang, seharusnya pihak pemda memperhatikan kondisi seperti ini, ya minimal aspal jalannya mulus dan tidak berlobang, karena ini kan merupakan kawasan wisata yang banyak dikunjungi setiap akhir pekan. Coba lihat kondisi jalan di Belitung, hampir 99 persen jalan menuju ke tiap tiap tempat wisata sangat mulus sekali.

The Lodge Maribaya Bandung

Lagi, kota Bandung menambah deretan tempat wisata alamnya. Wisata alam yang asri dengan pemandangan bukit dan pohon pinus ini sangat menarik perhatian para traveler saat ini. Bagaimana tidak, selain lokasi outbound ternyata The Lodge Maribaya Resort juga tersedia disini. The Lodge Maribaya ini juga memiliki beberapa wahana yang cukup menantang adrenalin kamu saat mencobanya, selain itu disini juga tersedia area untuk berkemah baik bersama keluarga maupun teman teman. Karena diarea ini sudah disediakan tenda tenda dan beberapa fasilitas dan perlengkapan berkemah. Tenda tenda yang disediakan oleh pihak pengelola pun menurut saya tergolong unik, seperti tenda tenda para jamaah haji di mekah.

Jangan khawatir bagi yang membawa kendaraan pribadi ke sini, karena pihak pengelola sudah menyediakan lahan parkir kendaraan roda empat cukup luas. Untuk keamanan menurut saya disini sangat aman ya, karena lokasi wisata ini dikelola secara resmi, walaupun saya tidak tahu pasti pihak pengelolanya apakah pemuda setempat atau pemerintah daerahnya, yang jelas petugas petugas di tempat wisata ini memakai baju seragam dalam bertugas dan semua transaksi yang berlaku dibuktikan dengan karcis resmi.

Di The Lodge Maribaya tiket masuk nya juga tidak terlalu mahal, hanya dikenakan Rp 25.000/orang dan dapat satu gelas welcome drink. Kita akan diberi satu buah gelang kertas sebagai tanda masuk dan 1 buah kertas kecil merupakan voucher yang nantinya akan ditukarkan dengan 1 gelas welcome drink. Lokasi yang berada dipinggiran tebing perbukitan ini, disulap menjadi tempat wisata yang bisa dikatakan kekinian untuk saat ini. Lihat saja wahana wahana outdoor yang sudah dipersiapkan bagi para penyuka tantangan, tetapi sebelum kita sampai diarea wahana outdoor ini, kita akan melewati turunan anak tangga dengan viewnya perbukitan dan hamparan hutan pinus yang hijau menyejukkan mata. Maka tidak heran kalau disini dijadikan spot terfavorit untuk mengambil poto sebelum turun ke bawah.

Wahana apa saja seh yang ada di Lodge Maribaya ini, dan tentunya permainan permaian disini lagi ramai dibicarakan di sosial media, apalagi wahana ayunan dan sepeda udaranya sedikit membuat kita deg deg an untuk mencobanya. Kamu bisa mencoba salah satu wahananya atau hanya satu saja dari pilihan berikut ini :

1. Sky Tree
2. Mountain Swing Atas
3. Mountain Swing Bawah
4. Zip Bike, dan
5. Bamboo Sky

Untuk mencoba permainan diatas tidak gratis, kita akan dikenakan biaya sebesar Rp 20.000/wahana. Nah, kebetulan saat kami kesini di weekend ,jadi kami harus extra bersabar untuk mencobanya, dan permainanan yang paling panjang antrianya adalah Zip Bike. Zip Bike merupakan wahana sepeda yang berjalan diatas seutas tali besi yang membentang panjang di udara. Walaupun safety nya sudah super duper aman, tetapi tetap saja yang namanya melayang di udara membuat nyali kita sedikit menciut. Cukup mengayuh sepeda kira kira ke posisi 50 persen dari panjang tali, kemudian kita disuruh berhenti untuk diambil poto, disuruh berpose bebas atau mengikuti instruksi dari abang fotografer yang berada diposisi disamping tebing.
Zip Bike - The Lodge Maribaya Lembang
Zip Bike - The Lodge Maribaya Lembang
Silahkan berpose semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil poto yang maksimal juga dengan latar belakang perbukitan dan hamparan pohon pohon pinus akan membuat poto kita lebih ciamik. Selesai diambil gambar saat beraksi melayang diudara, kemudian petugas akan menarik kembali sepeda kita ke belakang, karena sepedanya tidak bisa untuk dikayuh mundur. Bagaimanakah rasanya setelah mencoba Zip Bike ini?, hahaha mungkin hanya travelmate saya Firman abdul yang bisa menjelaskan bagaimana sensasinya bersepeda diatas seutas tali yang terbentang di awang awang.

Wahana selanjutnya yang wajib dicoba adalah Montain Swing (Ayunan), merupakan wahana yang diayun ke tengah tengah pinggiran tebing berjurang dengan latar belakang view nya kehijauan pohon pohon sepanjang perbukitan. Durasi untuk ayunan pun tidak terlalu lama, cukup untuk sesi pemotretan saja. Makanya tidak heran kalau kita banyak melihat poto poto para netizen di sosial media, dan wahana ini memang lagi hit dikalangan anak anak muda.

Dan masih ada beberapa lokasi yang bisa dijadikan spot untuk berpoto, seperti Sky Tree dan Bamboo Sky. Jika berkunjung kesini di waktu akhir pekan, siap siap lah anda untuk extra sabar menunggu antrian panjang. Selain itu , di Lodge Maribaya ini juga bisa dijadikan untuk kegiatan outbound / gathering kantor atau hanya sekedar untuk berkumpul keluarga dan teman teman.
Perbukitan The Lodge Maribaya
Perbukitan The Lodge Maribaya
Nah, lelah bermain kita bisa santai sejenak dilokasi food area nya, karena banyak tersedia makanan makanan masakan Sunda dijual. disini juga tersedia tenda tenda santai untuk digunakan sebagai tempat menyantap makanan yang kita pesan tadi sambil menghirup segarnya udara perbukitan. Tetapi untuk harga makanan yang dijual disini menurut saya sedikit mahal, dan sangat disayangkan saat kita memasuki area Lodge Maribaya ini tertulis peringatan 'Dilarang Membawa Makanan', saya juga tidak tahu pasti maksud dan tujuan dari peringatan itu yang dipajang dipintu masuk utama. Fasilitas lainnya yang juga disediakan oleh pihak pengelola adalah toilet dan musholla.

Lokasi wisata yang menawarkan pemandangan alam dan segarnya udara perbukitan ini, sangat cocok sekali untuk berpiknik bersama keluarga tercinta maupun teman teman tersayang, untuk menghabiskan hari libur anda. Meskipun lokasinya lumayan jauh dari kota Bandung, tetapi setimpal dengan apa yang akan kita dapat saat tiba di sini.

Waktu saat ini pun sudah menunjukkan pukul 14.00 , dan saatnya kami harus kembali ke kota Bandung sebelum malam menjelang. Kamipun berjalan arah keluar lokasi menuju ke jalan utama desa, sambil berjalan kami sedikit kebingungan dengan kendaraan/transportasi untuk mencapai kota Bandung. Loh tadi datangnya kan pakai Grabcar, kalau pulangnya ya tidak ada driver Grab nya yang standby di seputaran sini. Walaupun ada angkutan yang berwarna kuning yang lalu lalang dan kami pun tidak tahu pasti rute angkutan kemana tujuannya, cara lainnya adalah menjadi Hitchhikers biar dapat tumpangan gratis ke Bandungnya.

Hitchhiking adalah cara seseorang untuk mendapatkan tumpangan gratis dari kendaraan yang lewat, dan pastinya satu arah atau satu tujuan yang sama. Biasanya para hitchhikers menggunakan jempol tangan yang diacungkan kearah jalan raya atau menggunakan sebuah kertas yang bertuliskan tempat atau arah tujuan kita, berharap ada pengendara yang mau berhenti dan memberi tumpangan. Beruntung sekali kami siang itu mendapat tumpangan gratis sebuah mobil pick up bak terbuka, dan dibelakangnya  sudah ada beberapa orang ibu ibu dan kamipun duduk di bak belakang bersama para ibu ibu tadi.
Hitchhiking Ke Bandung
Hitchhiking Ke Bandung
Kebetulan sekali mobil pick up ini menuju ke kota bandung, cerita dari salah seorang ibu tadi, mereka mau ke sebuah rumah sakit untuk menjemput keluarganya yang sudah dibolehkan pulang setelah perawatan. Bersyukur sekali kami bisa dapat tumpangan gratis disaat transportasi susah seperti saat ini dan yang pastinya bisa menekan budget traveling juga kan.

Menjelang malam sebelum kami balik ke jakarta , kami hanya menghabiskan waktu di alun alun kota Bandung. Karena sudah tidak ada tujuan lain lagi, selesai shalat magrib kamipun beranjak menuju terminal Leuwi Panjang untuk mencari bus kembali ke Jakarta. Syukur kami masih kebagian bus ke terminal Kampung Rambutan Jakarta, pilihan kami malam ini bus ekonomi ac seat 3-2 dan ongkosnya juga murah hanya Rp 50.000 per orang bila dibandingkan dengan Primajasa yang Rp 75.000.

Baca : Wisata Alam Garut, Telaga Bodas Dan Perkebunan Teh

Nah, itulah cerita sudden trip kami di kota bandung, walaupun hanya mengunjungi satu lokasi wisata yaitu The Lodge Maribaya, tetapi trip dadakan seperti ini sangat menyenangkan, dan ada cerita dan keseruan tersendiri meskipun tanpa persiapan apa apa.



'Keep Traveling Keep Writing'