Travelling Stories and Medical Record

Home Top Ad

EnryMazniDotCom - Malam pertama di HCMC saya hanya menghabiskan waktu untuk berkeliling ke Ben Tanh Marekt , kalau malam namanya lebih dik...

Wisata Ho Chi Minh City Vietnam : Coba Kunjungi Chu Chi Tunnels

EnryMazniDotCom - Malam pertama di HCMC saya hanya menghabiskan waktu untuk berkeliling ke Ben Tanh Marekt , kalau malam namanya lebih dikenal dengan night market. Sambil berkeliling ke night market saya sekalian mau membeli tour pack buat besok ke Chu Chi Tunnels, iseng iseng sebelum keluar hotel saya menanyakan paket tour Chu Chi Tunnels yang berada ditempat saya menginap. Meskipun saya sudah mempunyai tempat travel yang murah, apasalahnya mencoba bertanya yang satu ini, untuk half day tour Chu Chi Tunnels mereka jual seharga 189.000 VND sudah termasuk fasilitas antar jemput ke hotel tetapi harga tersebut masih diluar tiket masuk Chu Chi Tunnelsnya. mmmm benerankan perkiraan saya ternyata mahal, dan ternyata hanya satu tempat agen travel di HCMC yang benar benar murah dalam menjual semua paket tour mereka.
The Sinhtourist
The Sinhtourist
The Sinhtourist, yaa ini agen travel yang ketjeh badai lah dalam memberi harga paket tour dibanding agen lain, dan saya sudah pernah melakukan survei ke beberapa tempat lainnya dan hanya The Sinhtourist yang paling cetar membahana murahnya. Jadi tidak heran pas datang ke sini kondisinya sangat ramai, untuk half day Chu Chi Tunnels tour pack mereka tawarkan hanya 109.000 VND dan biaya tersebut belum termasuk dengan biaya masuk Chu Chi Tunnels nya seharga 110.000 VND. Sangat direkomendasi banget kalau mau beli paket tour dan lain lain ke The Sinhtourist.
Waktu pertama kali ke HCMC tahun lalu saya membeli untuk paket tour ke Mui Ne Sand Dunes di The Sinhtourist sudah termasuk tiket sleeper bus untuk pulang pergi hanya 19 USD, sangat murahkan kalau dibandingkan sama agen lain yang pernah saya tanya di beberapa tempat, rata rata mereka menjualnya 25 – 26 USD. Untuk alamat dan lokasi The Sinhtourist bisa cari di google maps ya.

Nah, akhirnya untuk half day tour pack Chu Chi Tunnels buat besok saya membeli di The Sinhtourist untuk 2 orang yaitu 218.000 VND, dan para tamu diwajibkan sudah harus berada di The Sinhtourist jam 07.30 untuk yang mengambil tour pagi.

Setelah tiket buat besok sudah ditangan, saya bersama Firman lanjut mencari makan malam di resto halal. Nah bagi yang mencari makanan halal ada beberapa pilihan resto di seputaran Benh Tanh Market, seperti resto yang akan saya kunjungi saat ini. Tapi malam ini kami mau mencoba terlebih dahulu di The Daun Restaurant, sepertinya resto ini sangat direkomendasikan ya ini terlihat dari pintu masuknya tertempel stiker Tripadvisor.yang menandakan bahwa banyak parar traveller yang sudah mencoba dan mereviewnya di Tripadvisor.
Mie Goreng - The Daun Restoran
Mie Goreng - The Daun Restoran
Untuk pelayananya sangatlah ramah, setelah diberikan daftar menu akhirnya kami memesan Nasi Goreng, Mie Goreng dan Nasi Putih total harganya 223.000 VND untuk berdua. Mmmmm masih tergolong mahal juga seh menurut saya dan masakannya pun standar dari segi rasanya dan porsinya sedikit seh, yahhh namanya juga baru malam pertama di HCMC jadi harus pinter membanding bandingkan resto dulu mana yang murah dan maknyus masakannya.

Nothing too much we can do this night *uhuk uhuk in english dank*, setelah makan saya berkeliling lagi di seputaran Benh Tanh market sambil celingak celinguk dikeramaian pasar malam, tetiba datang seorang pengendara sepeda menawarkan jasa ‘Ladies’ W.O.W, dan itu bukan hanya satu orang tapi ada beberapa orang laki laki yang mengendarai sepeda berkeliling night market menawarkan jasa ‘ladies’ tadi. Nah wisata malam di HCMC ada plus plus nya loh dan tergantung kita masing masing aja *la la la sing*.

Ok lanjut, di night market ini selain menjual souvenir, kaos dan ‘ladies’ juga ada kulinerannya juga. Salah satu contohnya ini ne saya menghampiri ibuk ibuk penjual makanan warna warni, saya tidak tahu pasti nama makananya apa, terbuat dari ketan yang berwarna warni, ada kacang juga yang dihaluskan, ada singkong rebus parut juga, kemudian di siram kuah dan rasanya yummy banget. Untuk harganya 1 porsi 50.000 VND dan bisa untuk makan 2 orang loh, porsinya banyak banget.
Ketan Pelangi - Night Market HCMC
Ketan Pelangi - Night Market HCMC
Masih berkeliling keliling disini sambil nomnom ketan pelangi tadi, disisi lain ada mba mba pake motor jualan kopi vietnam dan halal loh. Ne salah satu kesukaan saya kopi es susu vietnam, soalnya waktu trip pertama dulu pernah nyobain makanya pas datang ke HCMC lagi wajib minum kopi ini lagi. Satu gelasnya hanya 15.000 VND dan mba yang jualnya pun bisa berbahasa melayu, so tidak perlu susah payah ber english english ria seperti saya yang kesusahan setiap komunikasi dalam bahasa inggris.

Area Benh Tanh market / night market tidaklah terlalu besar, namanya juga lokasi tempat penjual souvenir atau oleh oleh Vietnam jadi untuk keliling keliling malam ini cukup sekian dulu, dan waktunya kembali ke hotel buat istirahat agar besok pagi pagi bisa bangun dengan kondisi fit dan memulai Chu Chi Tunnels tour.

Beruntung lokasi tempat saya menginap tidak terlalu jauh dari kantor The Sinhtourist, jadi besok pagi saat menuju ke meeting point di The Sinhtourist cukup berjalan kaki saja sambil olahraga mantajhhhh biar sehat lahir dan bathin.

Day 2

Chu Chi Tunnels Half Day Tour

Pagi pagi sekali saya dan Firman sudah bersiap siap menuju The Sintourist, tapi sebelum melangkah saya memastikan dahulu barang barang yang mau dibawa untuk tour hari ini apakah sudah lengkap, dan yang tidak selalu ketinggalan adalah botol minum buat sediaan kalau tiba tiba 'terserang' kehausan hebat *kedipkedip mata*. Sambil berjalan menuju lokasi meetpo, saya bersama Firman singgah ke Family Mart nyari cemilan buat nantinya, karena tour ini tidak menyediakan makan bagi para tamunya.

Ada baiknya membawa bekal sendiri, lumayankan buat ganjal perut menjelang makan siang setelah tour selesai nantinya. Beli beberapa makanan ringan di Family Mart lumayan juga harganya hehehe, belanja cemilannya kena 79.000 VND beberapa bungkus biskuit dan air mineral.

Akhirnya sampai juga di lokasi, terlihat pagi ini kantor The Sinhtourist sudah ramai banget sama para tamu yang mau tour. Semua para tamu berbaur disini, ada yang duduk, berdiri bahkan ada juga berdiri di trotoar jalan depan pintu masuk. Semuanya menunggu untuk dipanggil sama kepala rombongan tour, disini juga terdapat beberapa bus yang sudah standby untuk mengangkut para tamu ke berbagai tujuan.

Termasuk saya dan rombongan yang sudah siap untuk di angkut *bukan museum angkut ya*. Sambil menunggu dipanggil untuk menuju bus, saya membeli kacang rebus sebagai penganjal sementara. Ternyata didepan The Sinhtourist banyak para pedagang dadakan yang berjualan disini, mulai dari kacang rebus, roti roti, kacamata dan topi khas penduduk Vietnam juga mereka tawarkan. Kalau saya lebih memilih untuk mencoba kacang rebus tadi karena kacangnya besar besar banget dan sepertinya yummy banget dan harga nya 20.000 VND untuk 1 porsi.
Penikmat Kacang Rebus
Penikmat Kacang Rebus
Tak lama berselang, rombongan kami dipanggil menuju bus dan harus berjalan sedikit ke arah taman yang tidak jauh dari kantornya. Perjalanan menuju Chu Chi Tunnels pun dimulai dan tour ini dipandu oleh seorang tour guide cewek. Diapun mulai memperkenalkan diri dan mulai bercerita tentang HCMC, Chu Chi Tunnels dan kebiasaan masyarakat HCMC.

Bus menuju Chu Chi Tunnels lebih kurang 2 jam perjalanan one way, dan saat masih dipertengahan perjalanan, si tour guide tadi menyarankan untuk mengumpulkan uang masuk ke Chu Chi Tunnels ke dia, supaya nanti tidak perlu repot report harus mengantri sendiri sendiri, lebih baik dia saja yang antri diloket pembelian tiket untuk semuanya. Mmmm good idea seh, dan semua tamu pun mulai memberikan uang sebesar 110.000 VND per orang untuk tiket masuknya.
Bus To Chu Chi Tunnels
Bus To Chu Chi Tunnels
Sebelum tour Chu Chi Tunnels dimulai, kita akah diarahkan ke tempat audio visual untuk melihat dan mengenal lebih dalam tentang sejarahnya. Setelah melihat video dan diperkenalkan beberapa bagian dari Chu Chi Tunnels saya yakin para tamu tamu akan terkagumkagum dengan kepintaran orang Vietnam pada zaman itu, selanjutnya para tamu akan dipanggil oleh masing masing kepala rombongan untuk memulai tournya.

Oh ya ini sedikit cerita tentang Chu Chi Tunnels / dikenal terowongan Chu Chi.
Chu Chi Tunnels merupakan satu bukti tanda peperangan Vietnam melawan tentara Amerika, terutama bagi Vietnam Selatan. Karena dari sinilah mereka melakukan pertahanan melawan penjajahan bangsa barat kala itu. Lokasi Chu Chi Tunnels terletak di district Chu Chi lebih kurang 40 KM dari Saigon. Awal mula pembanguna terowongan ini sejak 1940 an selanjutnya dikembangkan semenjak tahun 1960 an ke arah Chu Chi sebagai pertahanan melawan Amerika.

Terowongan Chu Chi ini berguna sebagai perlindungan selama peperangan, selain itu bunker digunakan untuk menjalani kehidupan sehari hari para tentara Vietnam, karena di terowongan ini juga terdapat dapur, kamar tidur, ruang senjata dan lain lain layaknya sebuah rumah untuk kehidupan sehari hari kita. Nah, selama saya mengikuti tour Chu Chi ini, guide nya mengatakan kalau makanan utama tentara Vietnam selama perang berlangsung adalah singkong. Jadi, sebelum tour berakhir para tamu disuguhkan untuk mencoba makanan singkong rebus langsung dari dapur umum bekas peninggalan tentara Vietnam.
Audio Visual -  Chu Chi Tunnels
Audio Visual -  Chu Chi Tunnels
Tidak hanya sebagai tempat berlindung saja, dimasa peperangan banyak para tentara Vietnam mebuat jebakan jebakan yang mematikan dibuat untuk menangkap para musuh. Nah, bagi para tamu yang ingin mencoba peralatan perang peninggalan tentara Vietnam, Di Chu Chi Tunnels ini juga disediakan area menembak bagi para turis yang ingin mencobanya dan semua peralatan perang zaman dahulu seperti senapan masih berfungsi. Kita hanya membeli peluru yang sudah disediakan oleh mereka.
Firman In Action - Chu Chi Tunnels
Firman In Action - Chu Chi Tunnels
Di area ini rata rata tempat tempat persenjataan dan dapur mereka tidak berada diatas permukaan tanah, tetapi berbentuk seperti sebuah kolam yang ditutup dengan atap menyatu dengan permukaan tanah, selain itu para tentara Vietnam sering memanfaatkan kembali bekas bekas persenjataan lawan seperti bom/rudal yang sudah meledak untuk di gunakan kembali dan mereka rakit lagi sebagai senjata untuk melawan balik musuh.
Spot Photo Wajib Di Chu Chi Tunnels
Spot Photo Wajib Di Chu Chi Tunnels
Sebelum berakhir, para tamu diajak untuk menelusuri terowongan merasakan sensasi melewati jalanan kecil, sempit, lembab dan didalam terowongan kita diharuskan berjalan merangkak layaknya seorang bayi merangkak. Tapi saat ini kondisi terowongan sudah mengalami beberapa modifikasi, seperti pintu masuk terowongan yang sudah diperbesar, pipa udara yang dimasukkan dari luar ke dalam terowongan sebagai suplai oksigen, dibeberapa sudut persimpangan terowongan di beri penerawangan lampu dan juga ada seorang petugas yang standby didalam terowongan sebagai pengarah jalan. Ishhh tu petugas bisa ya bertahan dan betah lama lama didalamnya, saya sendiri aja saat melewati terowongan merasa takut apalagi suasana didalamnya seperti mencekam dan kondisi udara yang lembab.
Pintu Masuk Terowongan - Chu Chi Tunnels
Pintu Masuk Terowongan - Chu Chi Tunnels
Dan akhirnya rangkaian tour Chu Chi Tunnels pun selesai, dan para rombongan diajak untuk kembali ke bus untuk kembali ke HCMC. Decak kagum pun muncul dalam pikiran saya tentang terowongan Chu Chi ini, ternyata pada zaman dahulu mereka sudah bisa membangun sebuah terowongan didalam tanah lengkap dengan bilik bilik yang diperuntukkan sesuai dengan fungsinya masing masing, dan mereka bisa bertahan didalamnya. Chu Chi Tunnels ini mirip dengan Lobang Jepang yang terdapat di Kota Bukittinggi Sumatera Barat tepatnya di Ngarai Sianok, Lobang Jepang bekas peninggalan di zaman penjajahan jepang dan Lobang Jepang ini di gunakan sebagai tempat perlindungan tentara jepang dan dibangun oleh masyarakat Indonesia secara kerja paksa oleh mereka.
Singkong Rebus - Dapur Umum Chu Chi Tunnels
Singkong Rebus - Dapur Umum Chu Chi Tunnels
Selama perjalanan kembali ke HCMC saya manfaatkan untuk beristirahat tidur, karena saat saat seperti inilah waktu yang tepat untuk tidur karena sesampainya nanti di HCMC saya bersama Firman harus kembali lagi memulai sightseeing, seperti mengunjungi Vietnam post office, Gereja Notre Dame, Mekong River dan lain lain dan tentunya menggunakan kaki kaki yang manjahhhh ini *sok manjah*.

Saatnya makan siang, turun dari bus Tte Sinhtourist saya melanjutkan jalan kaki ke Benh Tanh area lagi, kali ini saya mau mencoba menu makanan halal di restorant Kampung Melayu. Di deretan ruko ruko yang berseberangan dengan Benh Tanh Market ini terdapat beberapa restoran halal, salah satunya adalah restoran Kampung Melayu ini.

Pada setiap restoran halal yang ada disekitaran sini, rata rata mereka menyediakan free wifi, so bagi pecinta sosial media fasilitas free wifi sangat membantu sekali, terutama yang suka update status atau sekedar posting posting makanan and it including me *tutup muka*.

Untuk makan siang saya kali ini dengan beberapa menu dan porsi yang luarrr biasa banyak hanya 247.000 VND untuk makan 2 orang. Saking banyak porsinya itu makanan, hampir saja tidak habis. Disini termasuk murah soal harga makanan dan porsinya juga banyak bila dibandingkan The Daun restoran tempat saya makan malam kemaren. Dan rata rata restorannya nyaman karena br AC, satu lagi kita juga tidak kesulitan dengan bahasa, karena hampir disetiap restoran halal di Vietnam pelayannya bisa berbahasa melayu.
Salah Satu Menu Lunch Kami di Resto Kampong Melayu
Salah Satu Menu Lunch Kami di Resto Kampong Melayu
Saya dan Firman pun tidak mau buru buru meninggalkan resto ini setelah makan, karena selain bisa istirahat sambil ngadem saya pun tidak harus buru buru untuk citywalk tour. So berisitirahatlah secukupnya sebelum melanjutkan sightseeing disekitaran district 1 HCMC ini. Oh ya, suasana siang di area ini sangat berbeda bila dibandingkan pada malam harinya, karena rata rata para turis lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkeliling di area ini (night market) pada malam hari sambil mencari souvenir souvenir sebagai oleh oleh nantinya.

Setelah merasa cukup ngadem di restoran Kampung Melayu ini, saya bersama Firman mulai melanjutkan langkah kaki untuk explore area sekitar. Baca cerita selanjutnya disini ya.

'Keep Travelling, Keep Writing'

0 comment: