Travelling Stories and Medical Record

Home Top Ad

EnryMazniDotCom - Ho Chi Minh City atau dulunya dikenal dengan sebutan Saigon, merupakan salah satu kota bagian dari Vietnam yang menarik ...

Sehari Di Ho Chi Minh City? Coba Kunjungi 5 Tempat Ini

EnryMazniDotCom - Ho Chi Minh City atau dulunya dikenal dengan sebutan Saigon, merupakan salah satu kota bagian dari Vietnam yang menarik untuk dimasukkan ke dalam list perjalanan kamu. Meskipun keindahan alam di HCMC ini tidak terlalu menonjol, tetapi kita juga bisa menikmati bagian sisi sejarah kota ini. Selain itu, Saigon atau HCMC juga sering dikenal dengan kota seribu motor. Tak pelik ketika saya berada disini melihat hingar bingar para pengendara motor memenuhi jalanan, apalagi disaat jam sibuk. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Indonesia dalam hal kendaraan bermotor, tapi di HCMC ada satu yang sedikit berbeda, para pengendara motor masih menggunakan helm yang tidak standar atau saya lebih senang memanggilnya helm ‘Proyek’. Selama berada di kota yang kabel listriknya masih semrautan ini, saya belum melihat para pengemudi motor menggunakan helm full face atau standar, apakah mungkin angka kecelakaan jalan raya mereka rendah?. Ya sudahlah, beda negara memang beda aturan so jangan ambil pusing ya, just enjoyed your vacation on it.


Vietnam merupakan salah satu negara bebas visa bagi warga negara Indonesia, dan kamu bisa tinggal disini selama 30 hari dari tanggal stempel paspor kamu, itu maksimal ya tanpa pakai ribet. Dan untuk mata uang Vietnam adalah VND (Viet nam Dong) dan kurs nya terhadap Indonesia Rupiah (IDR) berbanding lebih kurang 0.5 x lebih rendah.
Airasia Flight To Ho Chi Minh City
Airasia Flight To Ho Chi Minh City
Vietnam, khususnya HCMC saat ini memang menjadi salah satu tujuan wisata dunia, hampir disetiap dataran Vietnam mempunyai tempat menarik untuk dijelajahi, seperti beberapa tempat peninggalan dari zaman perang dulu. Ada Chu Chi Tunnels, Vietnam City Hall, ada War Renmant Museum, Saigon Central Post Office, Cathedral Notre Dame Basilica dan banyak lagi.

Berikut beberapa tempat wisata yang bisa saya kunjungi dalam satu hari :

Setelah selesai dari half day tour Chu Chi Tunnels serta urusan perut siang ini juga sudah ditunaikan. Saya bersama Firman memulai citywalk menuju Saigon Central Post Office, salah satu bangunan bersejarah yang ramai dikunjungi turis. Tapi sebelum kesana, saya bersama Firman teringin sekali mengunjungi dan melihat Mesjid di Ho Chi Minh City, sebagai kaum minoritas, selama beberapa hari disini saya tidak mendengar seruan suara adzan atau semacam kegiatan muslim. 

Indian Jamia Muslim Mosque

Lokasi Mesjidnya masih berada dipusat kota area distrik 1, dengan menggunakan google maps offline direction langkah demi langkah yang mengantarkan kami ke INDIAN JAMIA MUSLIM MOSQUE atau dalam bahasa Vietnamnya JAMIA THANH-DUONG HOI-GIAO AN-DO beralamat di 66 THAI Lap THANH – SAIGON. Supaya lebih gampang nyarinya, Mesjid Indian Jamia ini berada di samping CARAVELLE HOTEL. Lokasinya pun berada dipinggir jalan utama dan ditandai dengan sebuah gerbang.
Indian Jamia Muslim Mosque
Indian Jamia Muslim Mosque

Saigon Central Post Office

Gedung Saigon Post Office ini masih berdiri kokoh sampai dengan saat ini dengan gaya bangunan eropa, yang mana arsiteknya adalah Gustave Eiffel merupakan arsitek menara Eiffel di Paris. Gedung Saigon Post Office sampai saat ini masih berfungsi layaknya kantor pos biasa, masih tetap melayani para pengunjung yang ingin berkirim surat, paket dan lainnya. Pada sisi kiri dan kanan gedung dipintu utama terdapat lorong lorong kecil yang dijadikan tempat berniaga berbagai macam jenis souvenir khas Vietnam. Bagi yang tidak sempat berbelanja ole ole Vietnam di night marketnya, tidak ada salahnya untuk mencoba membelinya disini.
Saigon Post Office
Saigon Post Office
Jadi jangan heran saat ke sini anda akan melihat ramainya para turis yang mondar mandir, Saigon Central Post Office ini berada berdekatan dengan Cathedral Notre Dame. Jadi, setelah cukup melihat lihat Saigon Central Post Offcie dan photo photo saya pun beralih ke Cathedral Notre Dame yang berada diseberang jalan kantor pos Saigon. Cukup nyebrang jalan saja kok sudah sampai di spot wisata berikutnya.

Cathedral Notre Dame Basilica

Another placed i visit is Cathedral Notre Dame Basilica, atau gereja katedral yang menjadi icon kota HCMC juga. Gereja katedral yang pastinya mengaungi gaya arsitek roma ini, memang menjadi tempat kunjungan para turis selanjutnya. Saat kesini terlihat banyak para turis yang ber photo photo di depannya. Bangunan yang berwarna cerah ini dibuka untuk umum, tetapi sayang saat saya kesana sudah sore, jadi para pengunjung tidak diperbolehkan masuk kecuali bagi pengunjung yang ingin berdoa didalam gereja. Terlihat digerbang masuk gereja tertulis hanya melayani bagi yang ingin berdoa yang di izinkan masuk.

Gereja ini dibangun antara 1863 dan 1880, dan memiliki dua menara lonceng dengan ketinggian 58 meter. Gereja yang terletak di pusat kota Saigon (HCMC) ini dibangun oleh kolonial Perancis dengan gaya arsitekstur Roma. Cathedral Notre Dame Basilica ini memang mempunyai kemiripan arsitektur bangunan dengan Notre Dame di kota Paris seperti sama sama memiliki dua menara lonceng disisi kanan dan kiri, dihalaman depannya juga terdapat sebuah patung Mary yang dijadikan spot buat berphoto oleh para turis termasuk juga saya *yeahh turis ni ye*.
Cathedral Notre Dame Basilica
Cathedral Notre Dame Basilica
Jadi, kalau ke HCMC untuk melihat lihat bangunan bangunan bersejarah gaya eropa sebaiknya tidak perlu menggunakan jasa guide, cukup explore sendiri saja dan lumayankan bisa menghemat budgetnya. Toh citywalk di Ho Chi Minh City ini juga tidak jauh jauh amat bisa ditempuh dengan jalan santai sambil menghabiskan waktu sore hari.

Mekong River

Selanjutnya kemana? Menjelang malam, saya menghabiskan waktu sore harinya di pinggiran sungai Mekong, ya nothing you can do when in Mekong River. Saya hanya duduk santai sambil menikmati semilir angin sungai *hah Ada ya namanya angin sungai* memandang ke seberang sungai yang merupakan daratan bagian dari HCMC yang dipisahkan oleh sungai Mekong. 
Mekong River
Mekong River
Di sisi tepat saya berdiri terdapat kursi kursi taman yang sengaja disediakan menghadap ke arah sungai Mekong, ya kita bisa duduk santai dan mengisi aktifitas sore seperti bapak bapak yang tidak beberapa jauh dari lokasi saya duduk sedang memancing. Sementara diseberang sana terlihat beberapa billboard iklan minuman beralkohol yang terpasang menghadap ke arah saya yang dipenuhi dengan semak semak belukar tumbuh dibawahnya.

Garis pinggiran sungai Mekong ini lumayan panjang, walaupun air sungainya butek banget, tetapi banyak juga masyarakat setempat menghabiskan sore hari mereka bersantai di pinggiran sungai Mekong. Saat menoleh ke belakang , sungai Mekong ini juga dihiasi oleh bendera bendera negara ASEAN yang menjulang tinggi dan berkibar dengan gagahnya, dan salah satunya adalah Si Merah Putih .
ASEAN Flag
ASEAN Flag
Senangnya melihat bendera Merah Putih berkibar di langit Vietnam, ada rasa kebanggan yang teramat deh pokoknya. Dan perjalanan hari ini pun berakhir, saya bersama Firman kembali menyusuri gedung gedung selama perjalanan pulang ke Hotel. Kembali ke Hotel saatnya bersih bersih dan night out for dinner and looking some souvenir at Benh Tanh Night Market.

Night Market at Benh Tanh

Nah, kalau traveling pasti gak sah dunk pulangnya gak belanja ini itu *eissss*, siap siap kolap deh. Untung saya tidak termasuk yang suka belanja saat traveling *mmmm kurang yakin*, apalagi belanja mikirin ole ole untuk si A si B si C dan lain lainnya. Karena bakalan nambah beban berat di backpack dan juga nambah beban dikantong saya juga, dan paling malas lagi pas update photo di sosial media isi komentarnya pada minta ole ole *pelit kan saya*. So kalau saya pribadi lebih membeli souvenir alakadarnya dan yang pasti buat nambah koleksi pribadi, jadilah traveller yang bijak ya saat sedang nge trip. Kan judulnya backpacker bukan tourpacker.

Perburuan mencari souvenir malam ini saya awali dulu dengan makan malam, lagi lagi saya dan Firman mencari makan malamnya tidak jauh dari area Night Marketnya. As i said before, disini terdapat beberapa restoran halal yang bisa kita coba satu satu. Dan malam ini saya singgah ke resto Hj Baisarah, untuk porsi makanan yang dihidangkan juga lumayan besar hampir sama dengan resto tempat makan siang tadi. Untuk berdua makan malam hanya 227.000 VND dan kenyangnya polllll banget. Dan pelayan di resto Hj Baisarah juga bisa berbahasa melayu sehingga tidak kesulitan dalam berkomunikasi.
Suasana night market malam ini terlihat sangat ramai, meskipun malam ini diguyur hujan yang lumayan lebat tapi untung tidak berlangsung lama. Night market memang sangat rekom banget untuk berburu ole ole dengan harga murah kalau dibandingkan dengan Benh Tanh Market disiang hari, harga yang ditawarkan di ngiht market juga tidak terlalu tinggi dibanding dengan Benh Tanh Market, dan saat belanja disini kita juga harus pintar dalam hal tawar menawar biar bisa belanja banyak *hahaha*.

Satu persatu pun souvenir mulai saya dapatkan dengan harga terjangkau, seperti biasa souvenir utama yang saya cari adalah tempelan kulkas, gantungan kunci dan dompet dompet kecil bertuliskan Vietnam. Karena barang barang seperti itu mudah dibawa dan bisa dapat banyak, jadi bisa lah dibagikan ke teman teman sebagi bukti hasil dari ngebolang di Vitenam. 
Deuter Night Market
Deuter Night Market
Sembari berkeliling night market, saya melihat salah satu toko tas yang ‘layak’ untuk dilihat, hehehe *modus* di toko ini tepatnya dideretan tempat money changer ada toko tas yang menjual produk produk Deuter. Tas yang paling apik sekali menurut saya, karena saya sudah menggunakannya dan sangat nyaman sekali dan sangat worth it dengan harganya. 


Tetapi di toko tas Deuter yang saat ini saya singgahi mereka menjual produk Deuter KW (sepertinya) karena harganya terbilang murah banget dan kualitasnya juga super deh. Alhasil, saya dan Firman tergiur dengan harga dan kualitasnya yang super. Tak dapat dielakkan kami membawa pulang 4 buah tas daypack dengan harga per item nya 110.000 VND, dan 1 buah Deuter Futura seharga 660.000 VND. Hah godaan mu terlalu besar wahai Deuter ditambah lagi saya orangnya yang senang banget mengkoleksi backpack, dan saat ini sudah lumayan banyak koleksi backpack dirumah *PAMERRR, PLAKKKK*.

Baiklah, sepertinya untuk berburu souvenir dan beberapa barang lainnya di cukupkan sampai toko tas Deuter saja. Karena semakin lama berkeliling night market semakin banyak barang barang yang menarik untuk dibawa pulang. Seakan akan ‘mereka’ memanggil manggil untuk ‘dibawa’, maka dari itu saya harus segera kembali ke Hotel buat packing packing karena besok sudah harus terbang kembali ke KL. Dan masih ada waktu setengah hari buat menghabiskan waktu di HCMC sebelum mengakhiri Vietnam trip ini bersama Firman my travelmate.

"Keep Traveling, Keep Writing"

0 comment: