Travelling Stories and Medical Record

Home Top Ad

Suasana pagi di pelataran mesjid raya Cirebon pagi ini sangat ramai sekali, mesjid raya Cirebon letaknya berdampingan dengan lapangan dan ...

One Day Trip Cirebon, Ini Cerita Ku (Part 2)

Suasana pagi di pelataran mesjid raya Cirebon pagi ini sangat ramai sekali, mesjid raya Cirebon letaknya berdampingan dengan lapangan dan area Car Free Day nya kota ini, tulisan ini merupakan lanjutan cerita yang sudah saya posting sebelumnya "One Day Trip To Cirebon" ayookk di baca juga part 1 nya.

Saya melangkah keluar area pelataran mesjid raya Cirebon menuju keramaian jalan lokasi car free day, sebelum berkeliling keliling lokasi wisata bersejarah saya menelusuri sepanjang jalan area CFD sambil mencari tempat untuk sarapan pagi, tentunya mencari makanan khas kota ini sambil melihat lihat akhirnya saya menemukan sebuah warung yang pagi ini sangat ramai sekali dengan para pengunjung yang memesan makanan, jadi penasaran seh sebenarnya apa yang di jual oleh ibu warung tersebut, saya beserta 2 orang teman pun tak ragu untuk melangkahkan kaki ke warung "DOCANG" Ibu Kapsah seperti tertulis di spanduk yang di pajang oleh pemilik warung nya.
enrymazni.com
Docang Ibu Kapsah
enrymazni.com
Docang Makanan Khas Cirebon
Dalam hati penasaran banget ini Docang sejenis makanan apa sebenarnya, seumur umur saya baru mengetahuinya, ya demi memenuhi rasa penasaran dan pastinya rasa kelaparan dipagi hari ini saya harus mencobanya. Mari kita lihat seperti apa seh Docang makanan khas Cirebon, Docang adalah makanan menu sarapan seperti lontong karena bahan utama nya adalah lontong yang dicampur dengan beberapa macam sayuran rebus seperti tauge dan sayur lainnya (maaf saya tidak tau nama sayurannya), parutan kelapa, kerupuk, lalu di siram dengan kuah bening. Awal mencicipinya memang agak terasa aneh dilidah saya, karena ini baru pertama kali nya mencoba makanan seperti ini, sendok demi sendok pun secara perlahan saya untuk menghabiskan Docang ini, jujur untuk rasa nya saya tidak suka mungkin mindset saya yang namanya lontong itu disiram dengan kuah bersantan tapi kalau di Cirebon lontong itu ya seperti ini. Sambil ngobrol ngobrol bareng teman perlahan lahan Docang kami bertiga pun habis dilahap dalam kurun waktu yang lama dalam menghabiskan seporsi lontong,hahahaha berbagai macam komentar dan argumen pun keluar dari mulut kami masing masing mengenai Docang ini, ahhhh inilah salah satu keseruan berwisata ke tempat baru selain berkunjung ke tempat tempat wisata kita kudu wajib mencoba makanan khas kota yang kita kunjungi, supaya kita tau bahwa Indonesia itu negara yang mempunyai ragam budaya dan banyak jenis makanan yang berbeda di setiap kota di Indonesia.
Baca Juga : One Day Trip Cirebon
Setelah urusan perut terselesaikan (Mission 1 Complete), saya melangkahkan kaki menuju area wisata pertama yaitu Keraton Kasepuhan yang berjarak beberapa km dari tempat sarapan kami, dengan berbekal map google dan beberapa kali bertanya ke masyarakat setempat langkah demi langkah kami menelusuri trotoar jalan kota ini sambil menikmati segarnya udara pagi ini, perjalanan menuju keraton Kasepuhan saya isi dengan penuh candaan bertiga untuk menghilangkan rasa jenuh berjalan, dalam perjalanan ini saya sempat singgah ke sebuah makam sejarah yang bernama Toemenggoeng ARIA WIRA TJOELA, Ia Tjan Sam Kong merupakan orang Tiongkok yang dikasi pangkat dan gelaran nama Toemenggoeng Aria Wira Tjoela oleh Kandjeng Sultan Kasepoean dan dikasi tanah Soekalila. wafatnya tanggal 24 taoen djawa 1739.
enrymazni.com
Makam Toemenggoeng ARIA WIRA TJOELA
Langkah kaki ini terus berjalan menuju keraton Kanoman yang berdasarkan map google hanya beberapa km lagi, semangat saya pun masih menggebu gebu untuk segera sampai di lokasi, keraton Kanoman ini terletak tidak jauh dari sebuah pasar tradisional Kanoman. Keraton Kanoman adalah salah satu peninggalan sejarah yang mempunyai area yang cukup luas dan di hiasi berbagai macam bentuk bangunan zaman kerajaan, berbagai macam bentuk patung patung yang berdiri kokoh di setiap gerbang masuk keraton Kanoman ini, pagi ini pengunjung belum pada berdatangan dan ternyata hanya kami bertiga orang pertama yang menginjak Kanoman untuk pagi ini, tidak banyak yang bisa dilihat disini selain hanya untuk melihat beberapa bangunan peninggalan zaman kerajaan yang masih utuh. Saya pun tidak berlama lama berada dilokasi ini hanya mengambil beberapa photo dan duduk sebentar untuk melepaskan penat kaki berjalan tadi. Cukup untuk beristirahatnya saya pun melanjutkan menuju ke tempat berikutnya, sambil melewati pasar tradisional Kanoman tadi saya tertarik untuk mencoba jajanan yang terdapat di area pasar tradisional ini, es Cuing ya begitulah nama yang tertera di gerobak nya akang penjual es Cuing, saya langsung mampir dan memesan 2 porsi es Cuing untuk di santap bertiga.
enrymazni.com
Keraton Kanoman
Perjalanan masih berlanjut ke Keraton Kasepuhan tetap menggunakan kaki masing masing untuk menempuhnya, lokasi antara keraton Kanoman dengan keraton Kasepuhan hanya berjarak beberapa km dan saya masih sanggup untuk berjalan. Sebelum berkeliling di area keraton Kasepuhan saya singgah ke area mesjid yang bersebelahan dengan keraton Kasepuhan, mesjid ini merupakan peninggalan dari zaman kerajaan terdahulu, banyak sejarah yang masih tersimpan dalam mesjid ini seperti bangunannya tetap dipertahankan seperti sediakala, dalam mesjid ini juga terdapat beberapa kolam penampungan air yang konon katanya air ini banyak dimanfaatkan oleh pengunjung sebagai obat dan untuk keperluan lainnya, para penjaga kolam pun menyediakan air dalam kemasan botol bekas untuk bisa dibawa pulang sama pengunjung, cukup meninggalkan atau menyumbang kepada para penjaganya. Saat saya tanya berapa harga satu botol air nya, si penjaga hanya menjawab seikhlasnya saja. Untuk mengabadikan beberapa moment dan bentuk bentuk benda sejarah di mesjid ini saya tak lupa mengambil beberapa gambar untuk disimpan sebagai kenangan bahwa saya sudah menginjak salah satu area sejarah di kota Cirebon ini.
enrymazni.com
Tempat Penampungan Air Mujarab di area Mesjid
Kemudian saya melanjutkan langkah menuju ke luar area mesjid tepat disebelahnya berdiri kokoh sebuah bangunan peninggalan zaman kerajaan terdahulu, untuk masuk ke area keraton Kasepuhan kita dipungut retribusi sesuai dengan peraturan pemda setempat, tidak mahal kok (tiket masuk nya saya lupa). Saya pun mulai berkeliling di area yang lumayan luas ini, banyak bangunan bangunan peninggalan serta barang barang peninggalan sejarah, dari mulai peralatan memasak, jenis jenis peralatan perang mereka, didalam area keraton ini juga terdapat beberapa pondok terbuka di setiap sudut seperti pondok 'Malang Semirang', 'Mande Karesmen' dan juga terdapat Museum Kereta Singa Barong, beberapa gerbang penghubung antar area dalam keraton ini masih ada yang berbentuk Pura seperti di Bali. Sedikit info untuk berkeliling di area keraton ini kita juga bisa memanfaatkan jasa tour guide lokal jika kita berkunjung secara berombongan, karena kita bisa mengetahui informasi tentang sejarah kerajaan ini lebih detail tentunya.
Salah satu peninggalan sejarah di Mesjid
Tidak berlama lama disini, saya pun melanjutkan ke tujuan berikutnya yaitu Makam Sunan Gunung Jati. Untuk menuju lokasi ini saya menggunakan angkutan kota dan harus 2 x berganti angkot untuk sampai ke lokasi Makam Sunan Gunung Jati dari lokasi keraton Kasepuhan ini, jangan malu atau takut untuk bertanya ke masyarakat setempat kalau kamu tidak tahu jalan karena masyarakatnya sangat baik kepada para pendatang atau wisatawan yang berkunjung ke kota mereka. Makam Sunan Gunung Jati siang ini ramai banget dengan para pengunjung yang berbagai macam melakukan aktifitas di area makam ini, seperti berziarah dan memanjatkan do'a di depan Makam Sunan Gunung Jati, bahkan ada juga yang memberikan saweran kepada masyarakat lokal setelah mereka berziarah di Makam Sunan Gunung Jati ini, seperti melemparkan beberapa uang koin di area pintu keluar Makam dan masyarakat dari anak anak sampai dengan ibu ibu sudah siap sedia untuk berebutan saweran uang koin dari para pengunjung tadi. Didalam area Makam Sunan Gunung Jati ini juga banyak terdapat Makam makam sejarah peniggalan kerajaan lainnya, saya tidak hafal satu persatu nama nama yang tertera setiap batu nisan nya. Bersebelahan dengan Makam Sunan Gunung Jati juga terdapat Pesarean Sultan Sepuh Raja Sulaeman Keraton Kasepuhan. Sedikit info jika anda berkunjung ke sini sedikan uang koin yang banyak, karena menurut saya dari beberapa tempat yang sudah saya kunjungi di Makam Sunan Gunung Jati lah banyak terdapat kotak infak, kotak sumbangan di setiap area yang kita temui berikut sama penjaganya, para pengemis sepanjang jalan menuju area keluar Makam ini.
Makam Sunan Gunung Jati dipenuhi oleh peziarah
Mengingat sudah hampir jam 14.00 an saya pun melanjutkan perjalanan ke tempat berikutnya, yaitu pergi makan siang, yaaaaaaaa saatnya kulineran di kota Cirebon ini. Nah apa saja yang akan saya santap di kota sejarah ini? baca di tulisan saya berikutnya "Yok Kulineran di Cirebon", Sebenarnya banyak sekali yang ini saya coba makanan di kota ini, mengingat saya hanya melakukan perjalanan one day trip jadi saya hanya mencoba beberapa jenis makanan yang wajib di icip icip kalau ke Cirebon.

0 comment: