Travelling Stories and Medical Record

Home Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan

ENRYMAZNIDOTCOM - Hii all, kalau ngomongin soal jalan jalan pasti gak ada habisnya ya kan?, karena banyak banget tempat tempat wisata yang...

ENRYMAZNIDOTCOM - Hii all, kalau ngomongin soal jalan jalan pasti gak ada habisnya ya kan?, karena banyak banget tempat tempat wisata yang bisa dikunjungi, baik di Indonesia maupun luar negeri. Kesukaan masing masing kita pun berbeda-beda saat melancong ke tempat-tempat wisata, ada yang suka sightseeing, historical, Nature dan lain sebagainya. Dan banyak cara pula kita untuk bisa menikmati tempat tempat wisata tersebut. Seperti mengikuti sebuah paket tour dan kita juga bisa berpetualang sendirian. Artiannya, semua kebutuhan dan persiapan perjalanan kita yang mengurusnya. Dari mulai persiapan tiket, hotel dan menyiapkan daftar tempat kunjungan, kemudian yang paling utama adalah menentukan tujuan kota atau negara yang akan dikunjungi.
Ferry To Mallaca
Ferry To Mallaca
Dalam postingan ini, saya akan memberitahu beberapa tempat yang menarik di Melaka untuk dikunjungi dikalangan para turis baik itu lokal maupun mancanegara. Melaka merupakan kota tetangga yang terdekat dengan Indonesia, khususnya dari kota Dumai Provinsi Riau. Melaka merupakan salah satu kota yang saya masukkan ke dalam daftar overland trip saya selama 28 hari perjalanan yang melintasi 4 negara asia tenggara dan beberapa kota lainnya.

Melaka merupakan kota pertama yang saya singgahi dalam menjalankan misi perjalanan darat ini, meskipun saya hanya mempunyai waktu yang sangat terbatas di Melaka yaitu 1 hari saja, ternyata saya bisa mengunjungi beberapa tempat-tempat wisata yang sudah sangat familiar dikalangan para turis baik lokal maupun luar negeri.

Sebelum lanjut saya mau info sedikit neh. Bagi teman teman yang ingin kepohin berapa budget yang saya keluarkan untuk transportasi, akomodasi dan bagaimana persiapan saya untuk perjalanan 4 negara, jalur darat selama 28 hari. Teman-teman bisa membacanya di artikelnya yang sudah saya buatkan link didalam postingan ini. Dan jangan lupa juga untuk mantengin vlog traveling saya juga ya, silahkan klik di menu VLOG diatas dan jangan lupa di subscribe channel Youtubenya. Terima kasih salam sapa manjahhhh ulala ulala beibeh.
Okehhh kembali ke laptop, perjalanan saya ke Melaka ditempuh melalui jalur laut yaitu menggunakan kapal ferry dari Kota Dumai Riau menuju Melaka, untuk tiket kapal ferry dari Dumai ke Melaka per sekali jalan per orangnya 320.000 IDR. Kapal berangkat menuju Melaka sekitar pukul 09.00 pagi dan lama perjalanan +- 3 Jam. Di Melaka saya hanya singgah beberapa jam saja, karena malam harinya saya sudah harus berpindah ke tujuan berikutnya yaitu Penang Malaysia menggunakan bus malam untuk menghemat budget penginapan. Jadi, saya hanya mempunyai +- 6 jam saja untuk mengekplore Melaka.

6 Tempat Wisata Di Melaka Cukup Di Tempuh Berjalan Kaki :

1. Kuliner
Ada banyak tempat dan jenis makanan maupun cemilan yang bisa kita coba di Melaka, dan salah satu tempat makan yang saya datangi adalah restoran Famosa Chicken Rice Ball. Restoran ini direkomendasikan oleh salah satu teman saya di Pekanbaru yang katanya sangat terkenal dan enak dengan berbagai macam menu makanan yang mereka jual. Sesaat saya sampai di depan restoran, ternyata sudah terjadi antrian yang cukup panjang oleh para pengunjung yang penasaran akan cita rasanya. Famosa Chicken Rice adalah Chinese Restaurant yang di punyai oleh orang china lokal, dan rata rata pengunjung restoran ini adalah para turis dan local chinese.

Kebetulan sekali saya sampai di Melakanya sekitar jam makan siang, jadi saya dan 2 orang travelmate memilih restoran ini untuk mengisi perut perut kami yang sudah mulai lapar. Famosa Chicken Rice Ball bukanlah restoran HALAL, jadi saya hanya memesan minuman dan menemani 2 orang travelmate saya untuk makan siang. Menu kami siang ini adalah :

*. Famosa Rice Ball
*. Roasted Chicken with Rice
*. Famosa White Coffee
Famosa White Coffee
Famosa White Coffee

2. Christ Church / Red Church (Gereja Merah)
Salah satu landmark Melaka yang sangat terkenal adalah Christ Church atau biasa dikenal dengan Red Church (Gereja Merah). Lokasi gereja merah ini berada di jalan gereja Bandar Hilir Melaka. gereja yang berdiri sejak 1753 ini masih di fungsikan sebagai tempat ibadah dan menjadi spot para wisatawan untuk mengabadikan momen berlatar belakang bangunan gereja yang memiliki lonceng di towernya. Katanya belum ke Melaka kalau tidak mengunjungi gereja merah ini, tidak hanya hanya gereja merah saja yang menjadi daya tarik turis, di sekitar bangunan gereja merah juga banyak para pedagang yang menggelar dagangan mereka, ada toko-toko souvenir dan berbagai macam jenis makanan dan minuman yang mereka tawarkan bagi wisatawan.
Christ Church Melaka
Christ Church Melaka
3. Melaka River Boat Tour
Tidak jauh dari gereja merah, terdapat sebuah aliran sungai yang dijadikan lokasi wisata, dengan menggunakan boat kecil yang melewati kota, bangunan-bangunan sejarah, rumah rumah yang berjejer sepanjang aliran sungai, jembatan bersejarah dan tempat-tempat belanja. Sungai dan Boat nya bersih dan rapi, jadi sangat cocok bagi keluarga yang membawa anak-anak untuk menikmatinya.


4. Baba Nyonya House / Rumah Peranakan China Malaysia
Tidak jauh dari lokasi gereja merah, hanya butuh waktu +- 10 menit berjalan saya sudah sampai di tempat wisata berikutnya, yaitu museum warisan bersejarah UNESCO atau dikenal dengan Baba Nyonya House alias peranakan china malaysia. Museum ini dibangun kembali pada tahun 1986 oleh keluarga dari generasi ke empat mereka, dan sampai saat ini yang mengelolanya masih dari keluarga turunan Baba dan Nyonya. Biaya tiket masuknya sebesar 15 MYR tanpa tour guide tapi kita diberikan sebuah buku panduan mengenai sejarahnya secara detail dari setiap lokasi-lokasi yang berada di dalam rumah ini, sementara bagi kalian yang ingin menggunakan tour guide harus membayar 19 MYR per orang. Jika kalian ke Melaka, jangan lupa untuk mengunjungi museum Baba dan Nyonya ini ya.

5. Tepian Sungai Melaka
Menjelang keberangkatan saya ke Penang pada malam hari, saya bersama 2 travelmate menghabiskan waktu sore hari bersantai di tepian aliran sungai, yang berada tepat disamping gereja merah. Lokasi ini dijadikan outdoor mini foodcourt yang menyediakan beberapa meja dan kursi untuk para pengunjung bersitirahat sambil menikmati makanannya. Outdoor foodcourt tepian sungai ini hanya menjual berupa cemilan atau makanan ringan, seperti fried potato roll, kue kue tradisional, kelapa muda, aneka jus dan softdrink dan masih banyak lagi. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah ketika memesan jus semangka, jus semangka ini tidak disajikan dalam bentuk gelas, melainkan dalam bentuk 1 buah semangka utuh yang sudah di blender isi dalamnya seharga 5 MYR.

6. Mallaca Walking Street / Night Market
Salah satu tempat keramaian di Melaka lainnya adalah Mallaca Walking Street atau dikenal dengan Jonker Street berdekatan dengan gereja merah. Street area ini buka mulai di sore hari sampai tengah malam setiap hari jumat, sabtu dan minggu. Sama seperti pasar malam lainnya, barang barang yang mereka jual seputaran souvenir khas Melaka, barang barang antik, aneka makanan dan minuman serta berbagai macam atraksi bisa dijumpai sepanjang jalan di night market ini. Jonker Street tidak terlalu luas, lebih kurang selebar jalanan perumahan saja. Jadi, bagi kalian yang ingin bersantai dimalam hari dengan berbagai macam sajian dan hiburan Jonker Street Melaka adalah pilihan yang sangat tepat.


Ke enam lokasi yang saya sebut diatas, semuanya saling berdekatan jadi cukup berjalan kaki saja. Dan satu hal yang wajib dicoba pada malam hari adalah, berkeliling menggunakan bejak hias yang sudah di sulap bak kereta kencana nya cinderela, hanya bedanya becak hias di Melaka ini full musik dan agak berisik.

Jadi, meskipun saya hanya mempunyai waktu beberapa jam saja di Melaka, hanya bisa mengunjungi beberapa spot wisata, tapi bagi saya sudah cukup menyenangkan sekali bisa melihat lihat kota kecil yang penuh dengan tempat wisata dan saling berdekatan. Karena saya berhasil memanfaatkan waktu yang terbilang singkat dalam sebuah perjalanan backpacker ini, maka misi saya berhasil dalam pemanfaatan waktu yang terbilang pendek ini.



'Keep Traveling Keep Writing'

ENRYMAZNIDOT - Berikut postingan lanjutan saya mengenai biaya transportasi dan akomodasi saya selama 28 hari mengekplore 4 negara asia ten...

ENRYMAZNIDOT - Berikut postingan lanjutan saya mengenai biaya transportasi dan akomodasi saya selama 28 hari mengekplore 4 negara asia tengggara, Malaysia, Thailand, Laos dan Vietnam. dengan menggunakan semua jenis transportasi laut, darat dan udara. Semoga tulisan saya ini bermanfaat atau bisa jadi referensi bagi teman teman lainnya.

Mini Van dari Bangkok ke Pattaya ( two way ticket ).

Dari stasiun kereta api menuju terminal bus (Mo Chit Bus Terminal) saya menggunakan Grab Car 175 THB + bayar TOL 50 THB totalnya 225 THB / 3 orang (shared cost), jadi ongkos per orangnya 75 THB. Kemudian mini van dari Bangkok ke Pattaya 89.000 IDR per orang dengan lama tempuh +- 3 jam. Dan untuk harga tiket balik dari Pattaya ke Bangkok 89.000 IDR per orang dengan mini van yang sama dan durasi perjalanan pun lebih kurang sama.


Kereta Api dari Bangkok ke Khon Kaen (Night Train).

Kenapa ke Khon Kaen? Saya mau jumpai teman saya yang tinggal di Khon Kaen dan dia orang Thailand, udah gitu aja hahaha. Kebetulan kota ini merupakan salah satu jalur darat menuju Vientiane Laos, dan saya istirahat satu malam di Khon Kaen sebelum besok paginya lanjut menuju Laos. Nah untuk harga tiketnya per orang 109.000 IDR dan lama perjalanan +- 8 – 9 jam. Harga tiket segitu untuk kereta api ekonomi kelas 3 dengan kipas angin dan jendela yang bisa buka tutup, kalau bahasa kerennya 3rd class train economic with portable windows.

Kereta Api dari Khon Kaen ke Nong Khai (Thailand Laos Border).

Kereta api dari Khon Kaen menuju perbatasan kedua negara ini yaitu di Nong Khai adalah 58.000 THB per orang, dan jarak tempuh +- 3 jam dan tipe kelas gerbong kereta apinya tidak perlu saya jelaskan lagi ya, hahaha dan pastinya teman teman sudah tahu lah.

Bus dari Vientiane Laos ke Hanoi Vietnam (Semi Sleeper Bus).

Karena perjalanannya sangattttttttttttttttt lama dan panjang, saya memilih bus tipe sleeper alias tidak pakai kursi melainkan merupakan semi sleeper seat. Dan perjalanan antar kota antar negara ini ditempuh selama +- 24 jam, berangkat jam 17.30 dari Vientiane dan sampai di Hanoi nya keesokan sore harinya di jam yang sama. Bus yang saya tumpangi tidak memiliki toilet buat pipis apalagi poops, dan tidak dapat makan maupun cemilan. Bus berangkat dari Vientiane Southern Bus Terminal menuju Hanoi Nuoc Ngam Bus Terminal dan harga tiket per orangnya 475.000 IDR, dan nama busnya HTX Van Tai 277.
Bus HTX Van Tai 277, Vientiane Laos ke Hanoi Vietnam
Bus HTX Van Tai 277, Vientiane Laos ke Hanoi Vietnam

Airasia dari Hanoi ke Kuala Lumpur (KLIA2).

Perjalanan saya berakhir di Hanoi dan pulangnya memilih naik pesawat saja, karena lebih hemat waktu dan sudah mulai lelah. Tiket pesawat Airasia dari Hanoi ke Kuala Lumpur 1.100.000 IDR di tambah beli bagasi 20 kg +- 400.000 IDR / 2 orang (share cost), total tiket pesawat per orang dengan share cost bagasi 1.300.000 IDR.
Tiket Airasia dari Kuala Lumpur (KLIA2) ke Pekanbaru per orangnya 490.000 IDR ditambah beli bagasi 25 kg +- 200.000 IDR / 2 orang (share cost), total harga tiket dengan share cost bagasi cek in adalah 590.00 / orang.

Untuk total biaya transportasi mulai Mini Van, Kapal Ferry, Bus, Kereta Api dan Pesawat secara garis besarnya adalah +- 4.100.000 IDR, dengan total perjalanan selama 28 hari menempuh jalur darat ke 4 negara southeast asia Malaysia, Thailand, Laos dan Vietnam terus kembali lagi ke Indonesia. Total biaya tersebut belum termasuk biaya penginapan / akomodasi di beberapa kota.

Akomodasi / Penginapan

Penang – Malaysia.

My Hostel Muntri, private room isi 4 bed, AC dan shared bathroom. Untuk 3 hari 2 malam totalnya 576.000 IDR / 3 orang share cost, biaya penginapan per orang adalah 192.000 IDR untuk 3 hari 2 malam. Biaya tersebut belum termasuk pajak hotel sebesar 12 MYR.

Ko Samui – Thailand.

Samui Hostel, 3 single bed in private room, bathroom, AC. 2 hari 1 malam totalnya 285.000 IDR / 3 orang share cost, per orangnya 95.000 IDR untuk 2 hari 1 malam.
Ko Pha Nghan – Thailand.

Ko Pha Nghan - Thailand.

S.K Home Guesthouse, 1 queen bed 1 single bed private room and bathroom di dalam, AC. Untuk 3 hari 2 malam total biaya kamar 1.592.000 IDR / 3 orang share cost, jadi harga per orang untuk 3 hari 2 malamnya 530.600 IDR. harganya sedikit mahal dibandingkan dengan hotel hotel sebelumnya, karena banyak turis turis lainnya berbondong bondong ke Ko Pha Nghan untuk ikut acara full moon party. FYI, di Ko Pha Nghan di setiap bulan purnama mereka mengadakan party di pantai pada malam hari, tepatnya di Haadrin Beach.

Pattaya – Thailand.

Di Pattaya saya menginap di B2 Hotel South Pattaya selama 3 hari 2 malam, 1 queen bed 1 single bed, kamar mandi di dalam, AC, TV dan ada fasilitas kolam renang. Total harganya 1.042.500 IDR / 3 orang share cost, dan harga per orangnya 347.500 IDR selama 3 hari 2 malam. Ini adalah hotel termegah dan terbagus selama perjalanan 28 hari saya.
B2 Hotel South Pattaya Room
B2 Hotel South Pattaya Room

Bangkok – Thailand.

Di hari pertama saya di Bangkok tidak menginap di Hostel atau Hostel, kebetulan dihari pertama saya dan 2 orang travelmate dapat host dari Couchsurfing untuk 1 malam. Jadi saya dan travelmate bisa menghemat biaya penginapan untuk 1 malam. Hari selanjutnya saya pindah ke Urban Hostel Bangkok, 4 hari 3 malam Dormitory room 14 bed, AC, shared bathrom. Total biayanya 1.608.500 / 3 orang share cost. Jadi, harga untuk per orang menginap selama 4 hari 3 malam 536.100. Ini hostel sangat saya rekomendasikan karena bersih, tidak bau, fasilitas ok, resepsionis ramah dan kadang kadang dapat free snacks di pagi hari. Untuk lokasi sangat strategis dan tidak berisik.

Vientiane – Laos.

Saya menginap di Vientiane SP Hotel, 2 hari 1 malam, private room, 1 queen bed 1 single bed dan kamar mandi di dalam, AC, TV, sayang hotelnya tidak ada fasilitas lift jadi para tamu harus turun naik tangga menuju kamar dan hotel terdiri dari beberapa lantai. Harga kamar per malamnya 511.600 IDR / 3 orang share cost, jadi harga per orangnya adalah 170.500 IDR dan sudah termasuk sarapan pagi.

Hanoi – Vietnam.

Ha Noi Lantern Dorm, bunked bed, AC, lokasi strategis di area Hanoi Old Quarter. Tarif untuk 4 hari 3 malam 1.056.000 / 4 orang share cost (selama di Hanoi anggota trip bertambah 1 orang), jadi tarif bunked bed nya per orang selama 4 hari 3 malam 264.000 IDR. Penginapannya terdiri dari 4 lantai, lt.1 restoran, lt.2 Bar, lt.3 penginapan dan lt.4 tidak tahu isinya apa.

Total semua biaya untuk transportasi dan akomodasi saya untuk perjalanan selama 28 hari :
Transportasi = 4.101.000 IDR
Akomodasi / Penginapan = 2.136.000 IDR
Total keseluruhannya = +- 6.237.800 IDR

Perhatian, biaya tersebut belum termasuk dengan biaya hidup harian, cemilan, tiket masuk ke objek wisata, ikut paket tour Ha Long Bay Vietnam, tiket transportasi bus dalam kota, belanja souvenir dan lain lainnya. Additional cost ini tergantung dari masing masing individu yang mengatur.

'Keep Travelling, Keep Writing'

ENRYMAZNIDOTCOM - Helooo sahabat pejalan, sesuai dengan janji saya sebelumnya pada postingan Jalan Darat 4 Negara, saya akan membagikan ri...

ENRYMAZNIDOTCOM - Helooo sahabat pejalan, sesuai dengan janji saya sebelumnya pada postingan Jalan Darat 4 Negara, saya akan membagikan rincian mengenai berapa biaya / budget transportasi yang saya habiskan selama perjalanan melalui jalan darat dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos dan Vietnam. Dengan durasi perjalanan +- 28 hari di 4 negara dan beberapa kota di S.E.A country. Semua tiket transportasi baik bus, kereta api dan lainnya, saya beli melalui beberapa website online yang pastinya sudah terpercaya dalam hal transaksi. Dan yang paling penting adalah keamanan saat bertransaksi menggunakan kartu kredit, that the main point.
Jalan Darat 28 Hari 4 Negara, Ini Biaya Transportasinya
Jalan Darat 28 Hari 4 Negara, Ini Biaya Transportasinya
Saat ini saya bermukim di sebuah perumahan di kota Pekanbaru Riau, dan akses yang terdekat untuk menuju negara tetangga Malaysia adalah menggunakan kapal ferry dari Dumai ke Melaka, selain dari jalur laut, dari kota Pekanbaru juga mempunyai direct flight ke Kuala Lumpur dengan pesawat Airasia, jadi ada 2 pilihan atau opsi bagi warga Pekanbaru untuk berwisata ke negara Malaysia.


Nah, karena judul trip ini ’28 Days trip by Land’ saya memilih kota Dumai sebagai jalur masuk ke Melaka dengan menggunakan transportasi laut alias kapal ferry. Dari Pekanbaru saya menggunakan Mini Van atau biasanya orang Pekanbaru menyebutnya dengan ‘trapel’ menuju kota Dumai. Dari Melaka, perjalanan darat menuju kota kota lainnya yang berada di Thailand, Laos dan Vietnam dimulai.

Sebelum saya membuat rincian biaya transportasi, ada baiknya saya akan membagikan dulu rute perjalanan saya antar kota dan negara. Perjalanan saya mulai dari (Indonesia) kota Pekanbaru, Kota Dumai, (Malaysia) Melaka, Penang, (Thailand) Hat Yai, Surat thani, Ko Samui (Pulau), Ko Phanghan (Pulau), Bangkok, Pattaya, Khon Kaen, Nong khai, (Laos) Vientiane, (Vietnam) Hanoi, (Malaysia) Kuala Lumpur dan terakhir kembali ke Pekanbaru Riau.

Berikut rincian biaya transportasi per orang, per sekali jalan dan akomodasi saya +- 28 hari dalam mencari ‘seseorang’ ehhhh, mencari kebahagian dan kepuasan hati dengan Motto “Jelajahi Dunia, Kenalkan Pada Tetangga”.

Transportasi :

Mini Van / Travel dari Pekanbaru ke Dumai.

harga tiket dari Pekanbaru ke Dumai 120.000 IDR per orang dengan lama perjalanan lebih kurang 5-6 jam.

Kapal Ferry dari Dumai ke Melaka.

Untuk tiket kapal ferry dari Dumai ke Melaka 320.000 IDR per orang per sekali jalan, dan lama perjalanan lebih kurang 2-3 Jam, melewati selat Melaka Malaysia. Tiket minivan dan ferry saya beli langsung ke konter masing masing agen dan hanya bisa dibeli secara langsung alias offline.

Bus dari Melaka ke Penang (Night Bus).

Melaka Sentral Bus ke Sungai Nibong Bus Terminal Penang harga tiketnya 58,8 MYR / 209.000 IDR dan nama busnya KKKL, durasi perjalanan +- 7 Jam. Beli tiket night bus atau bus malam saja, selain bisa menghemat biaya hotel kita juga bisa beristirahat dan akan kembali segar di keesokan harinya.
Hat Yai Junction Station
Hat Yai Junction Station

Bus dari Penang ke Hat Yai.

Tiket bus Penang ke Hat Yai seharga 35 MYR / 124.500 IDR, dan nama busnya Billion Star, saya naik busnya langsung ke kantor mereka dekat di terminal bus dalam kota Penang Komtar. Lama perjalanan +- 4 Jam.

Kereta Api dari Hat Yai ke Surat Thani (Night Train).

Berangkat dari stasiun Hat Yai Junction ke Stasiun Surat Thani menggunakan kereta api kelas 3 / 3rd class fan, karena ini yang paling murah dengan fasilitas kipas angin, jendela portable haha alias bisa di buka tutup, kursi lumayan empuk dan satu baris isi 2 orang. Bukan private seat kayak di pesawat ya susunan kursinya. Dengan harga tiket 151,67 THB / 68.900 IDR dan lama perjalanan +- 6 Jam.


Mini Bus, Kapal Ferry dari Surrat Thani ke Ko Samui.

Dari Surat Thani Stasiun saya harus naik bus/minivan menuju pelabuhan atau pier namanya Don Sak, lama perjalanan +- 1,5 jam menggunakan Mini Bus (Bus Phantip 1970), harga tiket mini van nya 84.500 IDR per orang. Kemudian saya lanjut naik ferry menuju Ko Samui dari Don Sak Pier ke Lipa Noi Ko Samui Pier dengan harga tiketnya 75.000 IDR per orang dan lama perjalanan +- 1,5 jam. For You Info atau bahasa jagad rayanya FYI, kapal ferry yang saya tumpangi adalah kapal yang juga mengangkut kendaraan roda 4 dan roda 2, dimana terdiri dari beberapa tingkat dan tingkat atasnya diperuntukkan bagi penumpang. Dan ini lebih nyaman dibandingkan kapal ferry yang pernah saya naiki dari Jepara menuju Karimun Jawa. Setelah sampai di Ko Samui, cara mencapai hotel dan pusat keramaian di Ko Samui, saya harus naik Mini Van lagi yang lumayan mahal dan harga tiket per orangnya 200 THB, selain mini van kita juga bisa menumpangi Tuk Tuk.

Mini Van, Kapal Ferry dari Ko Samui ke Ko Pha Nghan.

Dari hotel saya harus kembali lagi menuju Lipa Noi Ko Samui Pier untuk lanjut ke Ko Pha Nghan menggunakan Taxi dan mintak ke drivernya tidak menggunakan argo alias langsung nego harga saja, Taxi dari hotel menuju pelabuhan 550 THB / 3 orang (share cost), jadi harga per orangnya +- 183 THB. Kemudian tiket ferry dari Lipa Noi Ko Samui ke Thong Sala Ko Pha Nghan Pier +- 70.000 IDR per orang dengan jarak tempuh +- 1,5 Jam. Sebenarnya antara Ko Samui dan Ko Pha Nghan mempunyai pelabuhan yang lebih dekat lagi dari Ko Samui, silahkan lihat google map karena saya juga lupa nama pelabuhannya dan antara pelabuhan ini jarak tempuhnya lebih singkat bila dibandingkan melalui Lipa Noi Ko Samui Pier. Ko Samui dan Ko Pha Nghan merupakan pulau yang terpisah atau berdiri sendiri.
3rd class train with fan
3rd class train with fan

Tuk Tuk, Kapal Ferry, Bus dari Ko Pha Nghan ke Surat Thani Stasiun.

Untuk menuju kembali ke Thong Sala Ko Pha Nghan Pier saya menggunakan Tuk Tuk seharga 100 THB. Kemudian baru dilanjutkan menggunakan ferry dan bus menuju stasiun Surat Thani. Nah, di tiket yang saya beli ini harganya sedikit lebih mahal, karena tiket kapal dari Thong Sala Ko Pha Nghan ke Don Sak Pier dan tiket bus dari Don Sak Pier ke stasiun Surat Thani itu saya beli sekaligus alias harga tiketnya sudah termasuk tiket kapal ferry dan bus, per orang di kenakan 192.000 IDR.


Kereta Api dari Surat Thani ke Bangkok (Night Train).

Lagi lagi saya wajib memilih harga tiket kereta api menuju Bangkok yang termurah yaitu 3rd class with fan / ekonomi kelas 3 pakai kipas angin dengan portable windows alias jendela bisa di buka tutup. Harga tiketnya 125.000 IDR per orang berangkat dari stasiun Surat Thani menuju stasiun Hua Lamphong Bangkok dengan durasi perjalanan +- 11 jam. Nama kereta apinya Rapid Train No 172. Untuk menghemat penginapan, saya berangkat ke Bangkok di malam hari dan sampai Bangkoknya keesokan harinya di jam 09.00 an.



'Keep Traveling, Keep Writing'

EnryMazniDotCom - Hai semua, long time no see alias gak pernah update isi blog ini karena banyak malasnya daripada semangatnya haha. Baikl...

EnryMazniDotCom - Hai semua, long time no see alias gak pernah update isi blog ini karena banyak malasnya daripada semangatnya haha. Baiklah, di tulisan kali ini saya ingin membagikan sedikit cerita tentang persiapan untuk perjalanan panjang saya selama 28 hari ke beberapa negara dan apa saja yang saya siapkan. 
28 hari keliling 4 negara asia tenggaran jalan darat
4 Negara Jalan Darat 28 Hari
Perjalanan ke 4 negara asia tenggara akan saya tempuh lewat darat, WOW amazing gak sih? Mmmmm kalau saya pribadi sangat sangat amazing sekali, karena ini pertama kalinya saya melakukan trip untuk durasi yang sangat lama dan hanya menempuh jalur darat. Selain amazing, akan banyak sekali pengalaman seru dan cerita yang berbeda beda yang akan saya dapat dari setiap kota yang disinggahi. Nah negara dan kota mana saja yang akan saya lewati selama menempuh jalur darat?. Bagaiman persiapannya? dan kendaraan apa yang saya gunakan untuk pindah antar negara dan kota?, OK simak baik baik ya.

Perjalanan ini akan saya mulai dari Kota Pekanbaru Riau, Seperti yang kita ketahui Malaysia merupakan jalur paling mudah untuk melakukan perjalanan darat ke negara negara lainnya, ditambah lagi saya tinggal di kota Pekanbaru Riau, merupakan kota tetangga yang dekat dengan Malaysia dan bisa ditempuh via laut maupun udara. Berikut daftar negara negara dan beberapa kota yang masuk dalam daftar perjalanan jalur darat saya selama 28 hari.
Rute Perjalanan Via Darat Pekanbaru - Bangkok
Rute Perjalanan Via Darat Pekanbaru - Bangkok

Indonesia = Pekanbaru, Dumai.
Malaysia = Melaka, Penang.
Thailand = Hat Yai, Surat Thani, Ko Samui, Ko Phangan, Bangkok, Pattaya, Khon Kaen, Nong Khai.
Laos = Vientiane.
Vietnam = Hanoi.
Rute Perjalanan Via Darat Bangkok - Hanoi
Rute Perjalanan Via Darat Bangkok - Hanoi
Apa saja yang saya persiapkan sebelum melakukan perjalanan ini, dan berapa biaya yang saya habiskan untuk tiket transportasi umumnya?, lets start it.

Dalam postingan pertama ini saya akan membahas mengenai persiapan sebelum melakukan trip, nah untuk berapa biaya tranpsortasi dan akomodasi selama perjalanan akan saya tulis di postingan tersendiri nantinya supaya teman teman bisa melihat lebih detail perkiraan biaya yang saya habiskan untuk transportasi dan akomodasi.


Pertama tama adalah niat dan teguhkan pendirian, serta jadikan traveling itu sebagai hobi kamu, benarkan? Hahaha. Karena dari situlah kita bisa memulainya. dikarenakan hobi saya adalah traveling alias backpackeran pada akhirnya muncul sebuah ide pada pertengahan 2018 untuk membuat sebuah perjalanan ke beberapa negara dalam 1 bulan dan ditempuh melalui jalur darat. Oh ya trip saya kali ini tidak sendirian melainkan berbarengan dengan 2 teman cewek yang hobi nge gendong backpack seperti saya, dan persiapan untuk perjalanan ini pun tidak memakan waktu yang lama dari mulai membuat jadwal atau itinerary, membeli tiket tiket transportasi umum serta penginapan di beberapa kota yang bakalan saya singgahi.

Durasi perjalanan ini lebih kurang 28 hari di mulai pada tanggal 15 Desember 2018 sampai dengan 10 Januari 2019. Untuk transportasi yang saya gunakan dalam perjalanan ini adalah Kapal Ferry, Bus, Kereta Api dan Pesawat serta transpotasi umum dalam kota di tiap tiap negara. Semua tiket tiket tersebut sudah saya persiapkan jauh hari sebelum keberangkatan.

Sebelum saya membeli beberapa tiket transportasi darat dan laut, saya harus membuat itinerary atau jadwal untuk perpindahan antar kota dan negara. Dan disini peran itinerary sangat penting, karena kalau tidak membuat jadwal sebelum berangkat maka akan sulit bagi saya untuk membeli beberapa tiket tiket transportasi umum tersebut.

Dengan adanya itinerary, berarti saya sudah mempunyai jadwal yang pasti mengenai tanggal, jam dan hari untuk melakukan berpindahan antar kota dan negara, jadi saya bisa menentukan kapan untuk membeli tiket transportasi untuk menuju ke kota dan negara berikutnya.

1. Itinerary

Karena ini pertama kalinya saya melakukan perjalanan darat ke 4 negara, maka saya sangat memerlukan sebuah jadwal / itinerary yang sudah fixed hari, tanggal dan jam keberangkatan. Dengan begitu, saya bisa mengetahui kapan saya harus pindah ke kota selanjutnya. Untuk durasi berapa lama saya stay di setiap kota itu lebih kurang 1 sampai dengan 4 hari. Untuk itinerary yang saya buat, memang tidak se detail dengan itinerary layaknya sebuah paket tour, yang mencantumkan tempat tempat wisata yang akan dikunjungi di kota tujuan.

Melainkan hanya berupa jadwal perpindahan antar kota dan negara, serta beberapa informasi mengenai jarak tempuh, nama terminal/pelabuhan transportasi yang akan saya tumpangi nantinya, dan jangan lupa mencantumkan hari, tanggal, jam dan nama transportasinya. Kenapa saya tidak mencantumkan atau membuat daftar nama tempat tempat wisata yang akan dikunjungi di tiap tiap kota yang bakalan saya singgahi? Karena passion atau gaya jalan saya adalah ‘get lost’ alias terserah kaki ini aja maunya kemana, yang penting bagi saya adalah bisa menikmati perjalanan ini tanpa tanpa harus terikat oleh ‘jadwal kunjungan seperti dalam sebuah paket tur.

Hal utama adalah lakukanlah riset kecil untuk mencari beberapa informasi mengenai tempat tujuan kita serta transportasi apa saja yang bisa menjangkau lokasi tersebut, supaya perjalanan kita nantinya bisa berjalan lancar dan mulus.

2. Persiapkan Tiket Transportasi

Tiket merupakan hal yang sangat penting, ya kan? Kalau tidak punya tiket ya tidak bisa pergi dong alias duduk manis dirumah saja seperti prinses sahrini yang suka maju mundur. Nah, dalam hal mempersiapkan dan pembelian tiket transportasi, semuanya saya beli secara online di beberapa website dari pihak ketiga, kecuali tiket mini van dan kapal ferry dari Pekanbaru, Dumai, Melaka yang bisa dibeli secara langsung ke konter mereka.

Untuk proses pembayaran tiket tiket yang saya beli lewat situs online, saya menggunakan metode pembayaran via kartu kredit, karena rata rata situs online untuk rute internasional seperti ini, mereka hanya menyediakan metode pembayaran menggunakan kartu kredit, karena pembayaran kita bisa langsung terkonfirmasi oleh sistem mereka. Bagi teman teman yang tidak punya kartu kredit, mungkin bisa meminjam kartu kredit temannya, dan sebagai ucapan terima kasih ntar pulang dari trip jangan lupa bawain deh ole oleh buat dia. Dan yang pasti jangan lupa untuk membayar utang tagihan kartu kredit yang kita pinjam tadi ya.


3. Bawa Barang Seperlunya

Mengingat ini merupakan perjalanan lewat jalur darat, tentunya saya harus memikirkan barang apa saja yang bakalan saya bawa, pastinya tidak akan memberatkan isi tas backpack saya. Untuk trip ini saya lebih memilih menggunakan backpack yang sedang ukuran 35L, karena kalau terlalu besar pasti bebannya akan lebih terasa berat dan kalau terlalu lama di pakai dengan beban yang berat akan membuat bahu kita terasa lebih cepat sakit, bahkan bisa lecet karena talinya.

Jadi pilihlah backpack yang sudah di desain secara ergonomis atau peruntukannya sesuai, sehingga kita lebih nyaman dalam membawa backpack dipunggung kita. Ingat, jangan pernah memaksa atau memasukan barang bawaan melebihi kapasitas backpack tadi, karena akan menjadi tidak nyaman bahkan fatal. Dan ujung ujungnya kita lebih cepat lelah karena keberatan.

Berikut barang barang yang saya bawa :

  • 10 buah baju kaos oblong yang tipis kemudian digulung, untuk lebih menghemat penggunaan tempat penyimpanan di dalam backpack.
  • 6 buah celana pendek seperti bahan semi parasut, lebih tipis, tidak berat dan cara melipatnya digulung juga seperti kaos oblong.
  • 1 buah celana panjang kain, jangan bawa celana jeans ya karena selain tebal dan boros tempat, celana jeans akan membuat backpack kita makin berat dibandingkan celana kain tadi.
  • 1 bag perlengkapan mandi (sabun cair, pasta gigi mini, penggosok gigi, shampoo, sun block, handbody lotion dll).
  • 1 Handuk kecil/handuk traveling, ini banyak dijual online dan gampang banget dapatinnya.
  • 30 buah Disposable Underwear/celana dalam sekali pakai, nah saya sering menggunakan ini setiap traveling, selain lebih simpel dan praktis saya tidak perlu repot repot untuk mencucinya karena habis pakai langsung buang dan space di backpack saya akan menjadi sedikit terasa lega, dan akan kembali penuh bahkan over saat mau pulang karena banyak beli souvenir, ole ole haha, podo wae.
  • Botol Minum, Tisu kering dan Basah 3 pack masing masing dan hand sanitizer.
  • Obat obatan, buat demam, sakit perut, penghilang nyeri dan vitamin c 1000mg dan selalu ceria selama trip itu obat yang paling ampuh.
  • Peralatan makan, sendok, garpu dan sumpit, disini saya bawa produknya tupperware yang dari bahan plastik.
  • 5 Pasang kaos kaki, karena saya pakai sepatu.
  • Kacamata hitam.
  • Bubur Ayam Kemasan atau makanan instan lainnya.
  • 1 pack sambal ABC selera pedas.
  • Peralatan eletronik, carger adaptor isi 4 usb, kabel kabel, power bank 2 buah masing masing kapasitas 10000 mAh, colokan listrik 3 kaki plus cabang cabangnya.
  • Mantel hujan plastik yang 10 ribuan, banyak jual di Indomaret.
  • Kartu Debit Visa buat jaga jaga kalau butuh uang mendadak atau Kartu Kredit.
Baju Gulung, Untuk Menghemat Space di Backpack
Baju Gulung, Untuk Menghemat Space di Backpack

4. Print Out Semua Tiket

Meskipun saat ini udah paperless alias cukup show off pake HP doang tiketnya, saya tetap mempersiapkan tiket offline atau di print buat jaga jaga aja kalau handphone lagi low batt, juga harus saya tekankan disini 90 persen transportasi di Thailand harus menunjukkan print out tiket. Khususnya untuk tiket kereta api, kita wajib untuk print sendiri selagi masih di Indonesia, karena di stasiun kereta api dimana saja di Thailand tidak melayani untuk print tiket yang sudah dibeli lewat situs online.

Bahkan sistem tiketing mereka boleh saya bilang sedikit ketinggalan dengan sistem perkereta apian di Indonesia, seperti self service machine tidak tersedia di stasiun manapun. Karena tiket yang saya beli lewat situs online tidak terintegrasi secara otomatis ke komputer komputer tiketing yang ada di setiap konter tiket di stasiun. Nah disini saya bingung bagaimana caranya mereka bisa menjual kursi kereta api ke pihak ketiga.


Selanjutnya buat cadangan online juga untuk beberapa dokumen penting, seperti scan passport, KTP, NPWP, Kartu Keluarga dan tiket tiket transportasi dan simpan di cloud atau google drive supaya bisa di akses dimana saja dan kapan saja, karena buat jaga jaga kalau sesuatu hal terburuk terjadi. Dan jangan lupa catat dan simpan alamat dan no telp KBRI di negara tujuan.

5. Cek Ulang perlengkapan di H- 1 Keberangkatan

Kebiasaan saya dalam mempersiapkan semua kebutuhan trip, biasanya dalam rentang waktu 1 minggu sebelum keberangkatan. Dan 1 atau 2 hari sebelum hari keberangkatan, saya akan melakukan pengecekan ulang semua barang barang bawaan. Untuk memastikan saja bahwa semua barang yang dibawa dan dibutuhkan sudah masuk ke dalam backpack, kadang kadang ada juga beberapa barang yang saya sortir kembali dan tidak jadi dibawa karena alasan tertentu.

Persiapan terakhir saya adalah uang saku alias uang yang akan disimpan di dalam saku celana, diperjalanan ini saya hanya menukar beberapa ratus ribu rupiah saja ke beberapa mata uang 4 negara Malaysia, Thailand, Laos dan Vietnam dan mata uang ringgit saya tukar sedikit lebih banyak, jika nanti ringgitnya tidak habis bisa saya tukar kan ke mata uang Baht (THB) Thailand, sisa Baht bisa ditukar ke Lao KIP (KIP) Laos dan sisa Lao KIP ditukar ke Dong (VND) Vietname, dan itu semua saya lakukan di hari terakhir sebelum pindah ke negara berikutnya. Saya sengaja membawa Kartu Debit ATM berlogo VISA untuk memudahkan penarikan tunai di ATM ATM masing masing negara.

Okelah, semoga cerita persiapan perjalanan trip saya selama 28 hari melintas 4 negara dan beberapa kota ini bisa sedikit membantu teman teman semuanya sebagai referensi, meskipun penjelesannya tidak terlalu detail. Untuk rincian biaya atau budget saya selama perjalanan akan saya posting di tulisan selanjutnya. Saya akan berbagi tentang biaya transportasi dan akomodasinya.

Oh ya berikut vlog perjalanan saya ketika di Melaka Malaysia, jangan lupa di Subscribe, like dan komen ya.

BCC Travellers Channel, Overland Trip for 28 Days



“Keep Traveling Keep Writing”

EnryMazniDotCom - Negara maju, ada beberapa faktor sebagai tolak ukur untuk mengetahui majunya sebuah negara, salah satunya bisa dilihat d...

EnryMazniDotCom - Negara maju, ada beberapa faktor sebagai tolak ukur untuk mengetahui majunya sebuah negara, salah satunya bisa dilihat dari segi perekonomian, kesejahteraan rakyat dan mungkin salah satu faktor lainnya adalah ketersediaan transporatsi umum yang nantinya memudahkan masyarakat dalam beraktifitas sehari hari. Tidak hanya sebatas menyediakan sebuah layanan transportasi saja, tetapi jenis dan ragam transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah juga menjadi faktor yang tidak bisa dikesampingkan untuk dibilang sebuah negara itu sudah maju. Karena dari berbagai macam jenis transportasi umum yang tersedia, akan sangat mempengaruhi dengan segala jenis aktiftias masyarakatnya sehari hari, karena masyarakat bisa memilih transportasi umum mana yang cocok dia gunakan.
TBSBTS


Selain berbagai macam moda transportasi tadi, kewajiban pemerintah tidak hanya sekedar menyediakan saja tanpa harus memikirkan kemudahan akses bagi masyarakat yang akan menggunakan layanan transportasi tersebut. Kemudian kemudahan mengakses layanan transportasi umum tadi tidak semata mata hanya bagi masyarakat umum saja, maksudnya layanan transportasi yang disediakan juga harus ramah bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus misalnya penyandang disabilitas.
Gedung TBSBTS
Gedung TBSBTS

Pastinya hak masyarakat baik yang biasa dan berkebutuhan khusus harus disamakan. Misalnya tersedianya jalan / akses tersendiri bagi masyarakat berkebutuhan khusus tadi, bagi penyandang disabilitas mungkin disediakan jalur khusus dan lift supaya mereka juga bisa ikut merasakan kenyaman menggunakan transportasi umum tadi, selanjutnya bagi orang buta, dibuatkan jalur khusus dengan lantai yang membentuk garis panjang dan timbul sebagai penuntun mereka nantinya.

Wuih, kok saya merasa sebagai seorang pengamat ekonomi kayak di pemeritahan gitu ya dan sok yes banget, padahal pengetahuan nol deh *sok jadi pejabat*. Sebenarnya tujuan dari postingan ini hanya untuk berbagi cerita dari kemajuan sebuah negara, khususnya dalam hal transportasinya. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, tulisan ini bukan bermaksud untuk memojokkan transportasi di negara sendiri ya, ini murni hanya bertujuan untuk berbagi pengalaman pribadi saya saat beberapa kali melakukan traveling ke negara sebelah.
Malaysia, tepatnya Kuala Lumpur yang saya jadikan bahan ulasan alakadarnya dalam hal transportasi mereka yang sudah sangat maju. Berbagai moda transportasi yang mereka sediakan untuk menunjang kemudahan masyarakatnya dalam beraktifitas sehari hari. Selain Malaysia, ada lagi jiran sebelahnya yaitu Singapore yang sudah menerapkan sistem transportasi yang terintegrasi ke akses lainnya. Jadi tidak heran saat ke Singapore kita akan sangat minim sekali melihat kendaraan pribadi lalu lalang di jalan raya.

Ok kembali ke Kuala Lumpur, mari kita lihat jenis transportasi umum apa saja yang mereka punya? Sebagai ibukota negara Malaysia, Kuala Lumpur pastinya mejadi kota yang sangat ramai dan padat akan segala aktifitas warganya, sama halnya dengan Jakarta Indonesia tercinta ini.

Selain kendaran pribadi seperti mobil dan motor yang berlalu lalang di jalan raya Kuala Lumpur, pemerintah setempat juga menyediakan moda transportasi lainnya seperti RapidKL yang terdiri dari LRT (Light Rapid Transit), RapidKL Bus, Monorail, KTM (Kereta Tanah Melayu), BRT Sunway Line dan yang terbaru saat ini adalah MRT (Mass Rapid Transit). Dan transportasi khusus yang menghubungkan kita akses langsung ke bandara KLIA dan KLIA2 atau dikenal dengan KLIA Transit.

Nah, tulisan ini sebenarnya tidak membahas detail tentang perbedaan masing masing moda transportasi diatas tadi. Hanya sebatas melihat betapa mudahnya menggunakan semua transportasi tadi yang sudah terintegrasi satu sama lainnya dari dalam sebuah gedung yang terletak di daerah Bandar Tasik Selatan.

Sebuah terminal interchange antar berbagai jenis transportasi bermula dari sini, yup namanya TBS (Terminal Bersepadu Selatan) kalau dilihat dari namanya kita sudah bisa memahami maksud dari ‘bersepadu’ atau istilah lain adalah ‘penyatuan/penggabungan’ dari berbagai macam jenis transportasi umum. Semoga benar deh maksudnya.
Suasana Di Dalam TBSBTS
Suasana Di Dalam TBSBTS

TBS (Terminal Bersepadu Selatan)

Dengan tag line ‘Menghubungkan ke semua destinasi Utara-Timur-Selatan’ menjadikan terminal bus ini sangat ramai akan para calon penumpang, karena sebagai tempat interchange terminal baik dari dalam dan luar Kuala Lumpur, bahkan bus dari negara tetangga Singapore pun berhentinya disini.

Tidak heran kalau semua aspek kemudahan dan kenyaman para penumpang menjadi alasan utama untuk menjadikan terminal bus ini rasa bandara. Ya, mungkin julukan ‘Bus Terminal, Airport Taste’ menurut saya lebih cocok untuk menggambarkannya. Berbagai fasilitas untuk kenyaman penumpang tersedia di TBS, dari urusan makanan sampai dengan kebutuhan lainnya tersedia di setiap toko toko yang tersebar dibeberapa lantai terminal bus ini.

Terminal Bersepadu Selatan (TBS) dibuat untuk menampung 5000 rute bus dalam sehari, TBS-BTS merupakan terminal pengangkutan umum yang beroperasional selama 24 jam dalam seminggu, dan terdiri dari 19 buah area keberangkatan, 18 area kedatangan dan ruang tunggu yang luas untuk ke berbagai tujuan bus ekpres ke selatan, utara dan pantai timur.

Tersedia 16 gate untuk perlepasan dan 48 konter penjualan tiket, selain konter penjualan tiket langsung, para calon penumpang juga membeli tiket secara online di eticketing.tbsbts.com.my atau di SINI, masih belum cukup dengan menyediakan konter penjualan tiket dan pembelian tiket secara online, pihak pengelola juga menyediakan Automatic Ticket Vending Machine (ATVM) yang tersebar diberbagai lantai terminal.
Konter Utama Penjualan Tiket
Konter Utama Penjualan Tiket

Selain KLIA Transit yang sudah terintegrasi dengan TBS, pihak pengelola juga menyediakan Jetbus dengan tujuan bandara KLIA dan KLIA2 dan ongkosnya cukup murah hanya MYR 10 untuk sekali jalan, kalau bus KLIA Ekspres dari KL Sentral kita harus merogoh kocek sebesar MYR 12 untuk sekali jalan.

Untuk memudahkan pelayanan pelanggan dalam bertransaksi dan lainnya, seperti bantuan kursi roda, panduan arah saat transit disini dan banyak lagi, jangan sungkan sungkan untuk menuju konter informasi pelayanan dan pengaduan pelanggan yang siap membantu para penumpang.

Kemudahan lainnya adalah disediakannya layanan khusus bagi orang orang yang berkebutuhan khusus (OKU, Orang Kurang Upaya) seperti jalur tersendiri, lift, konter tiket dan toilet yang diperuntukkan khusus bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Jadi jangan ragu bila membawa keluarga kita yang berkebutuhan khusus untuk menggunakan layanan transportasi umum, karena semua kebutuhan khusus mereka sudah disediakan.

Bagi calon penumpang yang sudah memiliki tiket jangan takut untuk ketinggalan bus, karena pihak TBS sudah menyediakan papan informasi mengenaikan jadwal keberangkatan dan ketibaan bus yang realtime, lengkap dengan nama bus dan no busnya juga loh.

Fasilitas yang satu ini hampir di setiap pusat keramaian seperti bandara disediakan, yaitu tempat untuk charger handphone yang berada di pos sekuriti lantai 3, jadi jangan takut kehilangan handphone saat ngecas ya kan tempat ngecasnya sudah di dalam pos pengamanan umum didalam loker nya lagi. Hehehe tapi tetap waspada juga ya.
Papan Informasi
Papan Informasi

Masih kurang dengan fasilitasnya? Ini masih ada lagi kios informasi digital *ciee digital*, interaktif digital information board yang terletak sangat strategis di seluruh area terminal ini memuat berbagai macam informasi yang kita butuhkan, misalnya mau nyari info tentang keberadaan toko toko dan barang yang dijual, peta terminal, panduan ke Kuala Lumpur, panduan informasi ke tempat tempat wisata dan informasi nama nama bus yang beroperasional disini.

Mau cek in tiket? Atau mau print out tiket dari bookingan online? dan mau membeli tiket secara online dari komputer komputer yang disediakan? datang saja langsung di lantai 3 terminal bus, tentunya semua komputer sudah terkoneksi dengan jaringan internet dan tidak hanya satu unit komputer saja, tapi ada beberapa unit komputer yang bisa kita gunakan dan pastinya bebas antri dong. Kemudahan lainnya, pihak TBS juga menyediakan pos polisi dan pihak keamanan supaya para calon penumpang merasa aman dan tentram jiwa raga, terminal aja ada yang jaga lah kamu kapan ada penjaganya *tetiba curhat*.

Sebagai wisatawan yang lagi berkunjung ke sini, pasti jarang banget mau beli simcard lokal sebagai koneksi data, karena naggung seh hanya beberapa hari saja termasuk saya juga amat teramat jarang sekali untuk mengaktifkan kartu simcard lokal. Sebagai bentuk layanan kepada publik, pihak TBS menyediakan fasilitas wifi gratis yang bisa kita gunakan.
Penyewaan Loker Untuk Bagasi
Penyewaan Loker Untuk Bagasi

Nah bagi kamu yang transit atau menunggu keberangkatan selanjutnya, dan tentunya masih banyak punya waktu luang untuk keluar sejenak keliling Kuala Lumpur dan pastinya malas banget bawa bawa tas backpack atau koper kemana mana kan? Jangan takut, di lantai 3 sudah tersedia pusat penyimpanan bagasi dan loker dengan membayar sejumlah uang sewanya. Lebih kurang MYR 20 untuk ukuran kecil, token pembelian bagasi loker bisa langsung dibeli melalui mesin ototmatis yang berada di loker loker.

Soal urusan perut juga tidak ketinggalan disini, ada food court / mereka menyebutnya dengan ‘Medan Selera’, yang beroperasi dari jam 10 pagi sd 07 malam. Berbagai jenis makanan dan masakan yang jual disini bahkan makanan dari beberapa negara asia juga dijual disini, jadi kamu tinggal pilih mau makan apa.

Untuk pembayaran makanan yang sudah kita pesan hanya dilayani pada satu konter kasir yang berada di pintu masuk medan selera. Nah, yang suka fastfood seperti KFC dan sejenisnya juga ada kok bersebelahan dengan area food court ini, atau hanya sekedar mau duduk santai sambil menikmati secangkir kopi? ada kok warung kopi di lantai 4.
Foodcourt atau Medan Selera
Foodcourt atau Medan Selera

Dan yang tidak terlupakan untuk sebuah terminal, baik bus maupun terminal bandara adalah ketersediaa klinik pengobatan, nah TBS mengoperasikan Klinik 1 Malaysia dari jam 10 apagi sd 07 malam. Kita tidak tahu kapan terkena sakit, bisa saja saat berada dalam perjalanan atau transit kita terkena sakit ringankan.

Bagi ibu ibu / orang tua yang membawa bayi tidak perlu repot repot mengganti popok bayinya ditengah tengah keramaian orang mondar mandir didalam terminal, karena di beberapa lantai disediakan kamar untuk ganti popok atau ruang menyusui dan semua berhubung dengan bayi deh pokoknya tinggal masuk ruang ini saja.

Lemah, letih, lesu? Itu gejala kurang darah minum segera sango..... *bukan iklan*, ayo manfaatkan salah satu fasilitas ini yaitu Rest N Go Motel (Hotel Transit dan Reflexologi). Hotel mini yang mempunyai kamar tidur yang lengkap dengan peralatan tempat tidur dan AC untuk menambah kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya.

Semua fasilitas yang disediakan oleh TBS ini tidak hanya semata mata demi kenyaman dan kemudahan para penumpang, tetapi lebih dari itu pihak TBS sudah mengintegrasikan layanan transportasi lainnya seperti LRT, ERL, KTM, KLIA Transit, City Bus dan Taxi menjadi satu pintu atau one stop access *ehh bener gak seh tulisannya*.

Nah sekarang ayuk coba kita lihat informasi apa saja yang ada disetiap lantainya, mana tau ada satu lantai yang memuat informasi tentang SIAPA JODOH KAMU *Curhattt buukk*, :
  1. Lantai Satu : Area parkir mobil dan motor dengan layanan autopay, Disabiliti akses, eskalator, lift, Taxi argo, Toilet umum dan difabel, surau, Bus area antar kota dan area kedatangan bus untuk menurunkan penumpang.
  2. Lantai 2 : Kios makanan, Toilet umum dan difabel, Lift, Area keberangkatan, eskalator, dan Area kedatangan penumpang.
  3. Lantai 3 : Toserba, Lift, Mesin tiket, Toko lainnya, ATM, Konter tiket, Toilet umum, difabel dan ruang bayi, Surau, Area Drop Out penumpang / kendaraan pribadi, Konter informasi dan eskalator.
  4. Lantai 4 : Parkir mobil dengan sistem autopay, Restauran, Lift, Wifi, Toko harian, ATM, Toilet umum, difabel dan ruang bayi dan surau.
  5. Lantai 5 : Parkir kendaraan mobil dan motor sistem autopay, Lift.
  6. Lantai 6 : Parkir kendaraan mobil dan motor dengan sistem autopay dan Lift.
Area Kedatangan Bus
Area Kedatangan Bus

Di TBS ini, untuk setiap penumpang yang mau berangkat harus melakukan cek in terlebih dahulu, paling cepat 1 jam sebelum jadwal keberangkatannya. Selanjutnya para calon penumpang yang sudah melakukan cek in dipersilahkan untuk masuk ke ruang tunggu keberangkatan, bagi keluarga / pengantar penumpang hanya diperbolehkan sampai disini saja dan tidak dibenarkan untuk masuk ke ruang tunggu keberangkatan.

Layaknya aturan disebuah bandara, ruang tunggu keberangkatan hanya diperbolehkan bagi para penumpang saja dan sistem autogate pun diterapkan untuk penumpang yang mau menuju ke dalam bus, karena hanya penumpang yang sudah mempunyai boarding pass yang bisa mengakses autogate dengan menggunakan sistem barcode scan.
Untuk jadwal keberangkatan semua bus di TBS ini selalu on time, meskipun jumlah penumpang tidak sedikit dan bus akan tetap berangkat. Tidak ada istilah ngetem ya bang di sini hehe, paling biasanya untuk jadwal kedatangan bus dari luar kota ada beberapa yang terlambat dari jadwal estimasinya, karena banyak faktor penyebabnya dan salah satunya adalah traffic jam.

Jadi, kalau nanti kalian mengunjungi Kuala Lumpur Malaysia, jangan lupa untuk singgah ke sini hanya sekedar melihat lihat suasana sebuah bus terimal tapi serasa berada di bandara. untuk akses ke sini bisa menggunakan LRT kemudian turun di stasiun Bandar Tasik Selatan (BTS).

sekian dulu ya berbagi pengalamannya, semoga artikel yang saya tulis ini bisa bermanfaat bagi kalian semua. Salam lost backpacker dari enry mazni.

'Keep Traveling, Keep Writing'

EnryMazniDotCom - Ho Chi Minh City atau dulunya dikenal dengan sebutan Saigon, merupakan salah satu kota bagian dari Vietnam yang menarik ...

EnryMazniDotCom - Ho Chi Minh City atau dulunya dikenal dengan sebutan Saigon, merupakan salah satu kota bagian dari Vietnam yang menarik untuk dimasukkan ke dalam list perjalanan kamu. Meskipun keindahan alam di HCMC ini tidak terlalu menonjol, tetapi kita juga bisa menikmati bagian sisi sejarah kota ini. Selain itu, Saigon atau HCMC juga sering dikenal dengan kota seribu motor. Tak pelik ketika saya berada disini melihat hingar bingar para pengendara motor memenuhi jalanan, apalagi disaat jam sibuk. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Indonesia dalam hal kendaraan bermotor, tapi di HCMC ada satu yang sedikit berbeda, para pengendara motor masih menggunakan helm yang tidak standar atau saya lebih senang memanggilnya helm ‘Proyek’. Selama berada di kota yang kabel listriknya masih semrautan ini, saya belum melihat para pengemudi motor menggunakan helm full face atau standar, apakah mungkin angka kecelakaan jalan raya mereka rendah?. Ya sudahlah, beda negara memang beda aturan so jangan ambil pusing ya, just enjoyed your vacation on it.


Vietnam merupakan salah satu negara bebas visa bagi warga negara Indonesia, dan kamu bisa tinggal disini selama 30 hari dari tanggal stempel paspor kamu, itu maksimal ya tanpa pakai ribet. Dan untuk mata uang Vietnam adalah VND (Viet nam Dong) dan kurs nya terhadap Indonesia Rupiah (IDR) berbanding lebih kurang 0.5 x lebih rendah.
Airasia Flight To Ho Chi Minh City
Airasia Flight To Ho Chi Minh City
Vietnam, khususnya HCMC saat ini memang menjadi salah satu tujuan wisata dunia, hampir disetiap dataran Vietnam mempunyai tempat menarik untuk dijelajahi, seperti beberapa tempat peninggalan dari zaman perang dulu. Ada Chu Chi Tunnels, Vietnam City Hall, ada War Renmant Museum, Saigon Central Post Office, Cathedral Notre Dame Basilica dan banyak lagi.

Berikut beberapa tempat wisata yang bisa saya kunjungi dalam satu hari :

Setelah selesai dari half day tour Chu Chi Tunnels serta urusan perut siang ini juga sudah ditunaikan. Saya bersama Firman memulai citywalk menuju Saigon Central Post Office, salah satu bangunan bersejarah yang ramai dikunjungi turis. Tapi sebelum kesana, saya bersama Firman teringin sekali mengunjungi dan melihat Mesjid di Ho Chi Minh City, sebagai kaum minoritas, selama beberapa hari disini saya tidak mendengar seruan suara adzan atau semacam kegiatan muslim. 

Indian Jamia Muslim Mosque

Lokasi Mesjidnya masih berada dipusat kota area distrik 1, dengan menggunakan google maps offline direction langkah demi langkah yang mengantarkan kami ke INDIAN JAMIA MUSLIM MOSQUE atau dalam bahasa Vietnamnya JAMIA THANH-DUONG HOI-GIAO AN-DO beralamat di 66 THAI Lap THANH – SAIGON. Supaya lebih gampang nyarinya, Mesjid Indian Jamia ini berada di samping CARAVELLE HOTEL. Lokasinya pun berada dipinggir jalan utama dan ditandai dengan sebuah gerbang.
Indian Jamia Muslim Mosque
Indian Jamia Muslim Mosque

Saigon Central Post Office

Gedung Saigon Post Office ini masih berdiri kokoh sampai dengan saat ini dengan gaya bangunan eropa, yang mana arsiteknya adalah Gustave Eiffel merupakan arsitek menara Eiffel di Paris. Gedung Saigon Post Office sampai saat ini masih berfungsi layaknya kantor pos biasa, masih tetap melayani para pengunjung yang ingin berkirim surat, paket dan lainnya. Pada sisi kiri dan kanan gedung dipintu utama terdapat lorong lorong kecil yang dijadikan tempat berniaga berbagai macam jenis souvenir khas Vietnam. Bagi yang tidak sempat berbelanja ole ole Vietnam di night marketnya, tidak ada salahnya untuk mencoba membelinya disini.
Saigon Post Office
Saigon Post Office
Jadi jangan heran saat ke sini anda akan melihat ramainya para turis yang mondar mandir, Saigon Central Post Office ini berada berdekatan dengan Cathedral Notre Dame. Jadi, setelah cukup melihat lihat Saigon Central Post Offcie dan photo photo saya pun beralih ke Cathedral Notre Dame yang berada diseberang jalan kantor pos Saigon. Cukup nyebrang jalan saja kok sudah sampai di spot wisata berikutnya.

Cathedral Notre Dame Basilica

Another placed i visit is Cathedral Notre Dame Basilica, atau gereja katedral yang menjadi icon kota HCMC juga. Gereja katedral yang pastinya mengaungi gaya arsitek roma ini, memang menjadi tempat kunjungan para turis selanjutnya. Saat kesini terlihat banyak para turis yang ber photo photo di depannya. Bangunan yang berwarna cerah ini dibuka untuk umum, tetapi sayang saat saya kesana sudah sore, jadi para pengunjung tidak diperbolehkan masuk kecuali bagi pengunjung yang ingin berdoa didalam gereja. Terlihat digerbang masuk gereja tertulis hanya melayani bagi yang ingin berdoa yang di izinkan masuk.

Gereja ini dibangun antara 1863 dan 1880, dan memiliki dua menara lonceng dengan ketinggian 58 meter. Gereja yang terletak di pusat kota Saigon (HCMC) ini dibangun oleh kolonial Perancis dengan gaya arsitekstur Roma. Cathedral Notre Dame Basilica ini memang mempunyai kemiripan arsitektur bangunan dengan Notre Dame di kota Paris seperti sama sama memiliki dua menara lonceng disisi kanan dan kiri, dihalaman depannya juga terdapat sebuah patung Mary yang dijadikan spot buat berphoto oleh para turis termasuk juga saya *yeahh turis ni ye*.
Cathedral Notre Dame Basilica
Cathedral Notre Dame Basilica
Jadi, kalau ke HCMC untuk melihat lihat bangunan bangunan bersejarah gaya eropa sebaiknya tidak perlu menggunakan jasa guide, cukup explore sendiri saja dan lumayankan bisa menghemat budgetnya. Toh citywalk di Ho Chi Minh City ini juga tidak jauh jauh amat bisa ditempuh dengan jalan santai sambil menghabiskan waktu sore hari.

Mekong River

Selanjutnya kemana? Menjelang malam, saya menghabiskan waktu sore harinya di pinggiran sungai Mekong, ya nothing you can do when in Mekong River. Saya hanya duduk santai sambil menikmati semilir angin sungai *hah Ada ya namanya angin sungai* memandang ke seberang sungai yang merupakan daratan bagian dari HCMC yang dipisahkan oleh sungai Mekong. 
Mekong River
Mekong River
Di sisi tepat saya berdiri terdapat kursi kursi taman yang sengaja disediakan menghadap ke arah sungai Mekong, ya kita bisa duduk santai dan mengisi aktifitas sore seperti bapak bapak yang tidak beberapa jauh dari lokasi saya duduk sedang memancing. Sementara diseberang sana terlihat beberapa billboard iklan minuman beralkohol yang terpasang menghadap ke arah saya yang dipenuhi dengan semak semak belukar tumbuh dibawahnya.

Garis pinggiran sungai Mekong ini lumayan panjang, walaupun air sungainya butek banget, tetapi banyak juga masyarakat setempat menghabiskan sore hari mereka bersantai di pinggiran sungai Mekong. Saat menoleh ke belakang , sungai Mekong ini juga dihiasi oleh bendera bendera negara ASEAN yang menjulang tinggi dan berkibar dengan gagahnya, dan salah satunya adalah Si Merah Putih .
ASEAN Flag
ASEAN Flag
Senangnya melihat bendera Merah Putih berkibar di langit Vietnam, ada rasa kebanggan yang teramat deh pokoknya. Dan perjalanan hari ini pun berakhir, saya bersama Firman kembali menyusuri gedung gedung selama perjalanan pulang ke Hotel. Kembali ke Hotel saatnya bersih bersih dan night out for dinner and looking some souvenir at Benh Tanh Night Market.

Night Market at Benh Tanh

Nah, kalau traveling pasti gak sah dunk pulangnya gak belanja ini itu *eissss*, siap siap kolap deh. Untung saya tidak termasuk yang suka belanja saat traveling *mmmm kurang yakin*, apalagi belanja mikirin ole ole untuk si A si B si C dan lain lainnya. Karena bakalan nambah beban berat di backpack dan juga nambah beban dikantong saya juga, dan paling malas lagi pas update photo di sosial media isi komentarnya pada minta ole ole *pelit kan saya*. So kalau saya pribadi lebih membeli souvenir alakadarnya dan yang pasti buat nambah koleksi pribadi, jadilah traveller yang bijak ya saat sedang nge trip. Kan judulnya backpacker bukan tourpacker.

Perburuan mencari souvenir malam ini saya awali dulu dengan makan malam, lagi lagi saya dan Firman mencari makan malamnya tidak jauh dari area Night Marketnya. As i said before, disini terdapat beberapa restoran halal yang bisa kita coba satu satu. Dan malam ini saya singgah ke resto Hj Baisarah, untuk porsi makanan yang dihidangkan juga lumayan besar hampir sama dengan resto tempat makan siang tadi. Untuk berdua makan malam hanya 227.000 VND dan kenyangnya polllll banget. Dan pelayan di resto Hj Baisarah juga bisa berbahasa melayu sehingga tidak kesulitan dalam berkomunikasi.
Suasana night market malam ini terlihat sangat ramai, meskipun malam ini diguyur hujan yang lumayan lebat tapi untung tidak berlangsung lama. Night market memang sangat rekom banget untuk berburu ole ole dengan harga murah kalau dibandingkan dengan Benh Tanh Market disiang hari, harga yang ditawarkan di ngiht market juga tidak terlalu tinggi dibanding dengan Benh Tanh Market, dan saat belanja disini kita juga harus pintar dalam hal tawar menawar biar bisa belanja banyak *hahaha*.

Satu persatu pun souvenir mulai saya dapatkan dengan harga terjangkau, seperti biasa souvenir utama yang saya cari adalah tempelan kulkas, gantungan kunci dan dompet dompet kecil bertuliskan Vietnam. Karena barang barang seperti itu mudah dibawa dan bisa dapat banyak, jadi bisa lah dibagikan ke teman teman sebagi bukti hasil dari ngebolang di Vitenam. 
Deuter Night Market
Deuter Night Market
Sembari berkeliling night market, saya melihat salah satu toko tas yang ‘layak’ untuk dilihat, hehehe *modus* di toko ini tepatnya dideretan tempat money changer ada toko tas yang menjual produk produk Deuter. Tas yang paling apik sekali menurut saya, karena saya sudah menggunakannya dan sangat nyaman sekali dan sangat worth it dengan harganya. 


Tetapi di toko tas Deuter yang saat ini saya singgahi mereka menjual produk Deuter KW (sepertinya) karena harganya terbilang murah banget dan kualitasnya juga super deh. Alhasil, saya dan Firman tergiur dengan harga dan kualitasnya yang super. Tak dapat dielakkan kami membawa pulang 4 buah tas daypack dengan harga per item nya 110.000 VND, dan 1 buah Deuter Futura seharga 660.000 VND. Hah godaan mu terlalu besar wahai Deuter ditambah lagi saya orangnya yang senang banget mengkoleksi backpack, dan saat ini sudah lumayan banyak koleksi backpack dirumah *PAMERRR, PLAKKKK*.

Baiklah, sepertinya untuk berburu souvenir dan beberapa barang lainnya di cukupkan sampai toko tas Deuter saja. Karena semakin lama berkeliling night market semakin banyak barang barang yang menarik untuk dibawa pulang. Seakan akan ‘mereka’ memanggil manggil untuk ‘dibawa’, maka dari itu saya harus segera kembali ke Hotel buat packing packing karena besok sudah harus terbang kembali ke KL. Dan masih ada waktu setengah hari buat menghabiskan waktu di HCMC sebelum mengakhiri Vietnam trip ini bersama Firman my travelmate.

"Keep Traveling, Keep Writing"

EnryMazniDotCom - Setelah bosan dengan citytrip saatnya mencoba naturetrip *hehe songong banget*, yang namanya traveling alias jalan jalan...

EnryMazniDotCom - Setelah bosan dengan citytrip saatnya mencoba naturetrip *hehe songong banget*, yang namanya traveling alias jalan jalan bagi saya tidak ada bosannya, mau darat, laut, udara pokoknya kemana aja lah yang penting bisa escape. Nah, kali ini tripnya sedikit beda sekali dengan sebelumnya. Kalau sebelumnya saya lebih banyak menghabiskan dengan citytour tapi saat ini tripnya melihat keindahan alam dari atas awan yaitu mendaki gunung. Dan mendaki gunung adalah trip yang sangat jarang saya lakukan, alasannya? Banyak sekali sehingga tidak bisa saya sebutkan satu persatu pokoknya saya mengucapkan terima kasih banyak untuk dukungannya, tanpa kalian saya tidak akan seperti ini *ehhh nerima piala citra buuuuk*. In whole my entire life *eh bener gak seh inggrisnya?* baru 3 kali mendaki gunung dan pertama kali mendaki gunung waktu itu saat masih kuliah di Padang sekitar tahun 2002 an *jaman Yunani kuno* dan gunung pertama yang saya daki adalah Marapi Bukittinggi Sumatera Barat. Dan gunung kedua adalah Ciremai Kuningan Jawa Barat Desember 2015.
Puncak Gunung Prau
Puncak Gunung Prau
Di pertengahan 2017 ini menjelang hari kemerdekaan negara ku yang ku cintai Indonesia, saya mencoba uji kekuatan lagi yaitu mendaki gunung Prau Dieng Wonosobo Jawa Tengah. Trip kali ini tentunya saya tidak sendiri *emang berani?*, tetapi masih bareng dengan my travelmate Firman dengan komunitas Backpacker Jakarta RT 6 yang di ikuti 30 orang peserta. ini merupakan share cost trip alias budget selama ngetrip di share bareng bareng. Biaya per orang untuk share cost ke gunung Prau adalah 292.000 an sudah all in kecuali pengeluaran pribadi, starting point from sekre backpacker jakarta di UKI menggunakan bus sewaan kapasitas 30 an lah.


Pendakian ke Prau kali ini dengan peserta yang begitu banyak tentunya sudah di persiapkan bareng bareng, seperti peralatan pendakian dan peralatan kemping nantinya. Dan yang pasti dari semua peserta tentunya ada beberapa orang yang sudah expert dengan dunia gunung (sebut saja salah satunya Firman), yang nantinya akan berbagi info tentang hal apa saja yang boleh dan tidak selama pendakian. Dan ingat ya, jadilah pendaki yang profesional / bukan pendaki alay yang suka nyampah selama mendaki. Mari kita jaga keindahan dan kebersihan alam sebelum alam menjadi murka terhadap kita, nah dengan saling menjaganya barulah kita bisa disebut sebagai pendaki profesional meskipun belum bisa dibilang sebagai pendaki expert. *ini himbauan bagi kita semua* *tetiba jadi so wise*.

Perjalan dari Jakarta ke Dieng memang memakan waktu yang lumayan lama, lebih kurang 12 jam an sudah termasuk 1 kali berhenti di rest area dan 1 kali sarapan pagi di Banjarnegara. Saya kurang tahu pasti apakah perjalanan normalnya memang selama itu? Hanya bapak sopir tercintahhhhhhhhhhh yang tahu. Perjalanan yang betul-betul melelahkan *betah amat selama itu dalam bus* ya mau gimana lagi tetap harus dijalanikan, selama perjalanan seperti biasa untuk menghilang jenuh perjalanan gagdet adalah sasaran empuk untuk menghibur diri disaat yang lain sudah terlelap tidur *ZzzZ*. So many things i can do with this phone, seperti main games, kepo kepo in sosial media dan kalau lagi kambuhnya ya baca Detik dot com. Paling senang kalau buka Detik itu adalah baca komen komen pembaca daripada baca beritanya, yahhh inilah Indonesia ku kalau soal mengkritik pinterrrr banget *Lah OOT ne*.

Intinya saya dengan rombongan sampai di desa Patak Banteng Dieng jam 12 an siang besoknya, desa patak banteng merupakan salah satu jalur pendakian ke gunung Prau. Sebelum memulai pendakian saya dan yang lainnya melakukan packing ulang barang bawaan alias di bagi bagi ke teman teman yang tas nya masih bisa memuat beberapa logistik tambahan yang tadi kami beli di pasar tradisional di sini. Nah, berdasarkan info dari teman teman yang sudah sudah, bahwa katanya kalau peserta pendakian lebih dari 10 orang diharuskan memakai jasa porter, untuk menghindarinya kepala regu pun membagi kami ke beberapa kelompok dan per kelompok isinya 5 sd 7 orang. Setiap kelompok mempunyai ketua kelompok untuk bertanggung jawab kepada anggotanya dan untuk memudahkan berkomunikasi setiap kelompok dibekali radio HT.
My Team Gn. Prau
My Team Gn. Prau
Setiap orang yang mau naik Prau, diwajibkan melapor ke base camp untuk pendaftaran nama masing masing dan membayar 10.000 rupiah per orang. Kemudian para pendaki pun dibekali selembar kertas yang berisi peta jalur pendakian Prau dan akan melewati beberapa pos pendakian, dan dihalaman belakang kertas tadi juga terdapat informasi tentang ketentuan denda atas pelanggaran yang dilakukan dikawasan gunung Prau. 

Nah setiap para pendaki harus tahu ya apa aja dendanya.
1. Masuk tanpa ijin dendanya harga tiket ditambah 1 bibit
2. Buang sampah sembarangan dendanya 2 bibit
3. Membuat api unggun dendany 2 bibit
4. Tidak membawa turun sampah 2 bibit
5. Menebang pohon 5 bibit
6. Membawa senjata tajam dendanya disita
7. Membawa kembang api dendany disita
8. Menyalakan kembang api dendanya 2 bibit
9. Membawa minuman keras dendanya 4 bibit
10. Pencurian dendanya UU Pidana
11. Membawa alat musik dendanya disita
12. Apabila ditemukan alat musik di puncak dendanya disita ditambah 1 bibit
13. Memetik bunga edelweis dendanya 2 bibit dan mengembalikannya
14. Berzinah dendanya diserahkan yang berwajib + 10 bibit
15. Mencoret pohon / batu dendanya 5 bibit
16. Kencing dalam botol dendanya 3 bibit

Ini keterangan lanjutannya : 1 bibit sama dengan Harga Bibit + Penanaman + Biaya Angkut = Rp 20.000, Senjata tajam yang dibawa lebih dari 15 cm yang aka disita. Keputusan ketentuan ini mencakup seluruh pos pengelolaan gunung Prau (Pos Patak banteng, Pos Dieng, Pos Kalilembu, Pos Dwarawati dan Pos Wates).

Sudah jelaskan aturan aturan yang berlaku di gunung Prau, dan menurut saya aturan ini pun lebih kurang sama dan berlaku untuk gunung gunung lainnya di Indonesia. Ok, satu persatu dari kamipun mulai melangkahkan kaki menuju puncak Prau, satu persatu pos pos dijalur pendakian saya lewati. Menjelang pos pertama, saya melewati perkebunan sayur penduduk setempat dan jalur pendakian pun sudah mulai menampakkan kegagahannya karena jalur yang saya lewati sampai ke puncak itu terus menanjak dengan tingkat kemiringan yang bikin napas ngos ngosan. Melewati pos satu, sedikit demi sedikit pemandangan pedesaan dibawah sana mulai mengiringi setiap langkah saya. Sesekali sayapun berhenti sejenak hanya sekedar untuk memotret keindahan lukisan yang maha kuasa ini sambil mengatur napas kembali yang sudah mulai terengah.
Sunset View Dari Gn. Prau
Sunset View Dari Gn. Prau
Sayapun melanjutkan pendakian kembali, hawa sejuk pegunungan sudah mulai terasa teramat dingin bila dibandingkan saat masih di bawah tadi, awan awan disore haripun sedikit demi sedikit bergerak mengikuti arah angin dan sesekali menutupi pemandangan rumah rumah penduduk desa dibawahnya. Melewati pos tiga dengan ketinggian yang sudah hampir puncak, matahari sore pun seolah menyapa untuk berhenti sejenak dan lihatlah aku dibalik awan yang sebentar lagi akan menghilang dan tandanya malam hari akan menjelang. 

Sungguh pemandangan sunset yang luar biasa cantiknya, berbeda dengan sunset di pinggir pantai karena melihat sunset dari atas ketinggian memberikan decak kagum yang ahhh susah untuk diungkapkan. Cahaya kemerahannya dibalik awan membuat saya tidak ingin kehilangan momen ini untuk memotretnya, ya saya berhenti kembali sambil mengatur pernapasan lagi dan segarnya menghirup udara pegunungan ini.

Haripun sudah mulai gelap, terdengar kumandang adzan magrib dari ketinggian tepat saya berdiri. Saya bersama beberapa teman lainnya harus segera mencapai puncak sebelum gelap, sebagian dari kami ada yang sudah sampai duluan dan mendirikan tenda. Pukul 18.30 an saya bersama rombongan terakhir pun menanjakkan kaki di puncak Prau, saya menuju ke lokasi tenda yang sudah didirikan teman teman yang duluan tadi di daerah perbukitan teletubies. Udara di puncak Prau pun mulai terasa sangat dingin, sangat sangat dingin luar biasa, sayapun harus segera buru buru mengganti pakaian supaya tidak kedingingan.
Firman With Sunset View Gn. Prau
Firman With Sunset View Gn. Prau
Menurut saya inilah pertama kalinya merasakan suhu yang paling dingin dibandingkan dengan 2 gunung sebelumnya yang pernah saya daki, menurut info saat ini suhu di daerah Dieng bisa mencapai minus 2 derjat. So, tidak heran kalau saya harus menggunakan baju yang berlapis lapis. Untuk mengurangi dinginnya udara malam saya memakai baju kaos, jaket 1, jaket 2, thermal socks, kupluk dan tidak memakai sarung tangan *so sad*. 

Jari jari tangan sudah seperti direndam dengan air es, kebas, kebas dan kebas. Sangat disarankan kalau ke sini untuk menggunakan jaket, kaos kaki, kupluk dan sarung tangan yang benar benar bisa menghangatkan tubuh kita.

Seperti layaknya perhelatan kemping lainnya *jiaah* semuanya berkumpul bersama sama sambil mempersiapkan makan malam, sebagian juga ada yang hanya sekedar ngobrol dan bercanda untuk mengisi waktu malam ini, sebenarnya saya pribadi sudah tidak tahan dengan suhu yang bisa dikatakan ekstrim ini, berbagai carapun saya lakukan hanya sekedar untuk menghangatkan badan tapi kenyataannya saya hanya bisa pasrah dengan kondisi suhu yang super duper dingin malam ini. 

Tak berapa lama jamuan makan bersama pun dimulai, disini kami tidak menggunakan piring masing masing tetapi untuk menambah keabrakan bersama maka makan malamnya pun memakai kertas pembugkus nasi dibentang panjang kemudian nasi dan lauk pun di letakka diatas ketras nasi tadi.

Selepas makan, dilanjutkan dengan ngumpul bersama dan saling memperkenalkan diri. Karena di dalam trip ini masih ada beberapa yang belum kenal semuanya seperti saya deh. Sebenarnya saya sudah tidak tahan dengan kondisi saat ini, meskipun saat acara sharing dan perkenalan saya sudah menggunakan sleeping bag. Yahhhh namanya juga melawan suhu dingin yang katanya mencapai minus dua, jadi wajar banget kalau saya ingin buru buru masuk tenda dan berharap didalam tenda bisa mengurangi suhu dingin ini.

Akhirnya, sesi sharing dan perkenalan pun selesai dan acara bebas, bagi yang mau tidur duluan silahkan dan bagi yang masih mau begadang sambil main kartu sebagai hiburan disepinya malam pegunungan juga tidak masalah. Dalam hal ini saya lebih memilih untuk buru buru masuk ke tenda dan segera tidur, sebelum masuk ke dalam sleeping bag saya menambahkan satu buat jaket lagi untuk dipakai. 

Berharap dengan 4 buah lapisan ini (baju kaos, jaket 1, jaket 2 dan sleeping bag) tidur di atas matras dan didalam tenda bisa membuat suhu tubuh saya setidaknya mendekati suhu normal. Tapi kenyataanya tidak, sepertinya tidak terlalu berpengaruh karena tetap saja saya menggigil kedinginan. Dan malam itu merupakan malam terburuk saya selama tidur di dalam tenda, tengah malam saya terbangun karena kedinginan ingin rasanya berteriak kencang karena sudah tidak tahan dengan dingin yang sudah sampai ke tulang.
Makan Siang Bersama, BPJ6
Makan Siang Bersama, BPJ6
Ya Allah saya gak kuat dengan suhu seperti ini, berharap malam cepat berganti dengan pagi hari. Butuh waktu lama juga untuk saya bisa tidur kembali, walaupun ditengah malam sunyi seperti itu saya ngomel ngomel sendiri seperti orang ngaco saking bingungnya dan kedinginan. Sampai lah diwaktu sunrise, sayapun dibangunkan sama Firman untuk melihat sunrise. 

Tapi saya langsung bilang TIDAK lebih baik saya disini saja daripada harus keluar disaat matahari baru akan menampakkan dirinya. Akhirnya saya dipaksa untuk sekedar menoleh keluar tenda melihat langsung remang remang cahaya matahari pagi ke arah gunung Sumbing dan Sindoro, masyallah sungguh indah sekali pagi ini dengan pemandangan yang disuguhkan oleh Nya.

Ingin rasanya saya menyaksikan lebih lama proses terbitnya matahari pagi ini, tapi apalah daya saya memilih untuk memasukkan kembali kepala saya kedalam tenda dan melanjutkan tidur. Karena saya sudah membayangkan betapa dinginya udara pagi ini jika berada diluar tenda. Dan saya memutuskan nanti saat matahari sudah full menampakkan diri baru keluar tenda untuk menikmati hangatnya matahari, haha kebalik ya orang ke gunung nikmati sunrise / sunset lah saya menikmati hangatnya cahaya matahari. *tepok jidat*.
Puncak Prau Dari Bukit Teletubbies
Puncak Prau Dari Bukit Teletubbies
Ok, tidak masalah yang penting tadi malam saya tidak sampai hipotermia dan pastinya akan menyusahkan teman teman lainya *fuhh kibas poni*. Saat keluar tenda, terlihat beberapa orang teman yang sedang sibuk mempersiapkan makan pagi, dan beberapa lainnya pergi hunting photo ciamik dengan latar belakang puncak gunung Sumbing dan gunung Sindoro. Saya pastinya tidak mau ketinggalan moment seperti ini, sambil mengajak Firman sebagai juru photo saya berjalan menuju ke spot yang ketjeh badai dengan pemandangan bentangan awan dan puncak gunung Sumbing dan Sindoro sebagai latar belakang photo.

Target pagi ini, kami sudah harus turun pukul 08.00 pagi tapi yang namanya harapan kadang tidak sesuai kenyataan ya hihi, alhasil pukul 10 pagi saya bersama rombongan lainnya baru mulai bergerak meninggalkan puncak Prau. Tapi perjalanan turun gunung tidaklah memakan waktu lama seperti saat mau muncak, lebih kurang 1,5 sd 2 jam an semuanya sudah berada di basecamp, pagi itu bukan hanya kami saja yang turun gunung tetapi hampir semua orang orang yang nge camp di puncak Prau berangsur meninggalkan keindahan puncak Prau.


Saat di basecamp, beberapa dari kami bersih bersih mandi. Disini ada beberapa fasilitas yang disediakan warga tempatan berupa kamar mandi, ada air hangatnya juga. Untuk mandi air hangat tarifnya 5000 rupiah dan kalau mandi air biasa 3000 rupiah saja. Di sekitar basecamp juga banyak warga warga buka usaha jualan makanan, souvenir dan lain lain, sebagai bukti kalau Dieng sudah menjadi salah satu lokasi tujuan wisata. Apalagi kalau lagi ada acara Dieng Culture Festival, itu orangnya gak ketulung deh ramainya dan sesak.

Setelah semuanya beres bersih bersih, saya dan yang lainnya pun kembali ke bus dan siap berangkat kembali ke Jakarta. Meskipun dalam perjalanan kembali sedikit ada kendala, yaitu ban belakang kanan bus yang membawa kami terjadi pecah ban di dalam Tol, untunglah saat pecah ban busnya tetap stabil dan bisa dikendalikan sama om sopirnya, sehingga bus bisa berhenti di bahu jalan untuk selanjutnya proses penggantian ban. Alhasil sampai Jakarta nya telat, lebih kurang pukul 04.30 an baru sampai di sekretariat Backpacker Jakarta daerah Cawang, dan disitulah satu per satu rombongan memisahkan diri untuk pulang ke rumah masing masing. WOW its amazing trip with amazing peoples.

‘Keep Travelling, Keep Writting’